Di zaman perang modern, mungkin lebih mudah untuk membunuh tentara musuh daripada sebelumnya. Seorang analis, Steven Pinker menyatakan bahwa, era ini merupakan era yang paling damai dalam sejarah.
Tidak seperti zaman dahulu, di mana perang menyebar luas dan menciptakan kehancuran sebagai konsekuensi yang tidak terelakkan. Dalam kondisi terdesak, muncullah beberapa tokoh yang berdiri di barisan depan guna membela negerinya.
Mereka adalah tentara-tentara pemberani yang telah membuktikan dirinya yang paling efektif sebagai alat (manusia) yang paling mematikan dalam perang. Semua individu yang ada pada daftar ini, telah mendapatkan gelar sebagai tentara paling mematikan dalam sejarah manusia.
Chris Kyle.
Spoiler for :
Kyle adalah seorang Navy SEAL. Ia dinobatkan sebagai penembak jitu paling terkenal dan paling mematikan dalam sejarah militer Amerika. Kyle ditugaskan di Irak selama empat kali tur, ia memenangkan berbagai penghargaan sepanjang karier militernya, termasuk dua medali Bintang Perak dan lima medali Bintang Perunggu. Ia dikenal sebagai 'Legenda' di SEAL, Kyle ditembak dan bunuh pada 2013 oleh seorang veteran Korps Marinir yang diduga menderita PTSD.
Klaudia Kalugina.
Spoiler for :
Selama Perang Dunia II, Uni Soviet mencari penembak jitu wanita. Banyak yang percaya bahwa, wanita lebih baik dalam hal menembak daripada pria. Klaudia kemudian mengajukan diri untuk berjuang melawan pasukan Axis Rusia di usianya yang masih menginjak 17 tahun. Dari total 2.000 penembak jitu wanita yang Rusia miliki, Klaudia adalah salah satu yang terbaik. Ia dilaporkan berhasil membunuh 257 pasukan Axis.
Simo Hayha.
Spoiler for :
Simo Hayha merupakan seorang penembak jitu asal Finlandia yang berperang melawan Tentara Merah selama pertempuran Kollaa. Ia didapuk sebagai sniper terbaik yang pernah hidup berdasarkan hitungan membunuhnya. Ia selalu berpakaian serba putih dan berbaur dengan salju untuk mengelabuhi musuh, bahkan ia selalu menyumpal mulutnya dengan salju agar napasnya tidak terdeteksi oleh musuh. Ia dijuluki 'The White Death' oleh musuhnya, karena ia berhasil membunuh lebih dari 700 orang. Sampai saat ini, belum ada orang yang berhasil melampauinya sebagai penembak jitu.
Sniper wanita Uni Soviet.
Spoiler for :
Uni Soviet memiliki banyak penembak jitu wanita selama Perang Dunia II. Penembak jitu wanita sebagian besar dipandang telah memberikan kontribusi yang sangat besar selama perang. Secara keseluruhan, mereka yang ada di dalam foto berhasil membunuh lebih dari 775 orang, jauh lebih banyak dari penembak jitu pria dalam sejarah perang. Secara keseluruhan, selama perang, penembak jitu wanita Uni Soviet berhasil membunuh sebanyak 12.000 orang.
Sersan Dillard Johnson.
Spoiler for :
Sersan Dillard Johnson dilaporkan telah membunuh paling banyak musuh selama pertempuran di Irak. Jika laporan ini benar, ia menjadi tentara paling mematikan dalam sejarah Amerika Serikat dan dalam sejarah perang modern. Ia mengklaim telah membunuh 2.746 tentara musuh selama waktunya di Timur Tengah. Ada spekulasi mengenai angka ini, banyak dari sesama prajurit yang mempertanyakan legitimasinya. Misalnya, beberapa yang diklaim telah dibunuhnya mungkin berasal dari serangan bunuh diri. Apapun itu, tampaknya tentara AS tidak meragukan bahwa ia telah banyak membunuh musuh.