Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

annisaputrieAvatar border
TS
annisaputrie
16 Proyek Infrastruktur Jokowi Ambruk, IPW Sebut Ada Sabotase
16 Proyek nfrastruktur Jokowi Ambruk, IPW Sebut Ada Sabotase
 Kamis, 19 April 2018 06:05:55 WIB



Presiden Jokowi saat memberikan keterangan dihadapan wartawan. Foto: presidenri.go.id

Merujuk data IPW, dari Agustus 2017 hingga 17 April 2018 setidaknya sudah ada 16 proyek infrastruktur Jokowi yang ambruk. Mulai dari beton cor yang ambruk, tiang penyanggah yang rubuh hingga girder yang jatuh. 

Kriminologi.id - Belakangan ini marak proyek infrastruktur yang digalakkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi ambruk. Melihat fenomena itu, Indonesia Police Watch (IPW) mencium adanya dugaan sabotase di balik ambruknya proyek infrastruktur Jokowi secara beruntun.


"Apakah ada sabotase di balik kasus ini atau hanya sekadar kelalaian kerja. Tapi kenapa kelalaian itu terus beruntun tanpa henti," ujar Ketua Presidium IPW Neta S Pane, Rabu, 18 April 2018, seperti dilansir rri.co.id.

Dugaan itu, setidaknya merujuk pada data yang dimiliki IPW. Menurut dia, selama sembilan bulan terakhir, yakni Agustus 2017 hingga 17 April 2018 setidaknya sudah ada 16 proyek infrastruktur Jokowi yang ambruk. Mulai dari beton cor yang ambruk, tiang penyanggah yang rubuh hingga girder yang jatuh. 

Bahkan, ia mengaku, kasus ambruknya infrastruktur Jokowi sudah menewaskan 11 orang dan melukai 22 orang lainnya. Belum lagi, ia menambahkan, Polisi selalu bilang sedang melakukan pendalaman, meski sudah menetapkan sejumlah tersangka.


"Ironisnya, Polisi terkesan kurang serius menangani kasus ini. Terbukti hingga kini belum ada satu pun dari 16 kasus ambruknya infrastruktur Jokowi itu yang dilimpahkan ke Kejaksaan," kata Neta menjelaskan.



Lokasi robohnya tiang girder Tol Layang Becakayu di jalan DI Panjaitan Jakarta Timur (20/02/2018). Foto: Erwin Maulana/Kriminologi.id

Ia menduga, karena sikap polisi yang dinilai kurang serius itulah yang tidak menimbulkan efek jera. Sementara kasus infrastruktur Jokowi yang ambrol terus berulang.


Hal itu, Neta mengunhgkapkan, bisa dilihat dari ambrolnya Proyek LRT di Palembang pada Agustus 2017 hingga ambruknya Proyek Tol Bitung pada 17 April 2018 yang menewaskan dua orang.


"IPW berharap polisi bekerja cepat dan serius menuntaskan kasus ambruknya 16 proyek infrastruktur Jokowi ini. Sehingga kasusnya bisa terungkap di pengadilan, apakah ada sabotase atau hanya faktor kelalaian. 


Dengan dituntaskannya kasus ini ada efek jera dan muncul kehati-hatian dalam menyelesaikan proyek-proyek itu secara profesional," katanya menerangkan.

Neta menjelaskan, ambrolnya 16 proyek infrastruktur Jokowi memunculkan lima dampak negatif. Pertama, akan merusak citra Jokowi karena dianggap terlalu ambisius. Kedua, merugikan keuangan negara. Ketiga, kekhawatiran sabotase. Keempat, standar keamanan proyek itu seperti diabaikan. Kelima, memunculkan kekhawatiran masyarakat jika melintas di sekitar proyek tersebut.


"Dalam menangani kasus ambrolnya 16 proyek infrastruktur Jokowi ini, Polisi sebenarnya bisa mengenakan pasal berlapis. Bahkan bisa mengenakan UU No 22 tahun 2009 tentang lalu lintas angkutan jalan yang menjerat tersangkanya dengan hukuman lima tahun penjara. Tapi sayangnya polisi masih masih bekerja lamban," ujar Neta menegaskan

https://kriminologi.id/hard-news/umum/16-proyek-infrastruktur-jokowi-ambruk-ipw-sebut-ada-sabotase


Quote:



--------------------------------------

ICW kok ngomongnya kayak gitu? Mirip gaya Ahok dulu, dikit-dikit sabotase!
emang ada yang tahu kalo ICW sudah 'masuk angin'?

emoticon-Wakakaemoticon-Wowemoticon-Wakaka
0
2.9K
40
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.