Saat ini harga beras di pasaran masih berada di atas HET. Kementerian Perdagangan (Kemendag) menjamin harga akan turun dibawah HET menjelang Ramadan. Harga beras medium rata-rata sebesar Rp 11.000 per kilogram (kg).

Padahal HET untuk beras medium di wilayah Jawa ditetapkan sebesar Rp9.450 per kg, atau lebih mahal Rp. 1.550 diatas HET.

“Untuk beras masih di atas HET. Namun kita sudah koordinasi khusus dipantau sekarang di pasar rakyat,” kata Kepala Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kemendag Bachrul Chairi di Bandung, Selasa (17/4/2018).

Seperti dikatahui Kemendag telah menetapkan HET untuk beras di sejumlah wilayah di Indonesia. Besaran HET beras kualitas medium untuk wilayah Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Sulawesi, Bali, NTB sebesar Rp9.450 per kilogran dan premium sebesar Rp12.800 per kilogram.

Untuk Maluku, termasuk Maluku Utara dan Papua, HET beras medium sebesar Rp10.250 per kilogram dan Rp13.600 untuk jenis premium.

“Kita sebelum Ramadan harus di bawah HET,” tegas Bachrul.

Monitoring harga beras di pasaran terus dilakukan jelang Ramadan. Harapannya Bila terjadi lonjakan atau bahkan harga di pasaran tak sesuai dengan HET, Pemerintah bakal menggelontorkan beras cadangan yang telah disiapkan untuk mengendalikan harga.

“Kalau itu tidak, kita akan gelontorkan beras-beras cadangan pemerintah. Dengan demikian kita atur. Kita pantau terus,” tutup Bachrul.

Harga beras terus berada dikisaran tertinggi sejak akhit tahun 2017. Meskipun telah membuka kran impor di awal tahun, harga beras masih enggan turun.