Jadi bisa kita bayangkan rasa sakit karena cintanya ibu untuk melahirkan kita, sehingga pantaslah kalau ada anak yang menjadi anak ibu, atau menjadi anak bapak karena melihat bapaknya sampai terbungkuk tulangnya sampai patah untuk membesarkan.




Kendati demikian, semua sepakat bahwa pertentangan antara anak dan orang tua bisa saja terjadi. Lalu, bagaimana harus bersikap? Anak yang terlalu dimanjakan akan tumbuh menjadi anak yang keras dan suka melawan. Kebiasaan selalu menuruti kemauan anak akan membuatnya membangkang dan mudah marah, apalagi saat keinginannya tidak dipenuhi. Kemarahannya akan diluapkan dengan kata-kata kasar, perbuatan tidak sopan, dan bentuk protes. Kalau sudah seperti ini, maka ajarkan pentingnya sopan santun pada anak. Dasarnya adalah sekalipun kita berbeda sangat mendasar, bahkan perbedaan agama sekalipun, kita harus memperlakukan orang tua kita dengan cara yang yang baik. Itu poin pertama.

Janji Tuhan bagi setiap anak yang hormat kepada orang tua adalah supaya lanjut umurmu. Kerinduan kita untuk masuk surga, dipertaruhkan melalui sikap hormat kita kepada orang tua. Karena itu, wahai anak-anak, hormatilah orang tuamu! Setiap orang tua, apa pun keadaannya, harus dihormati. Tidak pandang apakah seorang anak kini jauh lebih pandai, lebih kaya, lebih terpandang dari orang tuanya, hukum ini tetap berlaku. Ia harus menaruh rasa hormat yang dalam. Orang tua tetaplah harus dihormati, bukan saja ketika mereka masih kuat tetapi juga ketika mereka mulai renta dan lemah. Setiap orang di antara kamu haruslah menyegani ibunya dan ayahnya.



Poin kedua: yakinlah bahwa pilihan orang tua kadang berbeda karena dia tidak mau anak yang dilahirkan dengan penuh perjuangan itu ketika keluar rumah tergelincir, terluka, atau sakit. Perjodohan masih banyak di era modern ini. Orang tua pasti tidak akan membiarkan kita jatuh ditangan yang salah. Sekalipun kita tidak cinta namun jika kehidupan kita nantinya terjamin dan calon suami kita adalah orang yang bertanggung jawab yang tidak akan pernah membuat kita hidup menderita. Pasti pada akhirnya kita akan mensyukuri pilihan orang tua kita karena kita telah memiliki hidup bahagia. Tetapi disisi lain, orang tua juga harus sadar bahwa jangan sampai memborgol kedua kaki anak ketika hendak keluar. Jadi tetap harus ada jalan tengah disitu.

Terlepas dari itu jika perbedaan tetap ada, Jangan sampai cinta itu dilukai dengan kata-kata kasar dan sumpah serapah, karena kata-kata itu mengandung energi doa. Jangan sampai doa menjadi hambatan dan melukai kita. Sungguh sangat berharga sekali orang tua di hati anaknya. Jangan sampai kita menjadi orang yang durhaka dan berbuat semena-mena kepada ibu kita. Apalagi jika menyakiti hati mereka setiap saat. Karena meskipun kita berdalih sekalipun, menyakiti hati orang tua bisa tanpa sadar dilakukan oleh anak-anaknya. Walau tidak disengaja, seorang anak bisa saja melukai hati orangtua dengan banyak cara. Mungkin benar jika anak mengasihi orangtuanya, tapi bagaimana mereka tahu jika tidak ditunjukkan? Anak yang telah dewasa kadang sibuk dengan pekerjaan dan keluarga mereka sendiri sehingga melupakan orangtua tanpa sadar. Tetapi orangtua merasa dilupakan. Mereka membutuhkan pernyataan kasih sayang dari anak-anaknya.



Banyak anak juga merasa berhak atas uang mereka, padahal ANDA TIDAK BERHAK SAMA SEKALI! Anda salah bila terus-menerus merongrong mereka. Mereka bekerja keras sehingga memiliki banyak hal untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri, bukan Anda. Anda sudah dewasa dan mampu mencari uang sendiri. Jika Anda pernah berutang kepada mereka, lunaskan segera. Mereka perlu tenang mengetahui punya cukup uang untuk memenuhi pengeluaran tak terduga yang banyak terjadi di masa tua. Mereka juga layak menikmati hari tuanya. Bantulah mewujudkannya dengan cara menjauhkan tangan Anda dari dompet mereka.