Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

khloekarmikeAvatar border
TS
khloekarmike
Rumah Warga Semarang Ini Hanya Setinggi Sekitar 2,5 Meter, Masuknya Harus Jongkok
Rumah Warga Kemijen Semarang Ini Hanya Setinggi Sekitar 2,5 Meter, Masuknya Harus Jongkok

Rumah Warga Semarang Ini Hanya Setinggi Sekitar 2,5 Meter, Masuknya Harus Jongkok

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Masih ada rumah yang tak layak huni di Kota Semarang.

Salah satunya milik Budi Sutrisno (41) yang berada di Jalan Penjaringan No 66, RT 2 RW 1, Kemijen, Semarang Timur.

Kondisinya terbilang memprihatinkan.

Pasalnya, menurut Budi, rumahnya sudah tidak layak untuk dihuni lagi.

Tinggi rumah hanya sekitar dua setengah meter, sedangkan pintu masuk hanya setinggi sekitar satu meter (setinggi pusar rata-rata orang dewasa Indonesia).

Dia mengatakan bahwa setiap masuk dan beraktivitas di dalam rumah, posisi badannya harus berjongkok.

Alasnya pun berupa tanah dan bebatuan.

Selain itu, sering ditemuinya air yang masuk ke dalam rumah, lantaran rob atau air hujan.

Air hujan dapat menetes masuk rumah lantaran rumah tersebut tidak terpasang atap atau langit-langit.

Ketua RT setempat Agung Supriyadi juga mengatakan bahwa ia merasa prihatin atas kondisi rumah Budi tersebut.

Sedangkan, menurut Lurah Kemijen Dwi Wiyana, masih ada 102 rumah yang terbilang tak layak huni di kelurahan itu.

Hal itu kemudian dilihat oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (Hendi) bersama jajarannya pun mencanangkan Launching Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni 2018 Kota Semarang di Balai Kelurahan Kemijen, hari ini, Jumat (27/4/2018).

Secara simbolis, peletakkan batu dan pengadukan semen dilakukan Hendi di depan rumah Budi.

Rumah Warga Semarang Ini Hanya Setinggi Sekitar 2,5 Meter, Masuknya Harus Jongkok

Menurutnya, masih banyak rumah tak layak huni yang berada di Kota Semarang yang mana membuatnya prihatin.

“Kami punya program lewat APBD dan juga CSR, pada tahun 2018 ini ada 1.062 yang kami bedah atau istilahnya runah tak layak huni yang kami perbaiki,” tuturnya.

Menurut data dari Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Disperkim) Kota Semarang, terdapat sekitar 10.000 warga yang kondisi rumahnya terbilang tak layak huni.

Melihat hal itu, Hendi mengatakan akan terus meningkatkan program tersebut hingga tuntas pada 2020 mendatang.

“Kami akan terus tingkatkan, tahun depan akan kami selesaikan sekitar 3000 rumah, begitu pula sisanya di tahun berikutnya. Rencana kami, semua rumah akan tuntas diperbaiki pada 2020 mendatang,” pungkasnya. (*)

http://jateng.tribunnews.com/2018/04...jongkok?page=2

Kui omah opo kandang wedhus emoticon-Wkwkwk
0
1.6K
11
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.