Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

selldombaAvatar border
TS
selldomba
Rupiah Sempat Tembus Rp 13.900/Dollar AS
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) di pasar spot, Jumat (20/4) kemarin berada di posisi Rp 13.893 per dollar AS atau turun 0,78 persen dibanding sehari sebelumnya.

Bahkah rupiah sempat menembus level 13.900.

Mengutip kurs rupiah antarbank di Bank Indonesia (JISDOR), kemarin rupiah berada di posisi Rp 13.804 per dollar AS melemah 0,19 persen dibandingkan Kamis (19/4) yang bertengger di level Rp 13.778 per dollar AS.

Analis Monex Investindo Futures, Putu Agus Pransuamitra mengatakan, pelemahan rupiah sejauh ini disebabkan meningkatnya kembali ekspektasi kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat.

Lantaran, sejumlah data ekonomi AS dalam beberapa hari terakhir, seperti data penjualan ritel dan data jumlah rumah baru (housing starts) menunjukkan hasil solid.

"Ekspektasi kenaikan Fed Fund Rate kembali meningkat setelah tertahan oleh sentimen perang dagang dan konflik geopolitik," kata Putu.

Dia menyebut, jika data ekonomi AS terus menunjukan hasil positif, hal tersebut bisa menjadi acuan bagi The Federal Reserves untuk menaikan suku bunga acuan AS tiga kali lagi pada tahun ini. Selain itu, tidak tertutup kemungkinan, pelemahan rupiah kemarin dipengaruhi faktor teknikal.

Dari dalam negeri menurut Putu, fundamental ekonomi Indonesia relatif masih solid. Data neraca perdagangan Indonesia bulan Maret mengalami surplus ketika dirilis awal pekan ini. Ditambah lagi, belum lama ini Indonesia mendapatkan kenaikan peringkat utang dari Moody’s.

Sedangkan VP Economist PT Bank Permata Tbk Josua Pardede menyebutkan, pelemahan rupiah kemarin disebabkan adanya pengaruh eksternal.

Pelemahan rupiah dipengaruhi penguatan dollar AS terhadap seluruh mata uang utama.

Dollar AS pun menguat terhadap yen Jepang, euro, dan poundsterling. Kondisi itu memberikan tekanan pada nilai tukar mata uang Asia.

"Penguatan dollar AS terhadap mata uang dunia ditopang oleh kenaikan yield (imbal hasil) surat utang pemerintah AS bertenor 10 tahun sebesar 9 basis poin dalam 3 hari terakhir ini ke level 2,9 persen," kata Josua.

Josua menjelaskan, kenaikan imbal hasil surat utang pemerintah AS dipengaruhi ekspektasi kenaikan inflasi AS yang mendekati level 2 persen. Itu seiring tren kenaikan harga minyak dunia.

Ekspektasi kenaikan inflasi mendekati target The Fed mendorong ekspektasi kenaikan suku bunga AS yang lebih tinggi dibanding perkiraan sebelumnya apabila tren kenaikan harga minyak dunia terus berlangsung.

"Sentimen kenaikan suku bunga AS yang lebih agresif tersebut memberikan tekanan pada pasar keuangan regional di pasar saham dan obligasi yang pada akhirnya memicu keluarnya dana asing dari pasar negara berkembang," kata Josua.

Risiko Eksternal

Sedangkan Bank Indoneia menyatakan, pelemahan rupiah karena ada risiko eksternal. Tekanan yang muncul karena adanya dinamika global menjadi salah satu alasannya.

"Tekanan yang muncul dinamika global di AS menjadi faktor, menyebar ke semua mata uang emerging (negara-negara berkembang - Red)," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo kemarin.

Meski demikian, ada pula beberapa hal di dalam negeri yang harus diperhatikan antara lain membesarnya defisit transaksi berjalan pada tahun 2018 dibandingkan pada tahun lalu. Kondisi tersebut disebabkan meningkatnya impor bahan baku dan barang modal.

Dody menyebut, melebarnya defisit transaksi berjalan tersebut merupakan konsekuensi ekonomi yang bergerak. Selain itu, ada pula risiko intlasi karena kemungkinan harga minyak dunia yang mengalami kenaikan.

"Tapi rencana pemerintah tidak menaikkan (harga) BBM bersubsidi juga menjadi salah satu poin menjaga daya beli," ucap Dody.

Untuk menjaga agar nilai tukar rupiah tak mudah terombang-ambing dengan kondisi eksternal, Dody menyatakan bank sentral terus mengupayakan pendalaman pasar keuangan. Transaksi berjalan pun terus diarahkan untuk surplus, baik dalam transaksi barang atau jasa.

"Kemudian adanya local currency settlement. Ini adalah inisiatif yang akan terus kami jalankan," jelasnya.

http://jateng.tribunnews.com/amp/2018/04/21/rupiah-sempat-tembus-rp-13900dollar-as

Waduh ini pasti gara2 presidennya wowo.
Coba kalo presidennya wiwi pasti rupiah sekarang nyampe 10ribu/ US$.
Tapi tenang aja sebelum 2019 rupiah pasti turun kok harganya jadi Rp.14/ US$ (setelah redenominasi)
emoticon-Big Grin emoticon-Traveller
0
1.6K
21
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.