Kamis 12 April 2018, lini masa media sosial (medsos) kini ramai dengan perdebatan soal kata kitab suci fiksi yang disebut Rocky Gerung. Bahkan pegiat medsos, Permadi Arya alias Abu Janda melaporkan Rocky Gerung ke polisi atas dugaan peniataan kitab suci.

Meski didebat dan juga dikomentari banyak tokoh, Rocky Gerung hanya merespon santai. "Kaum liberal situasional. Mereka selalu perlu power point," cuit @rockygerung dalam twitternya.

Jika yang menonton ILC beberapa waktu lalu maka akan paham maksud dari kata power point. "Orang yang sering membuat power point itu orangnya yang tidak punya power dan point," sebut Rocky Gerung menyindir politisi Akbar Faisal.

Sontak saja hal ini mengundang respon netizen. @mustafagetteng: "Apapun alasannya, RG memang "gila", hanya dengan 2 kata : "bong dan flkSi", membuat kurang nyaman penguasa dan kaum yg dapat ciprat kekuasaan yg terganggu tren kemapanannnya. Malah 2 kata itu ikut memantik api perpolitikan."

@Iwankurusin: "Tak mampu melihat maksud dengan pikiran yang bersih."

@UaFaiz: "Sabar prof statmen anda udah aman saya faham maksud anda , sayang banyak cebong yg gagal faham risau deh jadinya yahh begimana Iagi ya namanya cebong. RG:"anda tidak percaya terhadap sifat flksi dari kotab suci?" wahai cebong coba Iu pelototin ampe pala Iu botak."

@onosijie: "Betul pak... Mereka itu situasional... Mau goreng lupa habis minyaknya."

@AmMarzuqi: "Sejatinya mereka tidak punya power point. Mereka cuma mengandalkan beking dan stempel."

@radenrizkia: "Hahaha gak punya power dan gak punya point."

@amoebaits: "Liberal itu beIum tentu buruk seperti maksud bung @rockygerung , yg buruk itu politikus yg tak mau dsebut politisi."

@siammustaqim: "Asaalamu'alaikum prof,,sa|am kenal dari salah sayu penggemarmu,,smoga selalu dalam kebaikan dan selalu dalam IindunganNya,,aamiin."

kolam