Quote:
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak empat anggota kelompok Jihad Islam Palestina dikabarkan tewas dalam ledakan yang tak disengaja di
Jalur Gaza, Sabtu (14/4).
Kementerian Kesehatan Gaza mengonfirmasi keberadaan empat korban jiwa dalam insiden itu. Petugas medis di tempat kejadian di Rafah mengatakan ledakan itu disebabkan oleh Israel.
Namun, seorang juru bicara militer Israel mengatakan tentara tidak terlibat.
"Bertentangan dengan laporan yang beredar saat ini saya dapat memberitahu Anda bahwa IDF [Pasukan Pertahanan Israel] tidak mengetahui adanya serangan IDF di daerah sekitar Rafah," kata juru bicara itu.
Sementara, kelompok jihad tersebut menyampaikan ucapan dukanya.
"Sebuah duka saat pejuang kami menjadi martir saat persiapan," ujar kelompok tersebut dalam sebuah pernyataannya.
Dikutip dari
Reuters, istilah di atas biasa dilansir untuk merujuk korban yang disebabkan oleh senjata atau bahan peledak yang digunakan dalam serangan kepada Israel.
Sejak 30 Maret, kekerasan berkobar di Jalur Gaza ketika warga Palestina menggelar protes di sepanjang wilayah perbatasan dengan Israel.
Pasukan Israel kemudian menembak mati 31 warga Gaza dan melukai ratusan orang sejak protes dimulai. Hal itu memicu kecaman dunia internasional.
Sepanjang Sabtu (14/4), sebagian besar daerah perbatasan terpantau tenang.
Para pengunjuk rasa mendirikan tenda-tenda di dekat perbatasan sebagai protes yang dijuluki "The Great March of Return" alias "Pawai Pulang". Hal ini membangkitkan seruan lama bagi para pengungsi untuk mendapatkan kembali rumah leluhur mereka yang diduduki oleh Israel.
Israel sendiri telah mengumumkan zona larangan bepergian ke pagar perbatasan Gaza.
SUMUR