Mengenal proses pemakaman jenazah dengan cara kremasi
TS
kangjati
Mengenal proses pemakaman jenazah dengan cara kremasi
Agan- sis pasti tau kan berita kematian Stephen Hawking sang jenius itu?
Setelah wafat, jenazah Stephen Hawking tidak langsung dikebumikan melainkan melewati proses kremasi.
Kremasi sendiri sudah ada sejak zaman dulu.
Kayak gimana sih kremasi?
Apa proses yang diperlukan untuk kremasi?
Bagaimana sih tren kremasi di era modern ini?
Untuk tahu lebih lanjut jangan beranjak dari artikel di bawah ini.
langsung aja simak gan!
Fisikawan Stephen Hawking yang berpulang pada 14 Maret 2018 silam telah dimakamkan lewat ritual kremasi. Abu dari penemu teori ilmiah Black Hole tersebut dikubur di Westminster Abbey, London, Inggris, berdekatan dengan makam ilmuwan Isaac Newton.
Selain mendiang Hawking, banyak figur publik yang lebih memilih pemakaman kremasi. Sebab, sebenarnya metode kremasi ini telah lama hadir dalam perjalanan peradaban manusia.
Ragam budaya dan kepercayaan yang tersebar di dunia melahirkan berbagai metode penghormatan terakhir kepada orang-orang tercinta yang telah berpulang menuju keabadian. Salah satunya adalah kremasi, metode pemakaman yang mungkin masih terdengar asing untuk sebagian besar penduduk Indonesia.
Oleh karena itu, agar Anda semakin memahami serta menghargai cara lain penghormatan terakhir dari kearifan kepercayaan tradisional yang ada di dunia. Simak uraian mengenai pemakaman kremasi berikut ini:
Pengertian kremasi
Spoiler for Apa ya kremasi itu?:
Kremasiadalah metode penghilangan tubuh jenazah dengan cara pembakaran. Tubuh jenazah akan dimasukan ke dalam tungku panas. Lalu, proses pembakaran mereduksi jasad menjadi senyawa kimia dasar, yakni gas, abu, dan fragmen mineral.
Penyimpanan abu hasil pembakaran dikembalikan pada pilihan keluarga almarhum. Bisa disimpan dalam wadah khusus atau ditebarkan dalam upacara khusus kematian sesuai kepercayaan masing-masing.
Proses kremasi
Spoiler for prosesnya nih gan simak baik- baik:
Jenazah yang ditempatkan pada wadah kremasi dimasukan dalam tungku pembakaran selama lebih kurang tiga jam atau bisa jadi lebih lama. Tungku pembakaran tersebut khusus terletak dalam ruangan dengan suhu panas 1.000 derajat celcius sehingga memudahkan proses pembakaran seluruh anggota tubuh manusia sampai dengan hanya menyisakan debu.
Fragmen tulang yang tersisa secara hati-hati dikeluarkan dari ruangan, dibersihkan dari semua komponen logam, diproses menjadi partikel halus yang menyerupai abu dan ditempatkan dalam wadah sementara atau guci yang telah dipersiapkan oleh keluarga.
Kebanyakan peraturan dan undang-undang di banyak negara, proses kremasi hanya bisa dilakukan untuk satu jenazah dalam satu waktu.
Spoiler for hasil akhir kremasi:
Mengapa memilih kremasi?
Spoiler for Alasan setiap pribadi berbeda- beda:
Penghormatan terakhir terhadap seseorang yang dicintai merupakan pilihan yang sangat personal dan biasanya telah disepakati sebelumnya.
Selain kepercayaan agama dan budaya, banyak orang memilih proses pemakaman kremasi karena beberapa alasan di antaranya adalah hemat biaya, ramah lingkungan, pemakaman yang lebih praktis, dan kekhawatiran berlebihan anggota keluarga terhadap dekomposisi alami.
Proses kremasi di Indonesia diterapkan oleh para penganut agama Hindu, terutama di Pulau Bali, yang dikenal dengan upacara Ngaben. Setelah jasad menjadi abu, pihak keluarga akan melepaskan atau melarungkannya ke laut sebagai tanda pelepasan dan penyatuan jiwa pada Sang Pencipta.
Permintaan kremasi di era modern
Spoiler for Tren kremasi rupanya terus meningkat:
Menurut laporan dari National Funeral Directors Associationpada pertemuan tahunan para pemilik dan petinggi rumah pemakaman di Amerika Serikat (AS), metode pemakaman kremasi di Negara Paman Sam tengah melesat dan menjadi sangat popular.
Sebanyak 2,5 juta orang meninggal di AS setiap tahun. Pada tahun 2011, sebanyak 42 persen dimakamkan dengan cara kremasi. Angka tersebut mengalami peningkatan dua kali lipat dari 15 tahun lalu
Sebanyak 72 persen jenazah dikremasi di wiliayah Washington. Lalu, di Nevada nyaris mencapai 74 persen. Angka terendah pemakaman kremasi terjadi di Missisipi, yaitu hanya 15,7 persen.
Tren kremasi rupanya melejit nih di Mancanegara.
Kalau agan sis sendiri gimana nih tanggepannya dengan kremasi?
Semoga info ane bermanfaat ya buat agan- sis sekalian.
Quote:
Buat liat informasi menarik lainnya seperti artikel di atas bisa liat di sini Jangan lupa rate bintang 5, tinggalin komentar dan bersedekah sedikit cendol buat ane dan ane doain agan makin ganteng dan cantik deh