Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

soekirmandiaAvatar border
TS
soekirmandia
Material KW 3 China Dinilai Penyebab Rontoknya Proyek



Material KW 3 China Dinilai Penyebab Rontoknya Proyek
Rabu, 18 April 2018 | 17:18 WIB


Material proyek tol di Desa Tumaluntung, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, dilaporkan ambruk pada Selasa, 17 April 2018.

VIVA – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono, menduga banyaknya proyek infrastruktur yang hancur sebelum waktunya akibat kongkalikong material dan tenaga kerja asing (TKA) yang tidak tersertifikasi. 

"Satu lagi proyek infrastruktur yang sarat dengan dugaan penyelewengan bahan bakunya menelan korban jiwa beberapa hari yang lalu. Material proyek pembangunan jalan tol di Minahasa Utara, Sulawesi Utara, runtuh. Tiga pekerja proyek tertimbun reruntuhan material jalan tol," kata Arief melalui pesan tertulis kepada VIVA, Rabu, 18 April 2018. 

Arief mempertanyakan, ada apa sebenarnya dengan proyek-proyek infrastruktur yang diprogramkan Presiden Joko Widodo, sehingga banyak mengalami kecelakaan sebelum difungsikan?

Arief menyebutkan, selain di Minahasa, beberapa konstruksi infrastruktur yang mengalami kecelakaan di antaranya, tiang pancang jalan tol Becakayu, jembatan di Bandara Cengkareng, konstruksi beton pada proyek LRT di Pulomas.


"Sepertinya semua pekerjaan konstruksi infrastruktur yang dibangun Joko Widodo sudah tidak lagi memperhatikan K3 alias Keselamatan dan Kesehatan Kerja, sehingga banyak kecelakaan kerja yang menyebabkan kerugian jiwa pada buruh-buruh Indonesia," ujar Arief.

Arief menduga, sejumlah proyek infrastruktur yang didanai China, banyak menggunakan bahan material yang diimpor dari China. "Di mana kualitasnya KW 3, dan sangat rawan dengan kerusakan saat pembangunannya dan di masa depan," katanya.

Arief mencontohkan barang yang diimpor untuk pembangunan infrastruktur seperti besi impor yang murah dari China. Menurut Arief, kualitasnya belum tentu baik. Hal tersebut menjadi lumrah karena banyaknya permainan dalam pembangunan proyek infrastruktur. 

"Jadi lumrah saja. Akhirnya banyak infrastruktur yang dibangun dengan mengunakan material KW 3 alias kualitas grade 3," jelasnya.

Material KW 3 China Dinilai Penyebab Rontoknya Proyek
Tiang pancang proyek Tol Becakayu roboh.

Belum lagi dengan tenaga kerja asing yang sangat bebas masuk ke Tanah Air. Arief mempertanyakan, dalam pengerjaan proyek-proyek infrastruktur, apakah mereka benar-benar memiliki sertifikasi yang bermutu. 

"Karena itu Depnaker juga harus lebih aktif untuk mengawasi pembangunan proyek-proyek infrastruktur terkait penerapan K3 dan penggunaan TKA yang bersertifikat," tegasnya.

Ia juga mendesak DPR untuk segera memanggil semua kontraktor, agar bicara jujur terkait biaya proyek yang sebenarnya untuk membangun infrastruktur.

"Dan Presiden jangan pura-pura enggak dengar. Jangan sampai infrastruktur yang dibangun di era Joko Widodo justru ketika digunakan banyak menyebabkan kecelakaan," ujar Arief.
https://www.viva.co.id/berita/nasion...ntoknya-proyek


Basuki Bakal Tendang Kontraktor Tol Manado-Bitung Asal China
14/11/2017, 09:18 WIB 

Material KW 3 China Dinilai Penyebab Rontoknya Proyek
Pekerjaan fisik Tol manado-Bitung, tidak sesuai target. Kondisi proyek pada Selasa (14/11/2017). (Arimbi Ramadhiani/Kompas.com) 

MINAHASA UTARA, KompasProperti - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono merasa tidak puas dengan pekerjaan yang dilakukan kontraktor asal China saat meninjau proyek Tol Manado-Bitung di Sulawesi Utara, Selasa (14/11/2017) pagi.  

Kontraktor China yang dimaksud adalah Sino Road and Bridge Group Co Ltd. 

"Anda harus tahu bagaimana pekerjaan (tol) di Jawa Tengah. Kalau kerja kayak begini terus, kamu akan kami tendang," ujar Basuki kepada salah satu perwakilan dari Sino. 

Tol ini dirancang sepanjang 39 kilometer kilometer. Sedangkan bagian yang dikerjakan Sino bersama PT Hutama Karya (Persero) adalah 7 kilometer dari total Seksi I sepanjang 14 kilometer. Pekerjaannya sudah dimulai sejak Oktober 2016, namun hingga saat ini realisasi fisik baru 13,47 persen. Padahal berdasarkan rencana, realisasi fisik harusnya sudah mencapai 26,06 persen. 

"Masih kurang 12 persen lagi, bagaimana Anda mengejar ketertinggalan itu? Harus tambah kecepatan pekerjaan ya!" tegas Basuki. Dari pantauan KompasProperti, tol dengan nilai kontrak Rp 1,24 triliun tersebut, masih berupa lean concrete. Beberapa titiknya juga masih ada yang belum tersambung. 

Seksi 1 Manado-Bitung dijadwalkan serah terima pada Desember 2018 dengan realisasi keuangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar 23,15 persen. Sementara itu, saat ini lahan yang sudah bebas sebanyak 84,49 persen.

https://properti.kompas.com/read/201...ung-asal-china


Jasa Marga: 
Konstruksi Tol Manado-Bitung yang Ambruk Porsi Pemerintah
17/04/2018, 21:30 WIB 



Bangunan proyek Jalan Tol Manado-Bitung di Desa Tumaluntung, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, ambruk pada Selasa (17/4/2018) pukul 14.30 Wita.(dok. YouTube/Tribunnews) 

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Jasa Marga (Persero) Tbk angkat bicara soal insiden ambruknya salah satu bagian dari proyek Tol Manado-Bitung pada Selasa (17/4/2018) sore. Seperti diketahui, pemegang konsesi proyek sepanjang 39 kilometer itu adalah PT Jasamarga Manado Bitung (JMB) yang merupakan anak usaha Jasa Marga. 

Seperti diketahui, pemegang konsesi proyek sepanjang 39 kilometer itu adalah PT Jasamarga Manado Bitung (JMB) yang merupakan anak usaha Jasa Marga. Namun, pekerjaan proyek tersebut dibagi ke dalam dua bagian.


"Sesuai informasi dari lapangan, tempat kejadian perkara (TKP) ada di KM 13+200, merupakan bagian yang dibangun oleh pemerintah, yang dilaksanakan oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional setempat," kata Agus dalam keterangan tertulis, Selasa malam. 

Agus mengaku tak bisa memberikan keterangan lebih lanjut terkait insiden yang mengakibatkan tiga orang pekerja tertimbun saat peristiwa terjadi. Mengutip Tribun Manado, peristiwa itu terjadi pada pukul 14.30 Wita. Berdasarkan data Badan Sar Nasional (Basarnas) Manado, identitas ketiga korban diketahui yakni Sugeng asal Blitar, Dadi asal Bandung, dan Muktar asal Blitar. 

"Saat ini yang sudah berhasil dievakuasi yakni Muktar asal Blitar. Saat ini sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Lembean dengan kondisi selamat," ujar Kepala Kantor SAR Manado Muhammad Arifin, Selasa. Saat berita diturunkan, tim masih melakukan pencarian terhadap dua orang lainnya. 

Sebelum kejadian, korban sedang bekerja di proyek jalan tol. Cuaca saat itu tengah mendung. Tim Rescue Basarnas langsung melakukan tindakan evakuasi korban dengan menggunakan alat ekstrikasi berupa dua unit truk personel, satu unit rescue car, dan satu unit rescue truck. 

Adapun tim yang turun di antaranya Basarnas, Polres Minut, dan masyarakat setempat. Lokasi korban sempit yakni di dalam gorong-gorong. 

"Kami akan mencari sampai dua korban ditemukan," ujar Arifin.


https://properti.kompas.com/read/2018/04/17/213000721/jasa-marga--konstruksi-tol-manado-bitung-yang-ambruk-porsi-pemerintah

---------------------------------

Perlu diketahui oleh publik atau masyarakat Indonesia, bahwa proyek-proyek Pemerintah yang dibiayai oleh dana asing, katakanlah dari China misalnya, bukanlah proyek gratis atau hibah dari negeri yang mendanai proyek tsb. Proyek-proyek Pemerintah yang didanai asing itu adalah bentuk pinjaman modal atau utang luar negeri Pemerintah biasa, yang akan di cicil Pemerintah bila sudah jatuh tempo. Pembayaran utang untuk proyek-proyek itu nantinya akan diambilkan dari Pajak. Dan pajak itu diambil dari rakyat tentunya.

Makanya akan sangat "menyedihkan" apabila di kemudian hari manakala diketahui bahwa pinjaman proyek yang di danai negara asing itu, meski pun itu adalah hutang negara kita, pembanguannya tidak bik. Apalagi terkadang ada proyek-proyektadi  sepenuhnya di tangani oleh negara yang memberikan utangan proyek itu (dari materialnya, design dan rekayasa proyek, manajemen hingga SDM seperti 'expert' sampai buruh kasar diambilkan seluruhnya dari negara pemberi injaman proyek itu). 

Makanya bila mutu bangunan proyek yang di danai asing itu ternyata jelek akibat dibangun dengan cata ecek-ecek dan pemakaian bahan material proyek ternyata kwalitasnya dibawah standart sehingga gampang riusak atau ambruk misalnya, yang dirugikan adalah rakyat Indonesia jua pada akhirnya. 

emoticon-Sorry
0
4.7K
39
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.