Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tribunnews.comAvatar border
TS
MOD
tribunnews.com
Rusia 'Tertawakan' Serangan Amerika, Disebut Gagal Tembus Meriam Jadul Suriah
Rusia 'Tertawakan' Serangan Amerika, Disebut Gagal Tembus Meriam Jadul Suriah

TRIBUNNEWS.COM - Pusat pertahanan Amerika Serikat atau Pentagon secara resmi mengakui telah melancarkan serangan udara ke Suriah, Jumat (13/4/2018) waktu setempat.

Tak lama setelah pernyataan Trump, serangkaian ledakan terdengar di Damaskus, ibu kota Suriah, pukul 01.00 GM, atau sekitar pukul 07.00 WIB.

Jenderal Joseph Dunford, salah satu perwira tinggi ternama AS mengatakan, serangan tersebut menghantam tiga target.

Ketiga target itu adalah pusat riset di dekat Damaskus, fasilitas gudang, dan pos komando juga di dekat ibu kota, serta fasilitas penampungan senjata kimia di dekat Homs.

Tak disebutkan, berapa rudal yang diluncurkan oleh Amerika.

Tapi, kantor berita resmi Rusia, Tass, merilis laporan menarik.

Dalam laporan mereka, Kementerian Pertahanan Rusia merilis laporan mengejutkan.

Secara sepintas, laporan ini jelas 'menertawakan' serangan Donald Trump.

Menurut pernyataan Rusia, pasukan koalisi Amerika, Inggris, dan Perancis, sejatinya meluncurkan lebih dari 100 misil.

Tapi, menurut keterangan mereka, banyak rudal kiriman Amerika yang gagal kena sasaran.

Ternyata, rudal kiriman Amerika telah dicegat oleh meriam antiudara milik Suriah, yakni S-125, S-200, Buk dan Kvadrat.

Asal tahu saja, semua persenjataan Suriah ini berstatus senjata jadul.

"Meriam antiudara Suriah S-125, S-200, Buk dan Kvadrat dipakai untuk menggagalkan serangan misil (semalam). Persenjataan ini dibuat di Soviet, lebih dari 30 tahun lalu," ujar Kemenhan Rusia.

Rudal Mahal

Dalam menghantam ketiga fasilitas tersebut, Negeri "Paman Sam" menggunakan rudal penjelajah mereka, Tomahawk.

Rudal tersebut mampu terbang rendah untuk menghindari radar musuh.

Shaun King, kolumnis situs berita The Intercept dalam kicauannya di Twitter mengatakan, setidaknya terdapat 112 Tomahawk yang diluncurkan ke Suriah.

Rudal sepanjang 5,56 meter buatan pabrikan Raytheon tersebut dihargai 1,87 juta dolar AS, sekitar Rp 25,7 miliar, per buah.

"Total, AS menggelontorkan 224 juta dolar AS, atau sekitar Rp 3,08 triliun," kata King dalam kicauannya tersebut.

Mengutip Kompas.com Properti, biaya serangan pertama AS itu sama dengan biaya pembangunan 30 kilometer Tol Semarang-Solo jika estimasinya Rp 100 miliar per kilometer. (*)


Sumber : http://www.tribunnews.com/internasio...m-jadul-suriah

---

Baca Juga :

- Krisis Suriah Kian Pelik, Beginilah Head to Head Adu Kekuatan Militer Amerika Serikat vs Rusia

- Rudal Penjelajah Tomahawk Hantam Tiga Target di Damaskus

- Misil Amerika Mulai Hajar Suriah, Mengapa Rusia Tak Membalas?

anasabila
anasabila memberi reputasi
1
1.3K
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Tribunnews.com
Tribunnews.comKASKUS Official
192.3KThread2KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.