• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Anak Bek Legendaris Ini Ternyata Sudah Menjadi Striker Muda Potensial

iqbalawalAvatar border
TS
iqbalawal
Anak Bek Legendaris Ini Ternyata Sudah Menjadi Striker Muda Potensial

Sebagai seorang anak, sejatinya boleh menentukan nasib sendiri. Dalam bidang karir misalnya, tak perlu mengikuti karir orangtua kalau anak punya passion di bidang lain. Meski begitu, jika mengikuti orangtua pun tak salah juga. Sebab, bukan tak mungkin orangtua juga mengharapkan sang anak meneruskan karirnya. Sang anak di sini lain, bukan tak mungkin juga menjadikan orangtuanya sebagai role model bahkan inspirasi karir dalam hidupnya.
 
Di dunia sepakbola, tak sedikit anak meneruskan karir sang ayah. Menjadi pemain bola profesional, meski dengan posisi berbeda. Misal sang ayah yang semasa aktif bermain merupakan pemain tengah, namun sang anak menjadi penyerang contohnya Diego Simeone dan Giovanni Simeone. Atau ada pula sebaliknya di mana sang ayah merupakan bek, tapi sang anak justru menjadi penyerang.
 
Nah, kalau yang ini terjadi pada Marcus Thuram. Dari namanya, Agan-Sista semua mungkin sudah bisa menebak, sebab kata “Thuram” tentu sangat familiar di antara para pecinta sepakbola pada umumnya, dan Juventini, fans Parma, Cules, dan fans Timnas Prancis pada khususnya.

Spoiler for "Thuram Sr. dan Thuram Jr":


Ya, dia adalah anak dari Lilian Thuram, pemain belakang legendaris dan bisa dianggap sebagai salah satu yang terbaik di masanya. Marcus, ternyata sudah berumur 20 saat ini dan bermain reguler di klub medioker Ligue 1, Guingamp. Ia lahir di Italia saat sang ayah berkarir di Parma. 
 
Dilanir dari Goal.com (04/10/2017), Marcus adalah didikan akademi Sochaux, salah satu akademi bola terbaik Prancis yang telah melahirkan bintang semacam Yannick Stopyra, Jeremy Menez, Benoit Pedretti, dan Jeremy Mathieu. Dia ikut saran Thuram Sr. agar jauh dari publikasi media yang diistilahkannya dengan "bling-bling”, sehingga fokus berkarir dan mengembangkan talentanya.
 
Meski sudah punya tempat reguler di Guingamp di musim 2017-2018, Marcus nyatanya belum bisa mencapai permainan puncak. Ia baru bisa mencetak 3 gol dari 29 penampilannya di Liga. Hal itu terbilang wajar sebab sering kali dia dipasang sebagai sayap bahkan second striker di belakang kapten sekaligus striker utama Guingamp, Jimmy Briand. 


Spoiler for "Jimmy Briand dan Marcus":


Namun gaya permaianannya yang ngotot, berlari tanpa lelah, berani berbenturan, membuatnya mendapat banyak perhatian. Media Prancis,L’Equipe, menilainya mirip dengan Thuram Sr. dari aspek body balance, positioning, jumping, dengan akselerasi dan lari yang lebih cepat. Tentu bedanya, ia adalah seorang penyerang yang harus menyempurnakan finishing-nya. 
 
Marcus menyadari kekurangannya, "Ketika Anda menjadi striker tengah, Anda harus bermain lebih banyak dengan siku Anda dan berjuang lebih keras, ini adalah aspek dalam permainan saya yang berusaha saya kembangkan," jelasnya kepada So Foot via Goal.com.
 
Di banding di level klub, Marcus yang mengaku pernah mendapat hadiah sepatu dari Lionel Messi kala usianya 10 tahun saat sang Ayah masih membela Barcelona, lebih berprestasi di Timnas Ayam Jantan junior. Ia merupakan bagian dari skuad Prancis U-19 yang keluar sebagai juara di UEFA European Under-19 Championship 2016 UEFA European Under-19 Championship bersama Jean-Kevin Agustin, Ludovic Blas, dan Kylian Mbappe.

Spoiler for "Marcus dan Kylian":

 
Well, waktu masih panjang untuk menuju puncak bagi Marcus. Kita tunggu saja kiprahnya, apakah ia akan meneruskan keharuman nama “Thuram” di jagad sepakbola, tidak hanya di Prancis tapi juga dunia.
 
Diubah oleh iqbalawal 02-05-2018 07:27
0
10.2K
58
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.9KThread82.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.