Kacang Sihobuk adalah makanan ringan atau jajanan khas Batak yang berasal dari Desa Sihobuk, Tarutung, Tapanuli Utara Provinsi Sumatera Utara. Sebenarnya Kacang Sihobuk adalah kacang tanah hasil petani Tapanuli Utara yang diolah dan dimasak menggunakan pasir sebagi medianya, kemudian menjadi merek dagang untuk dijadikan ikon oleh-oleh khas Tapanuli Utara.

Kacang sihobuk memiliki sejarah tersendiri terkait dengan penamaannya. Sihobuk merupakan salah satu nama desa yang ada di Tarutung, dan akibat dari sebuah bencana desa sihobuk ini menjadi porak-poranda, untuk mengenang kejadian tersebut masyarakat lalu memasak kacang dan kacang tersebut dinamai kacang sihobuk yang kini namanya telah tersiar kemana-mana.

Pada awalnya masyarakat di desa sihobuk yang memang mayoritas petani, membuat kacang sihobuk hanyalah untuk konsumsi pribadi saja, namun seiring waktu berjalan para masyarakat di desa sihobuk mulai memikirkan untuk mengengolanya dengan serius.Hal ini dapat kita lihat dengan begitu banyaknya para penjual kacang sihobuk di tepi-tepi jalan sekitar daerah silangkitang juga di daerah lapo gambiri, Tapanuli Utara dan tentunya tidak ketinggalan juga di daerah pusat kota tarutung dan terminal madya Tarutung.

PROSES PEMBUATAN

Pembuatan Kacang Sihobuk terbilang cukup lama. Awalnya kacang dipilih dengan kualitas yang baik. Setelah itu kacang direndam selama beberapa hari, kemudian selanjutnya digonseng menggunakan media pasir. Cara lebih tepat seperti dibawah ini:

Pertama, karena Kacang Sihobuk dikenal dengan renyah dan garingnya sehingga kacang yang dipilih harus berkualitas. Pemilihan kacang dilakukan dengan cara menampinya menggunakan tampi, kemudian kacang tanah direndam selama beberapa hari (semakin lama direndam maka semakin bagus keawetannya) dengan air biasa ataupun air yang hangat. Biasanya lama perendaman sekitar 2 hari.

Kedua, tahap penggongsengan menggunakan wadah masak yang terbuat dari drum, agar dapat menampung kapasitas yang banyak. Selanjutnya, dicampur dengan pasir dan apinya dari kayu bakar, ada juga yang di gongseng di Kuali besar. Selama penggongsengan tidak boleh berhenti, agar kacang tanah tidak gosong. Pasir digunakan sebagai alat pemanas untuk memanaskan kacang hingga kacang matang. Waktu yang dibutuhkan dalam proses penggongsengan adalah 1 sampai 1,5 jam. Setelah itu, kacang dibiarkan dingin.

Ketiga, tahap pengemasan. Kacang yang telah didinginkan, ditampi dan di saring kembali untuk memisahkan kacang tanah dengan pasir, lalu dikemas dengan baik dan semenarik mungkin. Sedangkan Kacang yang sudah lepas dari kulitnya dikumpulkannya lagi, lalu dikemas. Pada saat pengemasan sangat diupayakan menjaga kondisi kemasan tetap bersih dari kotoran sisa seperti pasir untuk menjaga kebersihan dan kualitas kacang sihobuk.


Kacang Sihobuk dihargai bervariasi, biasanya ada berbagai macam kemasan dari yang paling kecil dengan harga Rp.10.000,--, untuk ukuran biasa dengan harga Rp.15.000,-- dan ukuran besar sekitar Rp. 30.000,--. Namun ada ukuran jumbo dalam kaleng dengan harga berkisar Rp. 250.000,-- sampai Rp. 300.000,--.

Bila anda melalui perjalanan ke Sumatera Utara singgah dan pastikan anda telah membeli dan mencicipi kacang Sihobuk Tapanuli Utara. Kacang Sihobuk telah menjadi oleh-oleh terkenal, bahkan sampai ke luar negeri. Tokonya banyak tersebar sepanjang jalan lintas Sumatera dari arah Tarutung menuju kota Sibolga.***


sumber 1
sumber 2
sumber 3