Referensi pihak ketiga
Big bang adalah teori ilmiah yang paling populer dan dipercaya luas hingga saat tentang awal terciptanya jagat raya. Menurut teori ini, alam semesta dimulai dengan singularitas kecil dan kemudian meledak dan berkembang selama 13,8 miliar tahun menjadi alam semesta yang sekarang ini. Para ilmuwan percaya bahwa alam semesta tidak ada dengan sendirinya. Artinya, ini semua ada awal mulanya. Sebelum itu tidak ada apa-apa dan kemudian alam semesta tiba-tiba ada sebagai satu wujud singularitas. Singularitas diyakini ada di inti lubang hitam. Lubang hitam adalah area di angkasa yang memiliki tarikan gravitasi yang sangat kuat. Di dalam lubang hitam adalah zona kepadatan tak terbatas, yang juga sangat kecil, dan sangat panas. Hingga lubang hitam itu pun 'mengeluarkan' isinya, menjadi alam semesta yang seperti sekarang.

Referensi pihak ketiga
Alam semesta mungkin telah terbentuk oleh puing-puing yang keluar dari bintang empat dimensi yang runtuh ke dalam sebuah lubang hitam. Teori ini menutupi beberapa kelemahan yang ada pada teori big bang, misalnya mengapa alam semesta memiliki suhu yang hampir seragam di seluruh penjuru jagad raya. Jawabannya adalah karena setelah awal waktu, energi yang tidak diketahui membuat alam semesta mengembang begitu cepatnya hingga melebihi kecepatan cahaya. Area kecil dengan suhu seragam kemudian membentang ke alam semesta seperti yang kita ketahui saat ini. Alam semesta kita adalah bentuk tiga dimensi, dan dikenal sebagai membran. Membran ini mengapung di atas alam semesta keseluruhan yang memiliki empat dimensi (mungkin ini yang kita pahami sebagai alam akhirat).

Referensi pihak ketiga
Teori keadaan tetap mungkin adalah alternatif yang paling terkenal setelah big bang. Dalam model alam semesta ini, kerapatan materi di alam semesta yang mengembang tetap tidak berubah karena penciptaan materi yang terus menerus. Teori ini paling populer selama abad ke-20, namun ketenarannya sekarang telah tergantikan oleh teori Big Bang. Teori steady state menegaskan bahwa meskipun alam semesta meluas, tetapi penampilannya tidak pernah berubah dari waktu ke waktu. Dan, yang pasti menurut teori ini jua, alam semesta memang sudah ada dari sananya, tidak memiliki awal, dan tidak ada akhirnya.

Referensi pihak ketiga
Teori ini mengatakan bahwa energi yang dibawa oleh foton cahaya entah bagaimana caranya secara bertahap hilang ketika mereka melakukan perjalanan dalam melintasi ruang dan waktu. Peristiwa ini menghasilkan panjang gelombang yang meningkat, sehingga cahaya bergeser ke arah panjang gelombang yang lebih panjang, dengan ujung spektrum yang semakin berkurang energinya. Hipotesis sederhana dari teori ini kompatibel dengan model-model steady state dari alam semesta. Meskipun teori ini belum disangkal, sebagian besar astronom lebih menyukai teori big bang.

Referensi pihak ketiga
Bukan hanya ada satu alam semesta, mungkin sebenarnya ada dua, masing-masing dengan waktu dan arah yang berlawanan. Fisikawan bertanya-tanya mengapa waktu hanya bergerak maju ke depan, tidak mundur ke belakang. Jawabannya adalah bahwa persepsi kita tentang waktu hanyalah sebuah produk dari entropi. Jawaban lainnya adalah karena akibat gravitasi tertentu yang menyebabkan waktu mengalir ke depan, tidak kebelakang. Para ilmuwan kemudian mempelajari ini menggunakan simulasi komputer bagaimana interaksi partikel ketika dipengaruhi oleh gravitasi Newton. Mereka mengamati bahwa partikel akhirnya akan berubah menjadi ukuran paling minimum dengan kepadatan paling maksimum. Partikel ini kemudian akan bergerak pada dua arah, yang mengakibatkan dua panah simetris tapi saling berlawanan. Bukan lagi menjadi satu, tetapi menjadi dua dengan satu pergi ke depan searah dengan waktu sekarang, dan yang satunya lagi bergerak mundur, berlawanan arah.