Dikit-Dikit Boikot! 5 Film Lokal yang Harus Bertarung Lawan Seruan Boikot
TS
grepe.lovers
Dikit-Dikit Boikot! 5 Film Lokal yang Harus Bertarung Lawan Seruan Boikot
Spoiler for HOT THREAD:
HOT THREAD KE 29. THANKS TO JESUS, KASKUSER, MIMIN, MOMOD
Rasa kecewa dan tak senang pada sebuah karya seni memang hal yang wajar saja. Tapi soalnya lain jika reaksi yang muncul sudah main boikot dan larang-larang.
Di Indonesia ada sejumlah film yang mesti susah payah melawan kampanye boikot. Alasannya macam-macam, dianggap menghina profesi hingga merusak moral. Berikut beberapa di antaranya:
Quote:
Quote:
1. Naura dan Genk Juara (2017)
Seruan boikot cukup kencang menggema akibat munculnya stereotip yang dianggap mendiskreditkan Islam. Penjahat dalam cerita itu digambarkan berjenggot dan sering mengucapkan kalimat Islami.
Lembaga Sensor Film (LSF) dan Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) coba meredakan dan berpesan bahwa ketimbang memboikot lebih baik orangtua mendampingi anak menonton dan menjelaskan perspektif mereka atas kisah dalam film tersebut.
Quote:
2. The Secret Suster Ngesot Urban Legend (2018)
Sebenarnya bumbu panas sudah aja sejak film ini masih tahap promosi. Puncaknya, muncul surat penolakan dan seruan boikot dari Health Young Generation (HYGENE) Community Kota Palopo yang mengganggap film itu melecehkan profesi perawat.
Entah, mungkin saja ada semacam kekhawatiran jika orang menonton film ini lantas bakal takut dan lari saat bertemu perawat atau suster. Rasanya imajinasi suster yang baik, manis, lucu, dan cantik tidak akan mampu terganti meski film garapan Raffi Ahmad ini ditonton berkali-kali.
Quote:
3. Menculik Miyabi (2010)
Ide untuk mendatangkan Maria Ozawa alias Miyabi ke Indonesia untuk bermain dalam sebuah film jelas gagasan yang brilian sekaligus provokatif. Meski ini sebuah film komedi, tapi benak masyarakat sudah kepalang terbentuk jika mendengar kata Miyabi, seorang mantan bintang film panas.
Bahkan ketika itu muncul ancaman sweeping dan razia dari Front Pembela Islam (FPI) jika film yang juga dibintangi Nicky Tirta dan Kevin Julio itu tetap ditayangkan. Tentu masalahnya adalah soal moral dan kekhawatiran film ini mengarahkan penonton pada sesuatu yang vulgar.
Quote:
4. Ayat-Ayat Cinta 2 (2017)
Sebuah candaan kecil yang menimbulkan gelombang protes cukup besar. Ketika melakukan promosi, Indra Bekti sedikit bermain-main dengan Dewi Sandra dan Tatjana Saphira. Sayangnya, lelucon itu justru melibatkan cadar dan niqab yang merupakan simbol keagamaan. Akibatnya, muncul macam-macam protes dan seruan boikot.
Quote:
5. Perempuan Berkalung Sorban (2009)
Hanung memang dikenal sebagai sutradara yang cukup kontroversial. Film garapannya sering menyisipkan isu tentang toleransi, feminisme, dan berbagai isu sensitif lain.
Saat film Perempuan Berkalung Sorban muncul, banyak pihak merasa tak senang. Film ini seolah mendiskreditkan pesantren seakan jadi tempat yang kolot dan tak adil pada wanita. Muncul seruan boikot dan ajakan untuk tidak menonton film tersebut.
Dalam penayangannya, film ini mampu menembus 793 ribu penonton. Kalah dibandingkan film macam Suster Keramas (840 ribu) atau Setan Budeg (871 ribu) sekalipun.
Adhhh, dikit2 boikot, boikot kok dikit2.
Semoga bermanfaat ya gan. JANGAN LUPA SHARE, RATE, KOMEN