Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

bringharjoAvatar border
TS
bringharjo
Sama-sama Dinilai Menistakan Agama, Kenapa Beda Perlakuan Ahok dan Sukma? Ini Rupanya


SERAMBINEWS.COM – Majelis Ulama Indonesia (MUI) dinilai memberikan perlakuan berbeda terhadap Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan Sukmawati Soekarnoputri.

Padahal, banyak kalangan menilai keduanya melakukan tindakan yang nyaris sama, yaitu menistakan agama.
Seperti diketahui, Ahok mengeluarkan pidato di Pulau Seribu dan dituduh melakukan penistaan agama Islam soal pernyataannya terkait Surat Al-Maidah 51.

Pidato Ahok menuai protes umat Islam yang menuntutnya harus dihukum atas pernyataannya hingga memicu aksi 212 yang begitu massif dilakukan di Jakarta.

Puncaknya Ahok divonis 2 tahun penjara setelah majelis hakim menyatakan dia bersalah.

Kini Sukmawati Soekarnoputri dinilai keceplosan dan melakukan kesalahan yang sama akibat pidatonya menyinggung syariat Islam, cadar hingga suara azan.

Dia membandingkan dengan kidung atau nyanyian hingga membuatnya berurusan dengan perkara hukum.
Saat bertamu ke kantor Majelis Ulama Indonesia di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Kamis (5/4/2018), Sukmawati meminta maaf kepada umat Islam yang merasa tersakiti.

Pada kasus ini Majelis Ulama Indonesia (MUI) tidak mengeluarkan rekomendasi fatwa yang menyatakan puisi tersebut masuk dalam penistaan agama.

Beda halnya dengan Ahok dimana MUI mengeluarkan pernyataan kalau mantan Gubernur DKI tersebut telah menistakan Al-quran.

Ada apa, kenapa beda perlakuan antara Ahok dan Sukmawati?

Terkait hal ini, Ketua MUI Maruf Amin mengatakan, MUI tak perlu mengeluarkan fatwa lantaran Sukmawati sudah mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada publik.

"Tapi kalau orangnya ngeyel, ngengkel baru kita keluarin. Ini orangnya sudah minta maaf. Kalau orangnya lantang, baru MUI keluarin fatwa," ujarnya.

Kiai Ma'ruf mengatakan, setelah mendengar penjelasan dari Sukmawati disimpulkan bahwa dia tak berniat menghina Islam.

"Tidak ada niatan menghina Islam, itu pemikiran budayawan dan seniman yang mengekspresikan, sehingga tak memperhitungkan apa yang terjadi oleh kelompok lain," ujar Kiai Ma'ruf di Gedung MUI, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (5/4/2018).

Hanya saja, ekspresi dari Sukmawati kurang memperhitungkan akibat yang terjadi, ketika itu didengar oleh pihak lain.
Terutama yang memiliki pandangan-pandangan, bahwa puisi juga tetap menghormati norma-norma hukum, kesantunan, maupun kepatutan.

"Oleh karena itu beliau minta maaf kemarin dilakukan melalui media, dan hari ini langsung menemui kami dan menyampaikan minta maafnya untuk disampaikan kepada khalayak, umat Islam khususnya," ujar Kiai Ma'ruf.

Maruf Amin meminta seluruh umat islam untuk membuka pintu maaf untuk Sukmawati. Selain itu Maruf juga meminta kepada masyarakat yang telah melaporkan Sukmati untuk dicabut.

"Kami minta semua umat Islam menerima permintaan maaf beliau dan tak menghujat. Hentikan pelaporan ke Bareskrim," ujarnya.

Menangis Lalu Minta Maaf

Meminta maaf sambil menangis. Itulah yang dilakukan Sukmawati Soekarnoputri, putri mendiang mantan Presiden Soekarno, merespons kontroversi mengenai puisi 'Ibu Indonesia' yang dinilai menyinggung umat Islam.

"Saya mewakili pribadi tidak ada niat menghina umat Islam Indonesia dengan puisi 'Ibu Indonesia'. Saya adalah muslimah yang bersyukur dan bangga akan keislaman saya," ujar Sukmawati dalam jumpa pers di kawasan Cikini, Jakarta, Rabu (4/4/2018).

Permintaan maaf dan klarifikasi itu menyangkut puisi yang dibacakan dalam acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya, di ajang Indonesia Fashion Week 2018, di Jakarta Convention Centre, Jakarta Rabu (28/3/2018) lalu.

Dalam konferensi pers ini Sukmawati sempat menangis.

"Dari lubuk hati yang paling dalam, saya mohon maaf lahir dan batin kepada umat Islam Indonesia, khususnya bagi yang merasa tersinggung dan berkeberatan pada puisi 'Ibu Indonesia', " ujar Sukmawati sambil menangis.

Ia mengaku puisi 'Ibu Indonesia' ini telah memantik kontroversi di berbagai kalangan, khususnya umat Islam.

"Selain itu saya menyampaikan permohonan maaf kepada Anne Avantie dan keluarga serta apresiasi dan terima kasih kepada seluruh fashion designer Indonesia agar tetap berkreasi dan produktif," katanya.

Dalam kesempatan itu Sukmawati menyebut dirinya tidak mungkin bermaksud menghina umat Islam.

"Saya putri seorang proklamator, Bung Karno, yang dikenal juga sebagai tokoh Muhammadiyah dan tokoh yang mendapatkan gelar dari Nahdlatul Ulama sebagai waliyyul amri addlaruri bissyaukah, pemimpin pemerintahan di masa darurat yang kebijakan kebijakannya mengikat secara de facto dengan kekuasaan penuh," ujar Sukmawati.

Sukmawati menyebut puisi 'Ibu Indonesia' merupakan bagian dari buku Kumpulan Puisi Ibu Indonesia yang telah diterbitkan pada 2006.

"Puisi Ibu Indonesia ini ditulis sebagai refleksi dari keprihatinan saya tentang rasa wawasan kebangsaan yang saya rangkum semata mata untuk menarik perhatian anak anak bangsa agar tidak melupakan jati diri Indonesia asli," ujar Sukmawati.

Sukmawati menjelaskan puisi 'Ibu Indonesia' itu adalah pandangan pribadinya sebagai seorang seniman dan budayawati. Puisi itu murni karya Sastra.

Sumber

kalo si mahok mako boro-boro ketemu ulama, minta maaf aja cuma lewat wawancara di balkot

nastak baris yang rapi
1
2
3

emoticon-Ngakak
1
3.7K
44
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.4KThread41.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.