JAKARTA – Pendaftar KJP (Kartu Jakarta Pintar ) Plus merasa kecewa oleh Pemda DKI yang dianggapnya sepihak dalam menentukan penerima KJP Plus.

Hal itu diungkapkan oleh Neneng Khasanah (39) warga Semanan Kalideres Jakarta Barat (29/3/2018), ia mengaku bahwa anaknya Raihan yang duduk di kelas 4 SD, tak mendapat KJP setelah melihat data anaknya melalui Internet.

“Pas dilihat datanya di Internet, pengajuan dibatalkan, tapi alasannya strip,” ujarnya kepada Poskotanews.com.

Nasib serupa juga dialami oleh Nenah (46) yang mengaku bahwa anak mereka tak mendapat KJP plus dan KJP Umum, meraka pun tak mengetahui secara pasti hal apa yang dijadikan parameter oleh Dinas Pendidikan untuk membatalkan penerima KJP dan KJP Plus.

“Anak saya pas dicek Ndak dapat, tapi ada alasannya katanya peningkatan ekonomi, lho mereka tahu dari mana rumah aja kaga di survei,” tegasnya.

Ia mengaku sudah tiga kali mendaftar KJP untuk anaknya, namun penolakan selalu diterimanya.

Neneng dan Nenah mengaku sedang mengalami kesulitan ekonomi, dan sangat membutuhkan uang untuk menyekolahkan Raihan. “Saya lagi kesusahan, tapi kalau mereka liatnya ada peningkatan ekonomi karena saya punya rumah sendiri, itu gak adil, karena ini rumah warisan emak mas,” ungkapnya.

http://poskotanews.com/2018/03/29/wa...dak-dapat-kjp/

Rumitnya Syarat KJP Plus

Bisnis.com, JAKARTA - Aturan Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus masih dirasa rumit oleh masyarakat, yakni soal keluhan 14 syarat, misalnya lantai rumah harus masih tanah.

Keluhan ini didapati Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta Triwisaksana saat reses di daerah pemilihannya di Jakarta Selatan.

"Syarat-syaratnya katanya ada 14 syarat dan semuanya agak sulit dipenuhi. Lantai rumah harus tanah. Ini rasanya rada-rada susah," ucap Sani—sapaan Triwisaksana—dalam laporan hasil reses yang dia sampaikan dalam musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) di kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Selasa (27/3/2018).

http://jakarta.bisnis.com/read/20180328/77/755182/rumitnya-syarat-kjp-plus