Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Buku
  • Kesedihan Itu Ternyata Ada Rasanya, dan Rasanya Seperti Kamu

joe127Avatar border
TS
joe127
Kesedihan Itu Ternyata Ada Rasanya, dan Rasanya Seperti Kamu

"Kesedihan Itu Ternyata Ada Rasanya, dan Rasanya Seperti KamuKebahagiaan itu kayak lagu pop, dan kesedihan adalah puisi." Katamu.
Sering aku bertanya, apa yang menyebabkan puisi terasa begitu menyedihkan. Jauh sebelum aku bertemu dengannya, aku beberapa kali menyukai seseorang dan aku akan mulai menghitung mundur kapan hubungan kami akan berakhir, seolah semua memang dibuat sedemikian rupa sedihnya, merindukan seseorang yang telah lama bersama dan membicarakan segalanya.

Tak butuh waktu lama bagiku untuk melupakan seseorang. Aku baru sadar bahwa jika seseorang memang ingin pergi, tak ada yang bisa kamu lakukan untuk tetap membuatnya di sisi. Aku juga baru sadar bahwa kamu akan selalu memiliki beberapa orang yang akan selalu ada untukmu dan bersedia untuk mendengarkan omong kosongmu pada jam 3 pagi, saat kamu benar-benar putus asa dan ingin mati.
Namun sesuatu berubah.

Aku masih ingat kamu mengirim sebuah email berisi lagu, lagu favoritmu. Jujur saja itu sudah menjadi lagu favoritku juga sebelum kamu menyanyikannya untukku. Aku ingat sering menggumamkan lagu itu setiap malam dan memberitahumu bahwa lagu itu akan selalu kuputar hingga ribuan kali, entah sampai kapan lagi.

Rasanya seperti tadi malam, ketika kamu memberitahuku bahwa kamu ingin menyelami perasaan ini lebih dalam, padahal baru beberapa hari kita berbicara dan merasa bahwa kita berdua memiliki perasaan yang sama. Aku ingat pernah tertawa lebar ketika kamu tak pernah mengerti apa pun yang aku tulis. Meski dalam hati aku berharap bahwa kamu bisa cukup pintar untuk mengerti jika kalimat itu sangat sederhana.

Kuharap kamu bisa lebih membuka mata dan telinga. Untuk tahu bahwa semua ini akan berlalu begitu saja jika kita tak menikmatinya.
Aku ingat, bahwa kamu pernah mengatakan padaku jika perasaanmu tak akan pernah bisa lebih dari ini dan aku menangis. Aku menangis dan terus meyakinkanmu tentang seberapa inginnya aku untuk tetap menahanmu, dan tak akan pernah melepaskanmu.

Dan berbulan kemudian, ketika kamu menjadi orang yang memutuskan untuk mengakhiri semuanya, aku hanya bisa terdiam. Aku belum berani untuk melepaskan perasaan ini meski aku tahu kamu lebih memilih untuk pergi. Tak apa, aku bisa perlahan-lahan untuk berdiri lagi meski sedikit tertatih. You know, it takes time.

Sudah beberapa waktu berlalu dan aku masih belum bisa lupa. Terlebih ketika aku sedang seperti ini, tengah malam sendiri dan hanya mendengar keheningan, mencoba untuk menemukanmu di kegelapan. Aku tahu bahwa akan selalu ada banyak orang yang ingin menolong, dan aku juga tahu mereka tak akan bisa menolong.

Aku sering berpikir bagaimanakah sebuah kesedihan bisa terasa.

Ternyata rasanya seperti kamu.
Polling
0 suara
Apa yang membuat mu bangkit dari kesedihan?
0
1.6K
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Buku
BukuKASKUS Official
7.7KThread4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.