Jakarta - Situs PT Bintang Delapan sampai malam ini belum bisa diakses, padahal siang tadi masih bisa. Tak hanya situs langsung PT Bintang Delapan, yang terkait pun turut tak bisa diraih.
Pukul 20.45 WIB, Sabtu (5/5/2018) situs PT Bintang Delapan, www.bintangdelapan.com, belum bisa diakses. Hanya ada tulisan 'Welcome to Parallels! If you are seeing this message, the website for www.bintangdelapan.com is not available at this time. If you are the owner of this website, one of the following things may be occurring: You have not put any content on your website. Your provider has suspended this page' saat detikcom mencoba membukanya.
Situs terkait PT Bintang Delapan, yaitu PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), juga tak bisa diakses. URL dari IMIP yang mengarahkan langsung ke PT Bintang Delapan, 'https://imip.co.id/pt-bintang-delapan-terminal/', menampilkan tulisan 'Not Found. The requested document was not found on this server'.
Dikutip dari situs bintangdelapan.com, Bintang Delapan Group adalah perusahaan yang bergerak di sejumlah bidang, di antaranya adalah pertambangan. Dikutip dari Jobstreet.co.id, PT Bintang Delapan Group disebut sudah berdiri sejak 23 tahun lalu dan mempunyai beberapa anak usaha yang bergerak di bidang tambang, trading dan rental. Di antara perusahaannya adalah PT Bintang Delapan Resources yang berkantor di Kelapa Gading Jakarta Utara dan lokasi Operasional Kerja di Kendari, Morowali, Samarinda, Balikpapan, Banjarmasin, Halmahera dan Ambon yang fokus bidang usahanya di bidang trading dan mining.
Pada 29 Mei 2015 lalu, Presiden Jokowi meresmikan smelter milik PT Bintang Delapan ini. Peresmian itu diwarnai isu bahwa perusahaan itu dimiliki sejumlah jenderal.
PT Bintang Delapan belakangan ramai dibicarakan lantaran disebut-sebut memperkerjakan banyak tenaga kerja asing (TKA) dari Tiongkok dan dimiliki Ketum Gerindra Prabowo Subianto. Gerindra menepisnya.
"Bintang delapan 95% milik Tsingshan (Dingxin Group) dari China, 5% dimiliki putra daerah," kata anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade kepada wartawan.