Kaskus

Entertainment

Pengaturan

Mode Malambeta
Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

c4punk1950...Avatar border
TS
c4punk1950...
Mari Kita Belajar Dari Semut


Pernahkah kalian memperhatikan alam ? Banyak orang tak peduli dengan sekitarnya, apalagi melihat kehidupan lain di balik kehidupan dirinya. Terkadang kita manusia terlalu sombong untuk melihat itu semua, tapi saat ini maukah kalian belajar tentang semut.

Mari Kita Belajar Dari Semut

Hingga ketika mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut, "Wahai semut-semut, masuklah ke sarang-sarangmu agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan bala tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari. (QS 27:18)

Dikutip dari versesofuniverse.blogspot.co.id (23/04/13), ayat ini menjadi sangat menarik. Argumen penerjemahan "seekor semut" tersebut diatas berdasarkan kata al-namlu muncul dalam yaa ayyuhannamludkhuluu. Al-namlu diikuti fi'il amr udkhulu yang bersandar pada isim dhamir hum, subyek jamak, sehingga al-namlu merupakan isim dalam bentuk jamak, semut-semut atau para semut. Karena al-namlu merupakan isim bentuk jamak, namlatun adalah isim tunggal, seekor semut, dan qalat menggunakan ta' karena mengikuti namlatun yang menggunakan ta' marbuthah, meskipun bukan isim mu'annats.

Mari Kita Belajar Dari Semut

Dalam kerumunan para semut, ada seekor semut yang berteriak dan memerintah rekan-rekan semut lainnya. Siapakah semut yang berteriak tersebut? Mengapa semut tersebut yang berteriak dan bukan semut yang lain? Apa status semut yang berteriak itu dalam komunitas semut tersebut?

Hak dan wewenang memerintah biasanya dimiliki oleh pemimpin atau ketua. Dengan demikian pemimpin atau ketua masyarakat semut adalah semut betina, ratu, dan terjemahan ayat 18 surat An-Naml diatas menjadi:

Hingga ketika mereka sampai di lembah semut, berkatalah Ratu Semut, "Wahai semut-semut, masuklah ke sarang-sarangmu agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan bala tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.

Memang kebenaran tidak berhenti pada tafsir dan dugaan. Oleh karena itu kita dapat mengkonfirmasi ayat-ayat kauniyah melalui penelitian di lapangan. Komunikasi antar semut dan komunitas semut yang dipimpin oleh "Ratu" semut telah dikonfirmasi oleh ilmu pengetahuan.

Mari Kita Belajar Dari Semut

Nah marilah kita sekarang membahas apa-apa yang telah diketahui oleh science mengenai semut dan beberapa kemampuan unik yang mereka miliki. Lebih dari 10.000 spesies semut di seluruh dunia, telah dikenal. Mereka terutama berada di hutan tropis, di mana jumlah mereka mungkin sampai setengah dari semua serangga yang hidup di beberapa lokasi.

Semut adalah serangga sosial, dan bekerja sama dalam koloni. Ini berarti mereka juga perlu memiliki modus komunikasi yang efektif. Semut dianggap 'organisme Super', karena mereka bekerja sama bagi komunitas, pada level kolektif, dan sebagai entitas yang bersatu. Tentara semut tidak pernah menyerang atau membunuh satu sama lain, tetapi mereka mampu mengalahkan makhluk yang lebih besar dari ukuran mereka karena mereka bekerja sama.

Komunitas semut mempunyai sistem atau struktur kemasyarakatan lengkap, beserta pembagian tugas masing-masing. Setiap individu dalam koloni semut melakukan sepenuhnya bagian dari pekerjaannya. Tidak ada kekhawatiran tentang posisi maupun keras/bahayanya pekerjaan yang dia lakukan.

Layaknya sebuah masyarakat komunitas semut dipimpin oleh seekor ratu atau beberapa ratu, yang fungsinya adalah untuk bertelur hingga ribuan agar menjamin kelangsungan hidup koloni. Pekerja (semut yang biasanya terlihat oleh manusia) adalah semut betina tak bersayap yang tak dapat bereproduksi. Mereka mencari makanan, merawat keturunan ratu, bekerja pada sarang, melindungi masyarakat, dan melakukan banyak tugas lainnya. Semut jantan biasanya hanya memiliki satu peran, yaitu kimpoi dengan ratu. Setelah mereka telah melakukan perannya ini, semut jantan biasanya mati.

Mari Kita Belajar Dari Semut

Namun ada yang bisa kita pelajari dalam pergaulan semut ini, mereka setia pada satu pimpinan bahkan antar komunitas semut pun bisa berperang layaknya sebuah negara. Bahkan semut juga mengenal perbudakan. Telur, sebagai harta pihak yang kalah perang, akan dikuasai oleh pihak yang memenangi pertarungan. Telur-telur ini akan dijaga sampai menetas dan bayi-bayi semut ini akan dijadikan budak pekerja oleh kelompok pemenang.

Inilah yang dilakukan sebuah negara ketika menyerang dan menguasai suatu kaum, maka pihak pemenanglah yang akan menguasai tanah dan penduduknya.

Tapi yang terpenting yang bisa kita ambil manfaat dari sang semut adalah sistem yang berjalan dimana sebuah pemerintahan tidak boleh di usik oleh rakyat, dengan hal itu pekerjaan yang dilakukan pemerintah seiring sejalan bahkan sistem gotong royong dan juga saling komunikasi melalui sinyal yang dilakukan semut seperti silaturahmi yang sering dijaga.

Mari Kita Belajar Dari Semut

Inilah yang tidak terjadi di negara ini yang saling berselisih, individualistis, bahkan silaturahmi antar masyarakat yang kurang semakin lama semakin terlihat terang terutama di daerah perkotaan. Andai saja kita bisa belajar dari semut sedikit saja, dengan saling bekerja sama mungkin negara ini bisa aman dan tentram kawan, monggo seruupuuttt dolo.

Mari Kita Belajar Dari Semut

By c4punk@2018

Mari Kita Belajar Dari Semut

Diubah oleh c4punk1950... 05-05-2018 15:38
0
16K
88
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
KASKUS Official
924.4KThread88.1KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.