Media IndonesiaAvatar border
TS
Media Indonesia
Kejujuran di Bekasi Tersisa di SMAN 1


KANTIN kejujuran yang diharapkan mampu menumbuhkan nilai-nilai kejujuran di kalangan pelajar, belum berbuah manis.



Sejak dibentuk pada 2007, dari 697 kantin hanya tersisa satu, yakni di SMAN 1 Kota Bekasi.



Sejak pelajar sudah minim kejujuran, apatah lagi saat dewasa kelak.



Prihatin dan kecewa tidak membuat Pemerintah Kota Bekasi menghentikan subsidi untuk Kantin Kejujuran.



Pemkot tetap menyubsidi sebesar Rp1 juta per bulan untuk satu sekolah. Tapi sampai kapan?



"Hampir semua mati suri, sisanya hanya tinggal satu kantin kejujuran yang masih mendapat untung dan masih tetap buka di SMAN 1. Siswa-siswa di sana patut dicontoh," ungkap Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Inayatullah di SMA Negeri 2 Kota Bekasi, kemarin.



Inay sapaan Inayatullah menjelaskan, dalam kantin kejujuran mental siswa diuji.



Kantin tersebut tidak dijaga, siswa boleh mengambil barang dagangan yang disediakan dan meletakkan uang pembeliannya di tempat yang disediakan.



Jika ada kembalian, ia mengambilnya sendiri.



Pengawasan hanya pada dirinya dan keyakinannya bahwa perbuatannya diawasi Tuhan.



Sayang, ungkap Inay, umumnya para siswa belum tertanam nilai-nilai tersebut.



Para siswa mengambil barang tanpa membayarnya, hal itu yang menyebabkan Kantin Kejujuran bangkrut. Ini artinya semangat pembentukan kantin kejujuran belum berhasil.



Saat ini, lembaganya tengah mencoba menghidupkan kembali kantin kejujuran di sekolah-sekolah sebab kantin tersebut bagian dari pembentukan karakter sejak dini agar siswa menjadi orang yang jujur.



Soal ini, bagi Kepala Kejaksaan Negeri Kota Bekasi, Didi Suhardi, merupakan ulah segelintir oknum siswa saja yang membuat kantin kejujuran tidak bisa bertahan.



Ia yakin, masih banyak siswa yang jujur.



Namun, karena ulah siswa yang tidak jujur berimbas pada semuanya.



Ibarat pepatah, Karena nila setitik rusak susu sebelanga.



Kepala Sekolah SMA Negeri 2, Ekowati, mengatakan kantin kejujuran di sekolahnya hanya bertahan selama setahun.



Tutup karena merugi terus sebab barang dagangannya habis, tetapi uangnya yang terkumpul tidak sesuai jumlahnya.



"Lama-lama tutup," ujar Ekowati sedih.



Kepala Sekolah SMA Negeri 1, Kota Bekasi, Mawardi, mengaku bersyukur kantin kejujuran di sekolahnya masih eksis sampai saat ini.



Semua itu berkat kerja sama semua pihak. Bahkan, kantin yang dikelola oleh siswa tersebut mampu mendapatkan keuntungan hingga Rp1,5 juta dalam sebulan.



"Omzet kantin tersebut sehari bisa mencapai Rp500 ribu, Alhamdulillah kantin itu masih bisa terus berjalan," kata dia. (Gana Buana/J-3)


Sumber : http://www.mediaindonesia.com/news/r...n-1/2017-12-12

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Survei Internal PDIP Sebut Ganjar Calon Terkuat

- Duet Mantra dan Kerta Tertinggi

- Tolak Pembangunan Toko Modern di Blanakan, Subang

tien212700
bangsutankeren
pilotugal2an541
pilotugal2an541 dan 10 lainnya memberi reputasi
9
78.4K
11
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Media Indonesia
Media IndonesiaKASKUS Official
30.5KThread1.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.