• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Kasihan Anak Jaman Sekarang, Bahkan Untuk Mengeja Namanya Sendiri Saja Kesusahan

powerpunkAvatar border
TS
powerpunk
Kasihan Anak Jaman Sekarang, Bahkan Untuk Mengeja Namanya Sendiri Saja Kesusahan

HOT THREAD KE 168
*09 April 2018*





Selamat pagi, siang, sore, petang, dan malam kawan - kawan kaskuser semua yang baik hati. Bertemu kembali di thread sederhana ane.
emoticon-Nyepi




Berawal dari thread saya sebelumnya yang membahas mengenai nama - nama asli Indonesia yang mulai punah karena sudah tak lagi di gunakan oleh para orang tua untuk memberikan nama anaknya. Dan sebagai penggantinya, para orang tua justru menggunakan nama yang lebih kebarat - baratan dan kearab-araban. Kali ini saya akan lebih mendalami efek dari penggunaan nama impor tersebut.

Penggunan nama impor memang tak ada salahnya. Ketika sang anak masih bayi, tentu tak ada masalah mereka mau di kasih nama apapun. Masalahnya adalah saat mereka beranjak besar dan di kenalkan pada baca tulis. Ketika sang buah hati sudah mampu mengenal huruf, maka kata pertama yang akan di ajarkan orang tua biasanya adalah belajar menuliskan namanya sendiri. Nama - nama khas Indonesia seperti Budi, Wati, Susi, Joko tentu jauh lebih mudah untuk di eja dan di tuliskan dari pada nama Michael, Robert, Syafieq, atau Syahddattulailli .

Hal itu karena deretan nama - nama impor tersebut antara pelafalan dengan susunan hurufnya tidak sama. Sebagai contoh, nama Joko hanya terdiri dari 2 penggal suku kata Jo dan Ko. Penulisannya pun hanya J+O+K+O . Sedangkan Michael (di baca Maikel), antara pelafalan dan penulisannya tidak sama. Belum lagi kalau ada yang memberi nama anaknya dengan susunan huruf konsonan dan huruf kembar yang berdempetan. Misalkan nama Hafiizh Alkurshnov. Tentu di perlukan penjelasan yang lebih rumit agar sang anak yang baru belajar menulis menjadi paham. Jika untuk mengeja saja susah, apalagi untuk menuliskan.


Belum lagi, nama anak - anak di era sekarang ini panjangnya sudah seperti gerbong kereta api commuter. Pemberian nama kepada generasi milenial biasanya minimal terdiri dari 3 kata bahkan lebih. Berbeda dengan nama old school yang biasanya hanya terdiri dari satu atau dua kata saja. Pernah suatu saat saya mengetik pencarian di google dengan keyword "nama anak zaman sekarang" tapi auto suggestion yang tampil malah "nama anak zaman sekarang susah dieja dan dilafalkan" dan "nama anak zaman sekarang aneh".

Sebenarnya, kalau boleh jujur banyak orang tua zaman sekarang yang menyadari bahwa nama anaknya susah di ucapkan, bahkan oleh anaknya sendiri sekalipun. Tapi kebanyakan mereka berpedoman bahwa nama adalah doa yang tersemat pada sang anak sepanjang hidupnya. Dan nama yang panjang itu berarti banyak doa dan harapan yang tersemat pada sang anak. Toh, meski namanya panjang, mereka juga bakal punya nama panggilan yang lebih singkat. Misalnya Cici, Caca, Oca, Al, El atau Dul. :ngakas


Pemberian nama yang panjang ini juga tak hanya menyusahkan saat anak masih kecil saja. Saat beranjak dewasa dan harus mengisi lembar administratif seperti ujian sekolah atau lembar pendaftaran misalnya. Akibat nama yang panjang tersebut, waktu yang di butuhkan juga lebih lama dan kemungkinan salah pengisian nama lebih besar.


emoticon-Blue Guy Cendol (L) emoticon-Rate 5 Star
emoticon-Blue Guy Cendol (L) emoticon-Rate 5 Star
emoticon-Blue Guy Cendol (L) emoticon-Rate 5 Star



Disclaimer : Asli tulisan TS
Referensi : Ini dan Opini Pribadi TS
Sumur Gambar : Om Google





Diubah oleh powerpunk 09-04-2018 02:04
0
25.5K
175
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.