Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

punkazawaAvatar border
TS
punkazawa
Tujuh alasan untuk menyasarkan diri di kota Tier Ketiga!
Kalau berpikir tentang berwisata, benak kita otomatis akan dipenuhi gambaran lokasi-lokasi favorit wisata di dalam maupun luar negeri. Tapi pernahkah terpikir berwisata di kota Tier Ketiga?

Quote:


Balik ke berwisata tadi, well, kalau mendengar nama daerah ini: Brebes, Purwodadi, atau Kendal di Jawa Tengah; Kayuagung, Indralaya di Sumatra Selatan; Metro di Lampung, mungkin gak akan pernah terlintas dalam benak untuk berwisata kesana – kecuali memang dalam rangka pulang kampung. Dan gak usah kita, mungkin penduduk lokalnya aja bakal mikir dulu kalo ditanya objek pariwisata apa yang ada di daerah mereka.

Quote:


Ini sebetulnya yang menarik, karena kota Tier Ketiga biasanya justru menawarkan hal-hal lain yang mungkin tidak akan kita jumpai di tempat lain:

1.      Akomodasi lebih murah
Spoiler for "no booking ever required":


Spoiler for "i did't paid to promoting them btw":


Penginapan, transportasi, maupun kuliner. Meski sebenarnya relative ya, tergantung daerahnya, tapi rata-rata harga akomodasi di daerah Tier-3 lebih murah. Sesuai hukum ekonomi ya, karena mungkin demand-nya gak tinggi, maka harga bisa lebih murah. Daerah Tier-1 dan Tier-2 juga bisa lebih murah kok, bahkan hamper semurah di Tier-3, tapi ya kita harus menyesuaikan tanggal tentunya. Itu juga harus rajin-rajin cari informasi periode kapan yang murah.
Dan karena gak banyak yang berwisata, tentu gak perlu repot-repot jauh-jauh hari booking, karena mungkin gak ada high season disini. Hehe.
 
2.      Bebas dari perangkap kemacetan
Spoiler for "Jakarta in your wildest dream":


Kemacetan sekarang jadi musuh semua orang, dan kalau agan sista hanya punya waktu berlibur 3x 24 jam, mengunjungi beberapa objek wisata dalam satu hari menjadi agak mustahil karena si Komo lewat ini, ya kecuali mau ngurangin waktu tidur. Atau memilih menginap di dekat objek wisata, yang terakhir ini tentu harganya akan lebih mahal.
 
3.      Alternatif kilat jika bosan dengan hingar bingar perkotaan
Spoiler for "Yes, they have karaoke as well, if you wonder":


Jenuh tinggal di kota besar? Ingin mencari tempat pelarian sejenak? Well, coba liburan ke kota-kota Tier-3 ini. Waktu disini berjalan seakan-akan lebih lambat. Ngga ada yang berjalan terburu-buru. Yang mengebut disini hanya pemuda tanggung yang mungkin kangen kehangatan IGD Rumah Sakit. Orang-orangnya akan dengan senang hati berbicara dengan agan sista. Mungkin kalo disimpulkan, kota Tier-3 ini mirip suasana desa, tapi fasilitas mirip kota.
 
4.      Belajar backpacker-an
Spoiler for "malu bertanya sesat di jalan":


Mungkin kedengerannya lucu ya, kenapa juga backpackeran aja kudu belajar. Tapi buat mereka yang belum pernah sama sekali, ini mutlak perlu. Merencanakan lama tinggal, kebutuhan pakaian dan barang-barang pribadi, akomodasi. Tier-3 lebih ramah di kantong nyaris pada tiap waktu, meskipun kita datang dadakan. Dengan kota yang biasanya tidak terlalu kompleks, dalam 3x 24 jam mungkin seluruh pelosoknya bisa kita jelajahi. Bagus buat cari pengalaman menuju backpacker-an ke kota yang lebih besar, lebih jauh, mungkin ke luar negeri.
 
5.      Cocok buat si kreatif
Spoiler for "Learning photography with less distraction":


Spoiler for "short run, bad run, still better than no run":


Ada sisi jeleknya dari wisata ke tempat popular: terlalu padat. Kadang kita malah jadi gak bisa nikmatin objek wisatanya. Dan sebetulnya, ada banyak cara tentunya menikmati libur: Jogging di pagi hari. Berjalan-jalan sore hari di taman kota. Melihat pasar tradisional. Bersepeda di kota yang belum kita kenal. Mencari bibit tanaman. Berburu kuliner lokal yang mungkin belum tersohor. Mereview penginapan yang belum pernah ada yang mereview sebelumnya. Dan masih banyak lagi. Hanya karena biasanya kota Tier-3 ini bukan kota pariwisata, belum tentu tak ada hal menarik bukan?
 
6.      Jadi sang provokator
Spoiler for "i didn't made up the name, see?":


Mencari kuliner terkenal lalu mereview itu biasa. Gimana sih rasanya kalau kita jadi si pelaku yang memviralkan suatu kuliner yang belum terkenal? Sebagai contoh, mungkin banyak yang udah tau lezatnya bakso Son Haji Sony di Lampung, tapi Sate Saleh di Kota Metro belum tentu semua pernah coba. Apalagi kalau tidak ada cabangnya di kota lain. Nah itu lain lagi rasanya. Oiya, disamping memperkaya khazanah pengetahuan kita, secara gak langsung kita juga bantu hajat hidup orang laen loh, hehehe..
Spoiler for "A must try!":


 
7.      Romantisme
Rasanya gak ada orang Indonesia yang gak pengen datang lagi ke Bali, Jogja, atau Jakarta ya. Tapi kota Tier-3 ini mungkin cuma bakal kita datengin satu kali aja – since there’s no other reason to come back anyway hahaha – dan ini rasanya bakal beda banget. Meninggalkan kota yang kita mungkin gak akan pernah kembali lagi kesana. Kenangan 3x 24 jam yang gak terulang. Well, that’s deep you know. Dan bakal jadi bahan cerita yang asyik, karena mungkin gak banyak orang yang tau tentang kota itu.
Spoiler for "suer gue gak baperan":


Sekian.
0
1.2K
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.