Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dishwalaAvatar border
TS
dishwala
PDIP Tuding Sandiaga "Cuci Tangan" Terkait Bagi-Bagi Sembako di Monas
JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Gembong Warsono menilai Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno dalam menyikapi insiden pembagian sembako di Monas, Jakarta bentuk 'cuci tangan'.

Maksud Gembong terkait cuci tangan tersebut adalah sikap Sandiaga yang justru menduga kegiatan pembagian sembako yang berlangsung pada Sabtu 28 itu bermuatan politis. Padahal, kegiatan itu sendiri izinnya dikeluarkan oleh Pemprov DKI.

"Yang memberikan izin itu Pemprov kok, logikanya seperti itu. Di balik kepanitiaan itu ada apa? Siapa? Kan Pemprov pasti tahu. Orang sebelum meminta izin kan diminta keterangan dulu kan oleh Pemprov. Ini untuk kegiatan apa, agendanya apa, kan sudah pasti seperti itu," ujarnya kepada di Jakarta, Rabu (2/5/2018).

Pemprov DKI, kata Gembong, mestinya melakukan evaluasi terlebih dulu terhadap pihak yang meminta izin. "Kalau sudah beri izin dan bilang sekarang ada muatan politik, itu kan cuci tangan namanya. Jangan sekarang begitu ada insiden beliau menyatakan ini ada muatan politik. Waktu berikan izin kan enggak bilang begitu," ujarnya.

(Baca Juga: Sandiaga Menduga Acara Bagi-Bagi Sembako di Monas Bernuansa Politik)

Gembong pun meluruskan informasi liar yang mengaitkan kegiatan itu dengan partai berlambang kepala banteng moncong putih. Ia tegaskan, bahwa pengurus PDIP terutama wilayah DKI tidak tahu-menahu, apalagi sampai terlibat kegiatan bagi-bagi sembako yang digelar Forum Untukmu Indonesia.

"Bicara kaus merah, apakah setiap orang memakai kaus merah orang PDIP? Jangan suka mudah memprovokasi orang. Sekarang saya mau nanya kepada Pak Sandi, ketika bicara orang pakai baju putih apakah orang Gerindra?" ujarnya.

Ketika acara tersebut berlangsung, ujar Gembong, kader PDIP sedang sibuk mempersiapkan pelaksanaan try out SBMPTN serentak di Mal Season City, Jakarta Barat. "Sabtu gladi resik. Acaranya hari Minggu. Jadi, ketika bicara keterlibatan PDIP, enggak mungkin. Bisa dilihat kegiatan partai hari itu. Media juga bisa mengecek ada aktivitas apa di partai hari itu," katanya.

Dirinya pun mengingatkan politikus Gerindra itu untuk hati-hati dalam melontarkan pernyataan, karena sebagai pejabat publik bila asal mengeluarkan pernyataan bisa menimbulkan kegaduhan.

"Dia kan punya kewenangan. Kewenangan itu silakan dimanfaatkan untuk mengevaluasi itu, siapa yang bertanggung jawab, kronologinya bagaimana, yang tahu kan pemprov," ujarnya.

Kegiatan bagi-bagi sembako di Monas diketahui berujung ricuh, dan Sandiaga pun menduga kegiatan tersebut bermuatan politik.

"Saya dikasih tahu yang Monas ada kemungkinan itu belakangnya politik juga. Jadi, ini mau dicek juga. Ada yang dikasih tahu karena katanya keharusan memakai baju dengan warna dan atribut tertentu itu kan ada afilisiasinya gimanapun juga," kata Sandiaga di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin 30 April 2018.

Ketua Penyelenggara Forum Untukmu Indonesia, Dave Santosa sendiri sudah menegaskan mengenai kabar tersebut. Ia memastikan bahwa kegiatannya tidak terkait dengan golongan politik tertentu, termasuk relawan Joko Widodo (Jokowi).

"Kami tidak ada kaitannya dengan relawan Jokowi atau yang lainnya," ujar Dave.

https://news.okezone.com/read/2018/05/02/338/1893708/pdip-tuding-sandiaga-cuci-tangan-terkait-bagi-bagi-sembako-di-monas

SUDAH DILARANG DAN DIINGATKN DINAS PARIWISATA DKI, TAPI IJINTETAP DIKELUARKAN ANIS PANDIR

Dilarang Disparbud, Panitia "Untukmu Indonesia" Tetap Akan Bagikan Sembako di Monas


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Panitia Forum Untukmu Indonesia Dave Santosa mengatakan, pembagian sembako di Monumen Nasional ( Monas), Jakarta Pusat, tetap akan berlangsung Sabtu (28/4/2018). Masyarakat yang sudah memegang kupon tetap bisa menukarnya pada acara "Untukmu Indonesia". "Sampai saat ini tetap sesuai rencana, konsep tidak berubah," ujar Dave ketika dihubungi, Jumat (27/4/2018). Baca juga: Disparbud Keberatan Ada Kegiatan Pembagian Sembako dalam Acara Untukmu Indonesia di Monas Dave mengatakan, panitia sudah menyebar 100.000 kupon sembako. Pembagian kupon saat ini sudah dihentikan. Dave mengatakan, kupon sembako ini juga tidak terbatas untuk warga kurang mampu saja. "Ini juga perlu diluruskan karena kalau sembako kayaknya identik dengan yang kurang mampu. Konsep kami mau mengundang masyarakat untuk datang dan kalau pesta, kan, ada goodie bag, nah, kami cari yang berguna apa. Ya, kami kasih sembako," katanya. Baca juga: Menkumham Buka Pameran Hari Kekayaan Intelektual Sedunia di Monas Dave juga membantah pembagian sembako ini seolah bebas untuk umum. Meskipun gratis, sembako yang diberikan juga terbatas. Hanya pemegang kupon yang bisa mendapatkan sembako itu. "Benar gratis, tetapi ini, kan, berkupon. Tetap ada limit-nya," kata Dave. Baca juga: Didampingi Anies, Jokowi Pimpin Apel Bersama Wanita TNI dan Polwan di Monas Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Tinia Budiati melarang kegiatan pembagian sembako dan makanan gratis di kawasan Monumen Nasional, akhir pekan ini. Kabar mengenai hal ini viral di media sosial. "Kalau sembako, saya enggak setuju, itu bisa menimbulkan masalah kalau enggak tahu jumlah orangnya. Apalagi dibuka bebas begitu," ujar Tinia ketika dihubungi, Kamis (26/4/2018). Baca juga: Hari Buruh 1 Mei, Brimob Fokus Amankan GBK dan Monas Pihaknya telah memperingatkan panitia. Warga yang sudah terlanjur mendapat kupon tetap harus dibagikan sembakonya. Namun, dia meminta panitia tidak menyebar informasi itu lagi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dilarang Disparbud, Panitia "Untukmu Indonesia" Tetap Akan Bagikan Sembako di Monas", https://megapolitan.kompas.com/read/2018/04/27/08433221/dilarang-disparbud-panitia-untukmu-indonesia-tetap-akan-bagikan-sembako.
Penulis : Jessi Carina
Editor : Kurnia Sari Aziza

Terkuak, Dave Santosa Ketua Aksi Bagi Sembako Di Monas, Anda Harus Tanggung Jawab!

Kepedulian sosial memang harus dimiliki dan dikembangkan tapi jika tanpa memakai hikmat atau bijaksana, hasilnya malah blunder. Itulah yang terjadi dengan aksi sosial yang dilakukan Forum Untukmu Indonesia (FUI) . Dave Santosa menjadi Ketua Panitia Penyelenggara bersama kawan-kawannya.

Penulis melihat jejak digital Dave Santosa ini seorang yang pendukung Pak Jokowi. Tapi sayang caranya peduli bangsa dan mendukung pemerintahan tidak dengan cara yang elegan dan bijaksana. Terlalu naif, bodoh dan egois. Harusnya bertindak cerdik dan tulus dan jangan membuat nama Pak Presiden malah jadi ikutan disorot. Lihat ulah Anda dan rekan-rekan, di media disorot dan menjadi viral usai acara tapi bukan positif.

Jangan keras kepala kalau mau mengadakan acara tanpa mengkaji dan mempetimbangkan secara matang dan bijak karena efeknya akan sangat negatif. Nama Anda juga ikut terbawa dan sayangnya Dave Santosa, Anda langusng raib tak mau bertanggung jawab.

Peduli, mau mengusung persatuan, mau membantu sesama, silakan. Tapi caranya itu loh. Tetap memperhatikan kaidah, peraturan, bertindaklah secara cermat. Acara di Monas sabtu malah blunder karena beberapa kesalahan fatal dari Dave Santosa dan pihak panitia. Beberapa kesalahan fatalnya dikupas secara tajam oleh Ronindo Seword:

Pertama, beberapa nama komunitas, organisasi dan lembaga serta pemprov terutama nama Pak Presiden ikut terseret. Nama Kristiani jadi ikut terbawa-bawa karena Panitia bilang acara ini masih bernuansa Paskah. Padahal momen Paskah sudah lama lewat jadi ‘Paskah” diperalat lagi untuk acara ini. Nama Pak Jokowi juga ikut terseret karena disangka bagi-bagi sembako di sana padahal tak ada sangkut pautnya Pak Jokowi dengan acara ini. Ini parah.

Celakanya penyelenggara kalau disingkat menjadi ‘FUI’, nah ini juga menjadi masalah karena singkatan itu sudah dikenal dan dipakai oleh Forum Umat Islam. Mereka tersinggung berat karena dibawa-bawa dengan nama singkatan tersebut dan jelas itu bukan dari mereka. Pemprov juga dituding sebagai penyelenggara. Pemprov sih bukan pemnyelenggara tapi ikut andil mengizinkan. Repot juga.

Kedua, acaranya melanggar perijinan dari Disparbud atau Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemprov DKI. Disparbud sudah memberi peringatan kalau bagi sembako tidak boleh tapi kenapa kok masih ngeyel bin ngotot. Kendati alasannya nanti pengunjung kelaparan tapi kenapa ada harus pembagian sembako. Kalau bagi makanan saja ya masih Oklah tapi kalau sudah sembako berupa beras itu namanya sudah melenceng.

Panitia acara ini pasti sebagian besar warga Jakarta yang sudah tahu bahwa zaman Gubernur sebelumnya Ahok sudah sangat ketat dan disiplin menjaga agar Monas itu tidak dipakai untuk acara-acara yang seperti di atas. Ahok pasti akan ngomel atau murka kalau melihat perijinan Monas disalah gunakan. Tapi sekarang dibebasin, ya akhirnya gampang disalahgunakan ijinnya. Tahu sendirilah Gubernur yang ngasih ijin tapi nggak mau juga melihat dampaknya.

Ketiga, panitia mengatakan bahwa ini adalah acara bertema persatuan dan kebangsaan, tapi yang dominan kok bagi-bagi sembako dan makanan?. Melenceng dari tema dan tujuan. Katanya festival budaya dan temanya penanaman cinta tanah air. Lihat video konferensi pers Dave Santosa di https://www.youtube.com/watch?v=Dwla4A8LZGA. Membuat acara bertema persatuan dan kebangsaan malah yang dominan itu bagi-bagi sembako. Tujuan orang datang berbondong-bondong dengan bisa dari luar Jakarta itu karena sembako semata. Ini pemelintiran tujuan acara.

Kalau mau membuat acara bertema persatuan dan kebangsaan maka buatlah acara yang kreatif, yang temanya sesuai kebhinekaan dan NKRI. Jika agenda acara malah bagi sembako yang dominan maka acara lainnya tak akan dilirik. Ketika sudha berbondong jauh darimluar kota pasti pikirannya adalah lapar dan haus. Makanya kalau ada pengunjung ikut acar dari kota ke Monas, minimal nasbung dan aqua itu wajib!

Keempat, panitia yang mengaku sebagian besar Kristiani mencatut dan mebawa acara Paskah. Momen Paskah sudah lewat. Penulis juga Kristiani tapi tidak setuju dengan cara panitia yang mencatut atau menyeret-nyeret acara paskah karena sudah sangat tidak relevan. Mereka sih mengklaim tidak ada acara pemurtadan atau apalah. Tapi panitia terlalu lancang mencatut acara Paskah.

Ini adalah oknum saja yang ingin membuat sesuatu yang sifatnya kepedulian sosial tapi gegabah. Tidak fokus, tujuannya jadi bisa diinterpretasi macam-macam. Beginilah kalau terlalu tergesa-gesa atau bersemangat dalam membuat acara tapi tak mengkaji persiapannya secara matang. Alhasil malah efeknya menjadi bumerang bagi Panitia.

Kelima, panitia tidak berhitung dengan membagi sembako sampai ke luar Jakarta maka Jakarta menjadi neraka, macetnya minta ampun. Monasnya menjadi lautan sampah Warga berebutan dan sampai dorong-dorongan. Belumk lagi ada yang tidak kebagian sembako. Mana lagi sembako yang diberikan di luar ekspektasi.

Panitia sama sekali keras kepala dan lebih memikirkan yang penting tujuannya tercapai. Tunggu dulu. Jika mau membuat acara berskala besar hatus dengan perhitungan ynag cermat. Ini mengundang ratusan ribu massa. Akhirnya kegiatan itu justru tidak membawa kesan yang baik.

Keenam, panitia sama sekali tidak bertanggung jawab. Minggu pagi Monas biasanya diserbu oleh warga untuk berolah raga. Nyatanya sampah masih berserakan. Menurut petugas katanya sampah lebih banyak dibanding saat Lebaran.

Pada waktu penulis mebacanya, penulis ikut sedih dan kecewa. Sama sekali tak ada tanggung jawab dari para pembuat acar yang ternyata menyisakan sampah yang banyak sekali. Pemandangan sampah di media menjadi tidak elok. Panitia benar-benar tak peduli dengan keadaan dan kondisi Monas yang penuh sampah dan di jalan-jalan juga demikian. Jakarta sabtu sudah macet horor tapi panitia masih berkilah tidak macet. Parah amat sih!

Bertobatlah wahai penyelenggara dan okum panitia Forum Untukmu Indonesia. Jangan lagi sekali-kali membuat acara seperti di hari Sabtu kemarin. Ampun, Jakarta macetnya horor dan warga menjadi stres gara-gara kalian. Please kalau mau bagi-bagi bantuan, sana ke Papua saja!
Diubah oleh dishwala 03-05-2018 02:37
0
2.1K
30
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.9KThread41.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.