HOT THREAD #44

Halooo agan-sista sejagad Kaskus..


Frontalbaby kembali dengan thread yang mudah-mudahan menarik, inspiratif, dan bermanfaat buat agan-sista semua..


Sumber: drdianehamilton.wordpress.com

Agan-sista masih ingat dong, dengan kasus plagiasi yang dilakukan Afi Nihaya Faradisa? Kasus tersebut ramai di tahun 2017 lalu. Pasalnya, Afi sempat diundang ke beberapa acara dan bahkan ke istana Presiden terkait tulisan karyanya. Eh, ujung-ujungnya ketahuan bahwa banyak tulisan karya orang lain yang diklaim Afi sebagai tulisannya. Dengan kata lain, karya-karya Afi itu sesungguhnya hanya hasil copas! Ia kerap memposting tulisan di media sosialnya (facebook) dan terang-terangan mencantumkan "Oleh Afi Nihaya Faradisa". Bahkan setelah ketahuan memplagiasi dan kemudian meminta maaf, ia masih mengulangi kesalahannya. Plagiat lagiiii..

Nah, di tahun 2018 ini, dunia kepenulisan Indonesia kembali memanas oleh kasus plagiasi. Kali ini pelakunya bernama Devi Eka. Awalnya ane melihat timeline Facebook ane yang dipenuhi postingan teman-teman di grup kepenulisan. Banyak di antara mereka yang membahas soal plagiasi. Ada yang nyinyir-nyinyir nyindirin plagiator, ada yang membuat kalimat bijak terkait plagiasi, ada juga yang tak tanggung-tanggung membuat tulisan panjang membahas plagiasi. Ane pun curiga, kok kompakan begitu tema postingannya. Sampai akhirnya ane menemukan postingan salah satu netizen yang membahas tindak plagiasi oleh Devi Eka. Parahnya, karya yang diplagiasi oleh Devi Eka itu ternyata adalah milik temannya sendiri .

Devi Eka yang berasal dari Purworejo itu memang mengikuti sebuah grup kepenulisan di Facebook yang member-membernya cukup produktif menghasilkan karya. Mungkin grup kepenulisan yang ia ikuti tak hanya satu itu saja (belum sempat stalking, akun facebook-nya keburu dinonaktifkan ). Sayangnya, bergabung dengan grup kepenulisan rupanya bukan membuat Devi Eka belajar teknik menulis, melainkan ia gunakan untuk berkenalan dengan teman-teman penulis yang karyanya ia manfaatkan. Jahara ya..





Akibat ketahuan memplagiasi karya orang lain, pihak penerbit dan para penulis menelusuri karya-karya Devi Eka lainnya. Daaan, terkuaklah bahwa ternyata Devi Eka telah melakukan plagiasi terhadap banyak tulisan selama beberapa tahun belakangan. Terakhir, ane mendapatkan kabar bahwa ada 31 tulisan Devi Eka yang merupakan hasil plagiat. Dua di antaranya memenangkan kompetisi penulisan dan satu sudah terbit sebagai novel dari salah satu penerbit. Sisanya dimuat di berbagai media. Mantep kan? Cukup copas-copas doang, bisa dapet duit..

Devi Eka sudah meminta maaf melalui akun facebook-nya dan katanya juga melalui jalur pribadi kepada penulis-penulis korban tindak plagiasinya. Beberapa hari yang lalu, ane masih bisa mengakses akun facebook Devi Eka. Tapi hari ini, akun facebook-nya sudah tidak ditemukan.



Berdasarkan desas-desus yang beredar, katanya hadiah-hadiah dari kompetisi kepenulisan yang diikuti oleh Devi Eka di mana ia menyerahkan karya hasil plagiat akan diminta kembali. Nah loh!

Salah satu penerbit yang mengangkat Devi Eka sebagai runner-up ambassador pun menarik gelar tersebut.



Penerbit Bentang yang membawahi Penerbit Novela juga sudah membeberkan klarifikasinya di Twitter terkait Devi Eka serta karyanya yang menang dan terbit di Novela.



Duh, hati-hati deh sama plagiasi. Plagiasi itu termasuk pencurian dan tindak pidana loh! Kalo para korbannya melaporkan, terus saksi dan buktinya memenuhi persyaratan, bisa dipenjara..

Pelajaran buat para penulis dan penerbit/redaktur media juga nih. Jangan sampe melakukan tindak plagiat dan jangan sampe kecolongan publish karya plagiat.

Segitu dulu deh thread ane. Terima kasih buat agan-sista semua yang udah mampir buat baca, komen, dan rate thread ane. Buat yang mau kirim cendol juga boleh banget loh

Mohon maaf kalo ada kata-kata yang kurang berkenan di hati agan-sista .

See you on my next thread