• Beranda
  • ...
  • Inspirasi
  • Gaji kamu hanya 4juta sebulan, bagaimana bisa menghidupi kita?

newladyggAvatar border
TS
newladygg
Gaji kamu hanya 4juta sebulan, bagaimana bisa menghidupi kita?
Belakangan ini teman aku baru putus dengan pacarnya, alasan putusnya simple sekali, "Gaji pacarnya hanya 4juta sebulan, bagaimana bisa menghidupi kehidupan kita?"
Masalah ini dengan cepatnya beredar di dalam grup kami dan saling membahasnya.
Banyak yang bilang, jika dalam sebuah hubungan jangan membicarakan uang, bisa sangat menyakitkan. Tapi jika sebuah hubungan yang bisa rusak oleh uang, pastinya tidak akan bisa bertahan lama.
Sebuah hubungan dan pernikahan yang baik, pasti dan mustinya bisa membicarakan masalah uang.

1. Uang adalah pokok permasalahan utama dalam sebuah hubungan pernikahan
Wanita mereka tidak matre, mereka realistis.
Saat kecil kita selalu berpikir, ada cinta maka sudah cukup, namun saat usia makin beranjak dewasa, dua orang hidup bersama menjalanin hubungan, kita baru sadar, bahwa cinta saja tidak cukup.
Dulu Ellen tidak mendengarkan larangan orang tuanya dan menikah dengan lelaki miskin yang sangat dia cintai. Tidak ada wedding dress, tidak ada cincin, tidak ada akad nikah. Bahkan setelah menikah hanya sewa sebuah kamar kost saja. Tidak apa-apa, asalkan ada cinta.
Yah, saat belum punya keluarga kita tidak pernah sadar seberapa mahal dan beratnya bahan pokok untuk hidup dalam sebuah rumah tangga, uang adalah dasar dari berdirinya sebuah rumah tangga.
Suami Ellen gajinya tidak tinggi, 1 bulan hanya 3 juta lebih dikit. Dulu Ellen yang tidak pernah berkerja dan selalu santai dirumah terpaksa musti keluar kerja bantu biaya rumah tangga ini.
Setiap hari naik angkutan umum kerja penat, pulang rumah masih musti membereskan begitu banyaknya pekerjaan rumah tangga, demi beberapa ribu perak harga sayuran bisa nawar sampai sejam di pasar, sepotong daging yang kurang satu ons pun bisa ribut dengan penjualnya sampai di tonton banyak orang.
Baju yang Ellen pakai sekarang adalah baju-baju sebelum dia menikah, setelah menikah Ellen tidak pernah lagi shopping, saat sista-sista yang lain ngajakin jalan bersama, mereka dengan dandanan yang cantik-cantik, Ellen pun memutuskan tidak lagi ikut serta dalam acara kumpul sista-sistanya.
Tak lama kemudian Ellen pun punya bayi, susu bubuk mahal, suami Ellen menyarakan anak minum ASI saja, dan sekali minum sampai anaknya berusia 2 tahun.
Akhirnya anaknya tidak minum ASI lagi, Ellen kerja sibuk, tidak sempat memerhatikanmakan anaknya, anaknya dijaga oleh mama Ellen sendiri, mama Ellen adalah orang yang sangat pelit, saat makan pun tidak menaruh daging di dalam masakannya, sehingga anak menjadi kurang gizi dan kurus kering.
Setiap kali anaknya di bawa ke rumah mertua, mertua akan masak 1 meja penuh masakan enak dan anak Ellen akan makan dengan sangat lahapnya bagai anak kelaparan, melihat ini Ellen sangat sedih.
Karena popokmahal, Ellen mengakalinya dengan kain lampin, setiap hari musti mencucinya dan mengeringkannya dengan tangan, suatu hari saat dia melihat tangannya yang merah dan kasar, dia mulai meneteskan air mata.
Iya, hidup ini terlalu berat. Sebelum nikah kita bisa berpikir cinta saja sudah cukup mendasari pernikahan, namun setelah menikah dalam sebuah pernikahan tanpa ada financial yang mendukung akan sangat menderita.
Banyak yang bilang, tak ada yang mengira bahwa setelah melewati begitu banyak hujan dan badai, akhirnya hancur di biaya rumah tangga. Saat pacaran, dua orang bersama sudah cukup, tapi saat menikah, musti bisa bertanggung jawab untuk seluruh rumah tangga termasuk di dalamnya biaya hidup.
Cinta itu sangat indah dan romantis, namun pernikahan itu realita, cinta sedalam apapun, tidak akan sanggup menghadapi cobaan tanpa uang.
Sampai pada akhirnya, kita juga tidak ingin orang tua kita di hari tua mereka tidak akan yang bisa menjaganya, saat mereka saat kita tidak sanggup membawa mereka berobat. Kita juga tidak ingin anak kita dipandang rendah holeh orang lain diluar sana, tidak sanggup memberikan tempat tinggal yang layak untuk anak-anak kita.
Kehidupan kita ini bukan seperti waktu kita kecil main pondok-pondokan, sebuah pernikahan tanpa ada dasar cinta masih bisa dilewati, namum sebuah pernikahan tanpa ada dasar financial support, bersar kemungkinan hancur.

2. Sebuah pernikahan yang baik, ada suami yang mau terus maju dan berkambang
Di paragraf pertama tulisan ini menuliskan alasan wanita itu putus dari pacarnya, sebenarnya bukan hanya karena alasan itu, inti utamanya adalah si lelaki tidak punya rasa ingin lebih maju. Dia senang dan nyaman di zona dia saat ini. Dia merasa 4juta sudah lebih dari cukup.
Si wanita sebenarnya tidak perlu sang lelaki menghidupi dia, karena gaji dari wanita itu sendiir pun kurang lebih 4 juta dan pengeluaran dia sendiri sebulan paling banyak untuk keperluan sehari-hari dan shopping hanya 2jutaan. Dia sanggup menghidupi dirinya sendiri.
Saat sang lelaki diputuskan, dia cuma berpikir wanita ini matre, hanya suka uang, namun dia tidak berpikir masalah ada pada dirinya sendiri dimana dia hanya mau di zona nyaman dia saja.
Dalam hidup ini kita banyak menemui orang yang merasa hidup di hari ini sudah cukup, ini zona nyaman saya, saya tidak ingin menyentuhnya, apa salahnya hidup pas-pasan seperti ini? yang di pikirkan oleh orang-orang ini adalah "Kamu hanya gk suka ada miskin toh, hanya karena aku miskin kamu mau pisah sama aku toh."
Sebenarnya, seorang wanita tidak perduli "miskin", namun adakah niat dan pikiran kamu untuk hidup lebih baik, maju dan berkembang.
Sekalipun kamu itu hanya seorang sales biasa, kamu mau untuk berusaha lebih banyak menawarkan dan menegsiasikan dengan customer kamu. Sekalipun kamu hanya kurir pengantar barang, kamu mau lebih banyak menghabiskan waktu lebih efektif dalam mengantarkan barang dan mencari uang lebih banyak. Ataupun kamu cuma tukang bangunan, kamu mau terima kerjaan lebih banyak untuk mendapatkan bayaran lebih.
Intinya adalah sikap kamu; sikap dimana kamu mau berusaha demi cinta ini.
Banyak sekali lelaki saat sebelum menikah menjanjikan banyak yang indah-indah "Aku hanya saat ini kerjaa gak bagus, percayalah, nanti aku pasti akan kasih kamu hidup enak".
Dan akhirnya banyak wanita yang percaya, kenyataannya hanya kata-kata manis saja, kehidupan sama sekali tidak berubah, yyang ada makin kacau balau.
Yang dulunya menjanjikan kasih hidup enak ke sang wanita, akhirnya yang diterima adalah hujan dan badai, dan dia musti mengangkut sendiri sekarus beras 10kg dan pusing mikirin biaya sekolah si anak.
Ada kalanya miskin, namun miskin untuk waktu yang lama itu adalah salah kamu sendiri, dan tidak ada seorang pun dalam hidup ini musti menemani kami miskin selamanya.
Sebuah pernikahan yang baik, sang suami musti punya sikap yang mau maju dan berkembang, wanita sudah bertaruh seumur hidupnya dalam pernikahan ini, kamu tega membiarkannya kalah dalam taruhan pernikahan ini?
Bagi wanita: Aku cinta kamu, tidak akan karena gaji kamu hanya 4juta aku mempermasalahkannya.
Namun bagi lelaki mustinya: Aku cinta kami, aku gk akan tega membiarkan kamu hidup bersama aku selamanya hanya dengan gaji 4juta.


3. Sebuah pernikahan yang baik, wanita musti punya uang
Banyak yang bilang kalau tidak ada uang "aku yang menghidupi kamu" adalah kata-kata punya beracun.
Beberapa waktu lalu teman aku, Laura punya gaji 7juta sebulan, namun suaminya bilang "kamu resign saja, aku yang menghidupi kamu".
Laura dengan senang hati langsung mengajukan resign ke kantornya, namun setelah resign dia baru sadar tidak sepertiyang dia pikirkan.
Setiap kali dia membelikan tas atau sepatu baru untuk dirinya sendiri, suami pasti akan menanyakan uang yang dia habiskan. Pernah 1 kali mereka delivery makanan dan saat suami melihat bill tagihan 100ribu, suami langsung bilang "porsi makan kamu terlalu besar, aku gak sanggup menghidupi kamu".
"Menghidupi" di dalam kamus wanita dan pria itu sangat berbeda definisinya. Bagi wanita "menghidupi" adalah kamu sanggup memenuhi semua kebutuhan hidup aku. Sedangkan bagi pria, mereka hanya ingin memcari pembantu dalam hidup mereka, saat kamu menghabiskan uang terlalu banyak, mereka akan sakit hati.
Jangan pernah percaya omongan lelaki yang bilang "aku menghidupi kamu", karena nantinya hijan dan badai pasti datang dari dia jua.
Uang memang bukan segalanya dalam sebuah pernikahan, namun pernikahan tanpa financial support pasti akan banyak petaka, uang itu dasar foundasi sebuah pernikahan. Perniakahn yang baik pasti dan mustinya bisa membicarakan masalah uang.

tata604
tata604 memberi reputasi
1
21.4K
12
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Inspirasi
InspirasiKASKUS Official
10.5KThread6.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.