Petugas Kepolisian mengatur lalulintas saat sosialisasi perubahan waktu kebijakan pembatasan kendaraan bermotor ganjil genap di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (23/4/2018).

Patuhilah semua aturan lalu lintas saat Anda sedang berkendara. Setidaknya untuk dua pekan ke depan.

Sebab, mulai dari 26 April hingga 9 Mei 2018, para polisi lalu lintas (polantas) di seluruh Indonesia akan lebih "beringas" dan tak kenal ampun manakala memergoki Anda melanggar aturan berkendara.

Aksi penindakan pengendara nakal ini diberi nama Operasi Patuh Jaya 2018. Sama seperti kampanye-kampanye lalu lintas sebelumnya, operasi ini digelar untuk menekan jumlah korban kecelakaan serta meminimalkan kemacetan lalu lintas.

Operasi ini nantinya akan menjadi semacam gladi resik pelaksanaan pengamanan lalu lintas menghadapi arus mudik dan balik pada musim Lebaran 2018, begitu menurut Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Metro Jaya, Brigadir Jenderal Polisi Purwadi Arianto, dalam VIVA, Kamis (26/4/2018).

Khusus untuk Operasi Patuh Jaya 2018, para polantas akan memburu mereka yang menggunakan ponsel sambil berkendara. Sasarannya pun setara, baik pengendara roda dua maupun empat.

Incaran ini bukan tanpa sebab. Menurut Purwadi, penggunaan ponsel sambil berkendara mendominasi angka penyebab kecelakaan lalu lintas.

"Operasi ini berdasarkan amanat dari Kakorlantas yang menyoroti permasalahan lalu lintas yang berkembang sangat dinamis. Jadi, ini adalah antisipasi dampak modernisasi transportasi," sebut Purwadi dalam KOMPAS.com.

Meski begitu, pengendara yang sering melawan arus, pengemudi motor yang berboncengan lebih dari satu orang dewasa, pengemudi di bawah umur, penumpang sepeda motor yang tidak pakai helm Standar Nasional Indonesia (SNI), mengemudi di bawah pengaruh narkoba dan minuman keras, serta mengemudi di luar batas kecepatan aman juga bakal terkena sanksi yang sama, yakni tilang di tempat.

"Kami sadar tiap tahun angka kecelakaan dan korban luka berat masih terjadi. Kita harap bisa turun 50 persen dari tahun lalu," tutur Purwadi.

Pada pelaksanaan Operasi Patuh Jaya 2017, Dirlantas Polda Metro Jaya berhasil menjaring 110.041 pelanggar. Dari seluruh pelanggar tersebut, 95.870 di antaranya dikenai sanksi tilang, dan sisanya hanya ditegur.

Pelanggaran lawan arus tercatat paling banyak terjadi pada operasi tahun lalu, dengan total 14.183 kasus, disusul kelengkapan surat-surat sebanyak 8.146 kasus, tidak menyalakan lampu pada siang hari 4.686 kasus, melanggar lampu lalu lintas 4.001 kasus, dan lainnya.


Tujuh sasaran Operasi Patuh Jaya 2018

Khusus di DKI Jakarta, Operasi Patuh Jaya 2018 akan melibatkan 2.853 personil gabungan dari Polri, TNI, dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

Sementara untuk wilayah-wilayah yang menggelar pesta pemilihan kepala daerah, operasi ini juga akan dikhususkan untuk menindak pelanggaran lalu lintas saat berkampanye.

Di Kudus, Jawa Tengah misalnya. Satlantas Polres Kudus Jawa Tengah bakal menerapkan sistem berburu di ruas jalan-jalan protokol maupun tempat lain dalam aksi penindakan lalu lintas serupa namun diberi nama lain, yakni Operasi Patuh Candi 2018.

"Kami memang menghindari Operasi Patuh Candi digelar secara di satu tempat guna menghindari ada anggapan memihak salah satu pasangan calon kepala daerah," kata Kapolres Kudus AKBP Agusman Gurning dalam ANTARA.

Dalam operasi ini, Satlantas Polres Kudus juga akan melibatkan 123 pasukan Bintara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas).

"Kami juga akan mengutamakan sosialisasi tertib berlalu lintas kepada masyarakat, meskipun selama ini sudah dilakukan secara rutin, termasuk dengan mengunjungi sekolah-sekolah di Kudus," sambungnya.

Menilik data kecelakaan lalu lintas darat yang dimiliki Kepolisian Republik Indonesia pada rentang semester II/2016-semester I/2017, kecelakaan tunggal tercatat unggul dibandingkan jenis kecelakaan lainnya. Meski begitu, angka kecelakaan tunggal cenderung turun pada 2017 dibandingkan periode semester II/2016.

Sementara pada posisi kedua, kecelakaan akibat tabrakan putaran lawan arah tercatat meningkat tipis pada semester I/2017 dibandingkan semester II/2016.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...mudi-berponsel

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Tawarlah harga agar pas dengan pemerintah

- Luhut Pandjaitan, Vatikan, dan sawit

- Inuka, si beruang kutub tropis, telah tiada