KADER Partai Amanat Nasional (PAN) yang membidangi advokasi Elida Netty menyebut Sri Bintang, Desmond Junaidi Mahesa dan Faisal Assegaf sebagai orang yang tidak waras.

Komentar tersebut disampaikan oleh Ketua DPW Puan PAN Provinsi Riau itu untuk menanggapi pernyataan Sri Bintang cs yang mengatakan bahwa Amien Rais bukan bapak reformasi melainkan pecundang, pengkhianat dan setan reformasi.

"Mereka bicara begitu karena bodoh dan kurang waras. Mereka seolah tidak tahu perjalanan reformasi, mungkin karena kerasukan setan sehingga omongannya seperti orang kesetanan," ujar Elida Netty kepada Warta Kota, Selasa (8/5/2018).


Kader PAN dari tim advokasi, Elida Netty yang juga Ketua DPW Puan PAN Provinsi Riau. (Foto: Istimewa) 


Ia bahkan menduga serangan yang dilancarkan oleh Sri Bintang cs sangat mungkin ditunggangi terkait dengan tahun politik. Elida Netty menganggap yang bersangkutan hanya cari sensasi atau cari panggung.

"Di tengah situasi politik yang sedang memanas seperti sekarang ini, mungkin saja pernyataan itu adalah sebuah pesanan dari oknum tertentu. Mereka mau ngomong apa Pak Amien tidak akan menanggapi. Memangnya mereka itu siapa? Bukan levelnya Pak Amien meladeni mereka. Inginnya mereka itu kita laporkan agar dia merasa hebat karena bikin heboh," imbuh Elida Netty.

Bagaimanapun, sambungnya, Amien Raismerupakan Bapak Reformasi yang sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia bahkan diakui dunia internasional.

"Pak Amien adalah Bapak Reformasi dan itu tidak terbantahkan. Kalau mereka (Sri Bintang cs) mungkin Bapaknya Setan yang kesetanan," tegas Elida Netty.

Dalam diskusi bertajuk 'Peringati Lengsernya Soeharto, Amien Rais, Bapak Reformasi?' di kawasan Cikini Jakarta Pusat pada Senin (7/5/2018), Sri Bintang cs menganggap mantan Ketua MPR itu bukan Bapak Reformasi.

"Amien Rais itu pengkhianat. Dia pernah mengatakan sudah minta maaf kepada ini itu. Dia harus minta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia tentang kesalahannya melakukan amandemen," kata Sri Bintang.

Salah satu aktivis '98 yang juga politisi Partai Gerindra Desmond Junaidi Mahesa menyebut Amien Rais bukanlah inisiatorreformasi, melainkan para mahasiswa.

"Beliau itu dimanfaatkan oleh mahasiswa sebagai orang yang berbicara di panggung. Beliau bukan inisiatornya, beliau itu artisnya. Kebetulan waktu itu beliau berani ngomong apa adanya. Amien Rais bukan siapa-siapa. Bagi kami mahasiswa (waktu itu) jebolnya konstitusi, UUD 1945 dengan amandemen itu kan Ketua MPR-nya Amien Rais. Jadi kalau Amien Rais membobol dasar negara, Amien Rais itu pecundang," ucap Desmond Junaidi Mahesa.

Sedangkan Faizal Assegaf yang juga aktivis '98 menolak Amien Rais disebut sebagai Bapak Reformasi walaupun menjadi bagian bersama ribuan mahasiswa. Menurutnya,Amien Rais hanyalah Bapak Reformasi abal-abal yang ingin dianggap sebagai tokoh berpengaruh di Indonesia.

"Tahun 99 itu Pak Amien Rais sudah jadi setan. Pak Amien Rais hasut umat Islam mengharamkan presiden perempuan hingga akhirnya dia angkat Gus Dur. Karena kepentingannya tidak terpenuhi, makanya dia gusur lagi dan angkat Megawati," pungkasnya. (M15)



Kok Nasbung jadi pada kesetanan begini????