- Beranda
- The Lounge
[COMMUTERS MASUK] SUDAH TERTIBKAH ANDA?
...
TS
emon1611
[COMMUTERS MASUK] SUDAH TERTIBKAH ANDA?
Halo semua agan/aganwati semuanya
Kita langsung cus ke pembahasan aja kali ya, daripada kebanyakkan basa-basi
Quote:
Siapa agan/aganwati yang disini termasuk jadi salah satu pelanggan Kereta Commuter Indonesia atau yang sekarang kerennya disapa dengan nama "Commuters"?
Sudah tidak asing lagi pasti kita semua kebanyakkan termasuk didalamnya. Jaman sekarang Commuter Line (CL) udah menjadi salah satu dari pilihan alternatif sebagian besar orang Jabodetabek sebagai alat transportasi rutinitas sehari-hari untuk menjalankan aktivitasnya (yang mayoritas sih kerja, kuliah).
Karena orang pinggir Jakarta pada ke Jakarta semua, dan orang Jakarta ke pinggir Jakarta semua
Karena orang pinggir Jakarta pada ke Jakarta semua, dan orang Jakarta ke pinggir Jakarta semua
Selain efisien dan efektif, CL ini juga bisa dikatakan terjangkau dari segi ekonomi lohh! Maksudnya yaa, harganya murah gituu.. Iyalah! Orang ada subsidi pemerintahnya gatau deh kalo besok-besok gimana...hehe kalo ga ada subsidi harusnya ongkos agan jadi mahal WKWK
Spoiler for spoiler:
Nahhh.. jadi gini, karena sebagian besar orang Jabodetabek sekarang banyak yang menggunakan CL, pastilah udah tau akibatnya kayak apa, HEHE.. Perlu dijelasin lagi? Males ane, liat gambar bawah aja ya...
Gambar diatas udah cukup menjelaskanlah ya, gan. Pemandangan seperti itu akan selalu terjadi pada jam sibuk pagi (06.00-09.00) berangkat kerja tuh jam segitu dan sore (16.00-20.00) itu jam kalanya orang-orang pulang kerja, dijamin akan merasakan kenikmatan sengsara yang luar biasa kalau para aganwati pasti tau gimana rasanya kalau naik di gerbong wanita pada jam itulah yaa.., btw ane aganwati, saya tidak mau merasakan hal itu digerbong wanita lagi cukup sekali aja (jadi sarden) jadi sekarang saya lebih memilih untuk di gerbong biasa (campuran isinya co-ce). Meskipun sarden juga tapi gak sesadis dalam gerbong wanita(ini serius beneran WKWK)
Nah, kalau kereta udah penuh kayak sarden pasti kalau keluar kereta di stasiun besar (biasanya stasiun untuk transit atau pemberhentian terakhir) itu luar biasa parahnya! Jadi, sebagai manusia yang beradab saya sendiri lebih memilih untuk naik kereta lebih awal jadi ga terburu-buru dan kalau sudah sampai stasiun akhir nunggu dulu didalem keretanya aja daripada keluar pada grasak-grusuk gak karuan ane kedorong-dorong
Quote:
Ini kondisi antrian penumpang di tangga manual tambahan Stasiun Tanah Abang..
Kalau ini antrian tangga berjalan (eskalator) Stasiun Tanah Abang, gan..
Fokus ke pembahasan permasalahan, gan..
Antrian perpindahan peron melalui tangga manual dibanding eskalator lebih parah di eskalator. Ini fakta.
Ini murni pengalaman ane sendiri gan, setiap hari produktif (Senin-Jumat) ane selalu naik CL untuk berangkat kampus pada jam sibuk pagi (Senin jam 09.30 sampai Stasiun TA & Selasa-Jumat sampai di Stasiun TA jam 7.05/7.10, tergantung kondisi kereta ada hambatan/gak) dan turun di Stasiun Tanah Abang.. ini kejadian terjadi terus menerus setiap hari saya disana.
Pihak stasiun melalui petugas PKD selalu mengingatkan penumpang sampai memakai TOA sampai sekarang ini'untuk yang naik eskalator' "SISI SEBELAH KANAN BERJALAN" tapi kadang ada ibu-ibu yang tetap berhenti di sebelah kanan dan mengganggu tertibnya aturan yang berlaku ini. Saya berpikir ini untuk kepentingan bersama, apalagi jam sibuk itu banyak orang yang buru-buru(?)
Saya gak menyalahkan ibu-ibu saja, tidak semua ibu-ibu begitu sih.. tapi rata-rata begitu, ini sangat saya kesalkan..
Bagus padahal berjalan apa susahnya, olahraga pagi-pagi juga itung-itung..
Kalau hari Senin pengalaman saya pernah menemui pasangan yang naik eskalator pada saat jam sibuk (jam 9 pagi) mereka berjejer ke samping dan pegangan tanganceweknya di kiri dan cowoknya di kanan, yaampun takut banget cewenya lari kali yaganggu jalan buat penumpang lain yang dibawah.. kalo dimall gitu sih gapapa deh, dan juga kadang juga ada penumpang yang orangnya ga enak negur kan, jadi di 'yaudahin' aja gitu...
Ane udah kasih tau cowonya, eh.. malah ane yang di sensiin sm cewenya bilang,
"Iri aja sih, mba", dan cowonya masa bodo gak gubris sama sekali.. rasanya inginku berkata kasar....
Ane udah kasih tau cowonya, eh.. malah ane yang di sensiin sm cewenya bilang,
"Iri aja sih, mba", dan cowonya masa bodo gak gubris sama sekali.. rasanya inginku berkata kasar....
Dengan kondisi itu, sebenarnya media sudah banyak menyorot kasus ini.. Seperti misal dibawah ini:
Quote:
Ingat! Sisi Kanan Eskalator Stasiun Tanah Abang buat yang Buru-buru
Jakarta - Ada aturan baru bagi para penumpang KRL di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat. Tangga eskalator sisi yang kiri untuk penumpang yang diam, sedangkan sisi yang kanan untuk penumpang yang terburu-buru.
Berdasarkan pantauan detikcom sekitar pukul 09.30 WIB, di Stasiun Tanah Abang, Jalan Jati Baru Raya, Cideng, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (11/8/2017), para penumpang yang hendak turun dan naik boleh berdiam diri ketika berada di jalur kiri. Sedangkan jalur kanan digunakan untuk penumpang yang sedang terburu-buru. Aturan ini mirip dengan yang diterapkan di beberapa negara lain, salah satunya di Jepang.
Stasiun Tanah Abang mempunyai 6 eskalator, baik turun maupun naik. Semua eskalator ini dijaga oleh seorang petugas yang menggunakan pengeras suara guna memberi imbauan kepada penumpang.
Imbauan tersebut berbunyi seperti 'jalur kanan jalur untuk yang ngingetin cepat', 'gunakan jalur sebelah kiri saja', 'jalur yang kiri untuk berdiam diri', serta 'jalur yang kanan jalan Bu, yang kanan jalan ya Pak'.
Seorang petugas yang berjaga di salah satu eskalator, Zainal, mengatakan peraturan ini berlaku sejak 1 Agustus 2017. Petugas sendiri dibagi menjadi dua shift, yakni petugas berjaga pukul 07.00-15.00 WIB dan 11.00-19.00 WIB.
"Kita kan masih sosialisasi, jadi ya masih pakai pengeras suara. Ini ada dua shift jam 7 pagi sampai 3 sore, dan 11 siang sampai 7 malam. Kalau jumlah eskalator ada 6 total," jelas Zainal saat ditemui di lokasi.
SUMBER
Quote:
Aturan Pemakaian Eskalator di Stasiun Tanah Abang, Sudahkah Dipatuhi?
JAKARTA, KOMPAS.com- Seperti biasa, pada jam-jam pulang kantor seperti pada Kamis (10/8/2017) sore, stasiun kereta api Tanah Abang, Jakarta Pusat dipadati para calon penumpang kereta rel listrik (KRL). Antrean panjang terlihat di loket-loket pembelian THB (tiket harian berjamin) yang berlokasi di samping tapping gate stasiun. Setelah melewati tapping gate, calon penumpang harus menggunakan tangga berjalan (eskalator) untuk menuju peron tempat kereta ke berbagai tujuan menanti. Eskalator yang terdapat di Stasiun Tanah Abang tak begitu lebar dan hanya cukup digunakan dua orang dewasa berdiri secara berdampingan. Benar saja, kondisi ini kerap membuat para calon penumpang berdesak-desakan untuk menjadi yang paling cepat menuju ke ujung eskalator. Di bagian atas eskalator Stasiun Tanah Abang tergantung papan berwarna kuning berisi ketentuan penggunaan eskalator bagi calon penumpang. Aturan penggunaan itu ditulis dengan huruf besar berwarna hitam sehingga amat jelas dan mudah untuk dibaca. "Penggunaan jalur kiri untuk berdiri/diam dan penggunaan jalur kanan untuk berjalan atau mendahului," demikian isi informasi tersebut. Meski telah terdapat aturan yang jelas, di sisi sebelah kiri eskalator, berdiri seorang petugas dari PT KCJ (PT KAI Commuter Jabodetabek) lengkap dengan alat pengeras di tangannya. Petugas ini kemudian memberikan imbauan kepada calon penumpang untuk mengikuti aturan penggunaan eskalator di stasiun tersebut. "Ayo dilihat tulisan di atas itu ya Pak, Bu. Yang mau diam di sebelah kiri, jangan menghalangi jalur kanan. Jalur kanan hanya untuk yang akan mendahului," ujar seorang petugas itu. Sulit mengatur penumpang Meski telah diberikan imbauan, sejumlah calon penumpang tetap berdiri diam di lajur kanan eskalator. Hal ini menyebabkan calon penumpang yang terburu-buru menuju lantai dua stasiun terhalang. "Mbaknya yang pakai baju hitam kalau mau diam jangan di kanan. Kan saya sudah teriak-teriak dari tadi. Itu dilihat juga dong tulisannya," teriak petugas. Perilaku perempuan berpakaian hitam itu spontan mencuri perhatian calon penumpang lain. Setelah diteriaki, dia kemudian bergeser ke lajur sebelah kiri eskalator.
"Memang masih sulit menerapkan budaya tertib ini di masyarakat," ujar petugas tersebut saat ditemui Kompas.com. Sekitar 15 menit Kompas.com mengamati pergerakan calon penumpang KRL yang melintasi eskalator tersebut. Berdasarkan pantauan Kompas.com, sejumlah calon penumpang masih saja melanggar aturan penggunaan eskalator stasiun meski petugas telah berteriak-teriak untuk memberikan imbauan. "Kan inginnya biar tertib kayak di Jepang itu. Tapi saya teriak-teriak sampai begini ya masih aja ada yang melanggar," kata petugas tersebut dengan suara sedikit serak.
SUMBER
JAKARTA, KOMPAS.com- Seperti biasa, pada jam-jam pulang kantor seperti pada Kamis (10/8/2017) sore, stasiun kereta api Tanah Abang, Jakarta Pusat dipadati para calon penumpang kereta rel listrik (KRL). Antrean panjang terlihat di loket-loket pembelian THB (tiket harian berjamin) yang berlokasi di samping tapping gate stasiun. Setelah melewati tapping gate, calon penumpang harus menggunakan tangga berjalan (eskalator) untuk menuju peron tempat kereta ke berbagai tujuan menanti. Eskalator yang terdapat di Stasiun Tanah Abang tak begitu lebar dan hanya cukup digunakan dua orang dewasa berdiri secara berdampingan. Benar saja, kondisi ini kerap membuat para calon penumpang berdesak-desakan untuk menjadi yang paling cepat menuju ke ujung eskalator. Di bagian atas eskalator Stasiun Tanah Abang tergantung papan berwarna kuning berisi ketentuan penggunaan eskalator bagi calon penumpang. Aturan penggunaan itu ditulis dengan huruf besar berwarna hitam sehingga amat jelas dan mudah untuk dibaca. "Penggunaan jalur kiri untuk berdiri/diam dan penggunaan jalur kanan untuk berjalan atau mendahului," demikian isi informasi tersebut. Meski telah terdapat aturan yang jelas, di sisi sebelah kiri eskalator, berdiri seorang petugas dari PT KCJ (PT KAI Commuter Jabodetabek) lengkap dengan alat pengeras di tangannya. Petugas ini kemudian memberikan imbauan kepada calon penumpang untuk mengikuti aturan penggunaan eskalator di stasiun tersebut. "Ayo dilihat tulisan di atas itu ya Pak, Bu. Yang mau diam di sebelah kiri, jangan menghalangi jalur kanan. Jalur kanan hanya untuk yang akan mendahului," ujar seorang petugas itu. Sulit mengatur penumpang Meski telah diberikan imbauan, sejumlah calon penumpang tetap berdiri diam di lajur kanan eskalator. Hal ini menyebabkan calon penumpang yang terburu-buru menuju lantai dua stasiun terhalang. "Mbaknya yang pakai baju hitam kalau mau diam jangan di kanan. Kan saya sudah teriak-teriak dari tadi. Itu dilihat juga dong tulisannya," teriak petugas. Perilaku perempuan berpakaian hitam itu spontan mencuri perhatian calon penumpang lain. Setelah diteriaki, dia kemudian bergeser ke lajur sebelah kiri eskalator.
"Memang masih sulit menerapkan budaya tertib ini di masyarakat," ujar petugas tersebut saat ditemui Kompas.com. Sekitar 15 menit Kompas.com mengamati pergerakan calon penumpang KRL yang melintasi eskalator tersebut. Berdasarkan pantauan Kompas.com, sejumlah calon penumpang masih saja melanggar aturan penggunaan eskalator stasiun meski petugas telah berteriak-teriak untuk memberikan imbauan. "Kan inginnya biar tertib kayak di Jepang itu. Tapi saya teriak-teriak sampai begini ya masih aja ada yang melanggar," kata petugas tersebut dengan suara sedikit serak.
SUMBER
Spoiler for "~yang mau baca ajaa":
Berita yang ane post diatas itu berita tahun 2017, sampai sekarang 2018 masih juga diterapkan.. Masyarakat Indonesia masih kurang kesadarannya.
Menurut saya, kondisi orang Indonesia itu masih prinsipnya "jalan itu santai aja", padahal bisa aja jalan cepet cuma kebanyakkan pasti ga mau capek, mikirnya ngapain cepet-cepet santai aja, kan saya sudah bayar
Menurut saya, kondisi orang Indonesia itu masih prinsipnya "jalan itu santai aja", padahal bisa aja jalan cepet cuma kebanyakkan pasti ga mau capek, mikirnya ngapain cepet-cepet santai aja, kan saya sudah bayar
Iya sih bayar, tapi kan sesama penumpang nih jadi ya sama-sama udah bayar.. Ikuti aturan yang berlaku di stasiun, ikuti arahan petugas, kasian juga sama petugas PKD yang capek teriak-teriak mengingatkan dan sekaligus harus menjaga agar tidak terjadi kejadian kriminalitas (yang sering terjadi : copet)
Ubah kebiasaan kecil tentu bisa jadi salah satu faktor untuk perubahan besar. Dari kebiasaan perilaku kita mencoba mencontoh budaya Jepang melalui kebiasaan di Stasiun seperti ini bisa berdampak untuk kemajuan kita kok.
Sekian thread dari ane.
Yang sekiranya pernah dapet pengalaman saat naik CL karena fasilitas di stasiun lain atau sama dengan ane boleh silahkan cerita pengalaman di komen bawah yah..
Spoiler for ~akhirann:
~Terima kasih telah mengunjungi~
Maaf jika kurang bagus, sudah lama ane gak bikin trit, hehe harap maklum ya..
Terakhir, sebelum tutup.. jika berkenan...
Spoiler for "~boleh donggg":
Kasih rate bintang 5& Cendol si ijo-ijo
Salam Hangat, Gan!
Diubah oleh emon1611 13-04-2018 14:59
0
808
Kutip
6
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.1KThread•83.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru