Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

lia edanAvatar border
TS
lia edan
Disebut PKI dan Tukang Ngutang, Jokowi Diminta Seret Pelakunya ke Ranah Hukum
  Disebut PKI dan Tukang Ngutang, Jokowi Diminta Seret Pelakunya ke Ranah Hukum
esiden Joko Widodo risih diterpa isu hoax PKI dan tukang `ngutang`. Menurut Presiden isu itu dilancarkan lawan politiknya tanpa dasar yang jelas bertujuan untuk menggerus citranya selama terjun ke kancah politik.
Menanggapi hal ini, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin mengatakan, siapapun orangnya, termasuk Jokowi sebagai Presiden, akan marah jika diserang dengan isu-isu negatif yang tidak berdasar dan tanpa bukti yang jelas. Apalagi selama ini Jokowi sudah membantah ia terlibat PKI. Dalam bantahannya Jokowi menyebut ia masih berusia 3 tahun ketika terjadi pemberontakan PKI pada tahun 1965.
"Serahkan ke proses hukum. Biar hukum yang bertindak untuk menyelesaikan tuduhan-tuduhan tersebut," ujarnya.
Ujang menilai, pihak - pihak yang menyerang Jokowi dengan isu - isu negatif adalah kelompok yang tidak suka kepada Jokowi. Namun Ujang mengaku tidak mengetahui secara persis siapa kelompok yang tidak suka terhadap Jokowi. Sehingga Ujang menyarankan agar aparat penegak hukum yang menyelidikinya. "Soal itu kelompok yang membenci Jokowi itu harus ditelusuri oleh penegak hukum," jelasnya.
Ujang menyarankan, agar penyebar isu negatif terhadap Jokowi semakin berkurang maka harus ada penegakan hukum. Tindak siapapun yang bersalah tanpa pandang bulu. Selain itu jika memang tidak terlibat maka harus dibebaskan sehingga aparat hukum tidak terkesan sebagai alat dari kekuasaan. "Berikan sanksi bagi pelakunya. Namun jika tidak bersalah harus dibebaskan," paparnya. 
Sementara itu, Ketua Umum Badan Relawan Nusantara (BRN) Edysa Girsang tidak bisa menilai apakah Jokowi marah terhadap pihak - pihak yang menyebutnya tersangkut PKI dan pembangunan infrastruktur saat menghadiri Konvensi Nasional Galang Kemajuan (GK) Jokowi di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (7/4/2018). Apalagi bukan orang di lingkaran Jokowi yang setiap harinya harus memahami karakter dan kebiasaan Jokowi.
"Soal bukti PKI atau bukan itu tugas inteligen dan aparatur hukum. Tugas mereka yang membuktikan apakah Jokowi terkait PKI atau bukan," ujar Edysa kepada Harian Terbit, Minggu (8/4/2018).
Soal polemik isu PKI yang menyerang Jokowi, lanjut Eki, sapaan akrab Edysa, maka baiknya untuk disudahi. Baiknya semua pihak harus menatap ke depan menghadapai tantangan bangsa Indonesia yang semakin komplek.
Tidak Beradab
Dalam acara Konvensi Nasional Galang Kemajuan (GK) Jokowi di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (7/4/2018) kemarin, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku risih dengan penyebaran hoax yang dialamatkan kepada dirinya belakangan ini. Di hadapan relawan yang tergabung dalam GK, Jokowi kembali menyinggung soal isu Partai Komunis Indonesia atau PKI yang dikait-kaitkan dengannya. 
Menurutnya, lawan politiknya kerap menyematkan stigma PKI tanpa dasar yang jelas. "Saya jawab, saat itu saya ke pesantren, saya ngomong tahun 1965 PKI dibubarkan. Saya baru umur 3 atau 4 tahun, apa ada PKI balita," ujarnya.
Menurut Jokowi, isu komunis selalu ditujukan untuk menggerus citranya selama terjun ke kancah politik.

Dengan nada tinggi, mantan gubernur DKI Jakarta itu terlihat kesal dengan pihak-pihak yang menggunakan narasi kebohongan makin tak masuk akal.

Sambil menampilkan gambar lewat layar besar, Jokowi memperlihatkan foto wajahnya yang disanding-sandingkan oleh penyebar hoax dengan D.N Aidit, - pemimpin PKI - pada saat berpidato. 
"Ini waktu (sambil menunjukkan foto) DN Aidit pidato tahun 1955. Saya cari. Saya lahir belum, tapi berjejer (foto) sama DN Aidit coba. Ini isu apa-apaan, tidak beradab seperti itu," paparnya.
Isu PKI tak mempan, Jokowi pun menj
elaskan, cara lain sebagai bentuk kampanye hitam kepada dirinya lagi-lagi dilancarkan. Pembangunan infrastruktur yang begitu masif di masa pemerintahannya tak luput jadi bahan untuk menyerang. Pembangunan infrastruktur berusaha diarahkan pada isu makin bengkaknya utang pemerintah. 

"Ganti lagi, isu utang. Ya ndak? Isu utang, saya dilantik utangnya sudah Rp2.700 triliun. Ini saya ngomong apa adanya. Bunganya setiap tahun Rp250 triliun. Kalau 4 tahun sudah tambah 1.000 (Rp1.000 triliun)," kata Jokowi. 
"Ngerti enggak ini. Supaya ngerti, jangan dipikir saya utang segede itu, enak saja," ujarnya. 

(Safari)

http://nasional.harianterbit.com/nas...ke-Ranah-Hukum

gw sih setuju, tuntut aja pak!!!
what do you think?
Polling
0 suara
penghina presiden jokowi harus diperiksa dan dituntut ke ranah hukum. nurut loe?
0
2.4K
24
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.8KThread41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.