Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

hairpinAvatar border
TS
hairpin
dimulai dari hal-hal kecil yang menjadi kebiasaan.

Jakarta - Bahlil Lahadalia, mengawali sebagai pengusaha dari titik nol. Bahlil yang terlahir dari keluarga miskin, kini bisa menjadi pengusaha sukses dan mengendalikan banyak perusahaan.

Pahit getir kehidupan pernah dirasakan Putra Papua ini. Mulai dari penjual kue saat masih di sekolah dasar, sopir angkot, hingga kuli panggul pasar saat kuliah. Semua itu dia kerjakan untuk bisa terus hidup.

"Itu terjadi bukan karena ingin, saya juga dulu nggak ingin jadi pengusaha. Tapi karena itu keterpaksaan. Karena memang keluarga saya itu, mamah saya itu kan laundry di rumah orang, pembantu rumah tangga. Bapak saya itu buruh bangunan, gajinya Rp 7.500/hari," cerita Bahlil kepada detikFinance, Jakarta, Kamis (19/4/2018).

Bahlil yang lahir dari keluarga serba keterbatasan itu tak membuatnya pantang menyerah. Bahkan keinginannya untuk mengenyam pendidikan hingga bangku kuliah pun dia lakukan seorang diri.

Dari Fakfak, dirinya pergi ke Jayapura menggunakan Kapal Perintis, hanya untuk bisa berkuliah. Dengan bermodal ijazah, SIM, serta pakaian seadanya, Bahlil mengadu nasib untuk bisa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay di Jayapura.

Baca juga: Bahlil, Mantan Sopir Angkot yang Jadi Pengusaha Sukses

"Jadi saya waktu berangkat kuliah itu orang tua nggak pernah tahu, bahwa saya itu kuliah. Karena saya itu hanya berangkat dan bawa ijazah, baju saya cuma tiga, kemudian modal saya cuma SIM, dan kantong kresek, saya naik Perintis, dari Fakfak ke Jayapura," jelasnya.

Di bangku kuliah itu pria kelahiran 7 Agustus 1976 ini banyak belajar, termasuk soal organisasi. Semasa di bangku kuliah Bahlil termasuk sangat aktif, menjadi pengurus senat mahasiswa.

Setelah lulus kuliah, Bahlil bekerja di konsultan keuangan di Jayapura. Lalu setelah itu mendirikan perusahaan kontraktor dengan modal tabungan dan bantuan teman-temannya. Selain bidang infrastruktur ia juga memiliki bisnis pertambangan emas dan nikel.

Baca juga: Pengusaha Muda Beberkan Alasan Bangun Umat Mart di Pesantren


"Kemudian waktu selesai kuliah, saya membangun satu perusahaan dengan teman-teman di Jakarta. Itu konsultan keuangan, IT. Saya waktu itu ditunjuk sebagai karyawan dan menjadi direktur wilayah di sana," jelasnya.

Pada saat itu lah Bahlil mengaku pertama kali dirinya bisa mendapatkan uang yang sangat besar semasa hidupnya. Karena kecakapannya dalam memimpin, di umur 25 tahun Bahlil telah bisa mendapat gaji hingga Rp 35 juta/bulan.

"Gaji saya waktu itu Rp 35 juta. Karyawan saya hampir 70 orang, dan rata-rata karyawan saya itu adalah orang keuangan, ada yang tamatan UGM, ada yang tamatan yang di IT, juga tamatan Jerman, tapi karena peta lapangannya saya yang kuasai, jadi saya yang ditunjuk oleh teman-teman di Jakarta untuk menjadi pimpinan cabang di sana," ujarnya.

Mulai dari sana lah, kemudian Bahlil bisa mengembangkan pengetahuan bisnis serta melebarkan sayapnya hingga sekarang ini. Saat ini, pria asal Fakfak, Papua itu telah menjadi seorang pengusaha sukses, bahkan menjadi Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).(fdl/fdl)
emoticon-Wowjangan pernah menyerah... gan karena agan mungkin lbih beruntung
emoticon-Toast
0
580
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.