Manusia Neanderthal dari zaman es.
Berbicara kepada Big Think, Dr. Michio Kaku, profesor fisika teoretis di City College of New York, bertanya bagaimana cara menghidupkan kembali manusia purba Neanderthal atau manusia purba hanya dengan menggunakan genom mereka?

Apakah kita memiliki teknologi semacam itu? Secara teknis kita bisa, tetapi gagasan melakukannya menimbulkan sejumlah masalah, yang terbesar adalah Bioetika: apakah etis untuk mengkloning manusia Neanderthal? Apakah itu tidak manusiawi? Dan haruskah kita bahkan mencobanya?

Figur manusia Neanderthal di Museum.
Menurut Dr. George Church, seorang ahli genetika, dan direktur Lab Gereja Harvard University berpikir bahwa kita tidak hanya dapat mengkloning Neanderthal, kita juga dapat melakukannya di masa hidup kita.

Namun, Dr. Church tidak mengatakan kita harus segera mencoba mengkloning Neanderthal, tetapi dia mendorong komunitas ilmiah untuk membahas masalah ini.

Dr. Church percaya bahwa dengan teknologi sel induk saat ini dan rangkaian genom Neanderthal yang lengkap, kita telah memenuhi persyaratan yang diperlukan untuk berhasil mengkloning seorang Neanderthal.

Rekonstruksi dna
Ide utuk mengkloning Neanderthal pernah di umumkan pada tahun 2013, ketika Dr Church mengatakan ide itu bisa menjadi mungkin. Saat itu, Arthur Caplan, seorang ahli bioetika di NYU Center for Bioethics mengatakan bahwa kloning Neanderthal terlalu dekat dengan eksploitasi. Menghidupkan orang lain hanya untuk minat seseorang akan termasuk dalam eksploitasi manusia.

Manusia Neanderthal punah puluhan ribu tahun yang lalu. Bila kloning benar-benar dilakukan, kita akan menyaksikan era sain dan ilmu kedokteran akan bebas dari segala macam tuntutan etika.

Film Jurassic Park
Mengapa harus dengan Neanderthal jika kita bisa mengkloning makhluk hidup yang ada dibumi 65 juta tahun yang lalu? Bagaimana jika kita mengkloning dinosaurus?

Ya, seperti film Jurassic Park dalam kehidupan nyata.

Dr Michio Kaku percaya mengkloning dinosaurus bakal lebih sulit, namun tidak sekomplek mengkloning mamoth atau neanderthal. Akan tetapi Dr. Kaku percaya hal itu tidaklah mustahil.

T Rex
Menurut Dr. Kaku, kita perlu membuat urutan genetik untuk mengkloning dinosaurus. Ini bisa dicapai menggunakan superkomputer. Menurut Dr. Kaku, protein yang ditemukan dalam jaringan lunak femurs dinosaurus mirip dengan ayam, katak, dan reptil, dan memastikan bahwa keduanya terkait.

Jika kita berhasil menghasilkan urutan genetik, kita kemudian dapat membuat prasyarat yang diperlukan untuk mengkloning Dinosaurus meskipun menggunakan epigenetik.

"Kami punya alat yang diperlukan, tetapi haruskah kami melakukannya?"

Jika kita mengkloning dinosaurus dan mamut, tidak banyak permasalahan etika yang akan dijumpai.

Leluhur Ayam?
Namun, ketika mengkloning manusia hidup, Neanderthal, banyak masalah muncul, yang terbesar adalah bagaimana etisnya menurut norma dan hukum jika manusia dihidupkan kembali?

Dr. Kaku mengajukan sejumlah pertanyaan yang sangat penting mengenai kloning Neanderthal.

Apa yang akan dilakukan masyarakat setelah membawa soerang anak Neanderthal untuk hidup: Haruskah dia ditempatkan di penangkaran seperti hewan kebun binatang? Apakah mereka akan menghadapi masa belajar seumur hidup? Bagaimana jika Neanderthal secara alami agresif apakah dia harus dibius atau dikurung setiap saat?

Banyak ilmuwan akan setuju bahwa mencoba mengkloning Neanderthal terlalu tidak manusiawi, dan kita bahkan tidak boleh mencobanya.