kangeeeeenAvatar border
TS
kangeeeeen
Mereka tiga putri Bung Karno, tapi beda pandangan politik


Merdeka.com - Nama belakang Megawati, Rachmawati dan Sukmawati sama, Soekarnoputri. Tapi dalam urusan pandangan politik, jangan berharap mereka berjalanan beriringan.

Mega, Rachma dan Sukma adalah tiga pribadi yang berbeda. Dididik dengan paham nasionalis-agamis yang kuat dari Soekarno.

Seiring berjalan waktu, mereka bertiga punya pandangan berbeda, baik dari sisi politik maupun agama.

Lihat saja dari bendera partai yang mereka usung. Sukmawati mendirikan PNI Soepeni di tahun 1998 saat redivasi terjadi. Seiring waktu berjalan, namanya diubah menjadi PNI Marhaenisme di tahun 2002. Di website resmi PNI Marhaenisme, nama Sukmawati ada di posisi ketua umum.

Bagaimana dengan Rachmawati? Dia tercatat pernah bergabung dalam sejumlah partai politik seperti Partai Pelopor hingga Partai Nasdem. Yang teranyar, dialah Wakil Ketua Umum Partai Gerindra. Gerindra adalah pengkritik setia pemerintahan Jokowi-JK. Apalagi di tahun politik ini, intensitas serangan dari Gerindra makin deras ke Jokowi dan para partai pengikutnya.

Keduanya, Rachma dan Sukma adalah 'oposisi' sejati dari Megawati dan PDI Perjuangan. Oleh Sukma dan Rachma, Megawati dianggap melanggar 'janji bersama' antara anak Bung Karno untuk tidak berpolitik usai PNI mengalami difusi ke dalam PDI. Janji yang belakangan mereka langgar sendiri juga.

Mereka adalah keluarga. Tapi tindak tanduknya terpisah satu sama lain. Saat Rachma diamankan polisi pada Desember 2016 lalu karena tuduhan makar. Tuduhan yang tidak main-main karena dianggap melawan pemerintah. Apa yang diperbuat keluarga Soekarno? Tidak ada, mereka seolah 'mendiamkannya'.

Kini muncul lagi puisi kontroversi Sukma di gelaran Indonesia Fashion Week 2018. saat acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya. Puisi yang dianggap banyak pihak melukai hati umat Islam karena mempertanyakan merdunya suara azan dan gaya berpakaian bercadar. Sang pujangga, Sukma, hakul yakin tidak merasa ada yang salah dari puisi itu.

Sama seperti saat kejadian 'makar' ala Rachma. Keluarga Sukarno pun tidak perlu juga diseret-seret. Sukma adalah Sukmawati. Meski punya nama belakang sama, tapi dia bukan Rachma atau Megawati.

Di mata pengamat politik Indonesian Political Review, Ujang Komarudin, hal wajar jika ketiga putri Bung Karno itu punya karakter yang berbeda-beda. Termasuk konsep pemikiran yang tak mungkin sama. Mereka, kata Ujang, cara pandang dan bahan rujukan yang pasti berbeda juga.

"Jika keturunan Soekarno memiliki pikiran yang berbeda dengan Bung Karno adalah wajar. Karena setiap orang dikaruniai bakat dan karakter yang berbeda," sebut pengamat politik Indonesian Political Review, Ujang Komarudin, Jakarta, Selasa (3/4).

(mdk/bal)

unity in diversity emoticon-Matabelo
0
7.7K
55
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.6KThread40.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.