Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

fadillaazeazaAvatar border
TS
fadillaazeaza
Cara pemerintah Jepang pacu sikap kritis pelajar di Jepang
Tadi siang saya membaca HT mengenai pendidikan di Indonesia. Maka dari itu saya jadi tertarik untuk ngebahas sistem pendidikan di Jepang. Berbicara tentang Jepang, pembahasan yang acap diangkat adalah mengenai perpaduan antara teknologi serta sistem pendidikan yang diterapkan. Tidak sedikit tulisan yang mengangkat tema kelebihan sistem belajar di Jepang. Namun pernah gak sih permasalahan di Jepang diungkapkan?


[size=3]Tidak banyak orang di Indonesia yang mengetahui bahwa karakter mayoritas orang Jepang adalah pemalu. Bagi orang Jepang, mengemukakan pendapat secara lantang bukanlah menjadi budaya yang dibiasakan sejak kecil. Sehingga berdasarkan pengalaman penulis yang mendapatkan kesempatan belajar di beberapa negara (Inggris, Thailand, Jepang dan Indonesia), maka suasana kelas di Jepang tidak se"hidup" suasana di negara-negara lain yang disebutkan.

Karakter ini mungkin terbentuk dikarenakan adanya peribahasa populer di Jepang yang berbunyi :

出る杭は打たれる  (Deru kugi wa utareru) / Yang menonjol akan dipalu ke bawah.


Filosofi dari peribahasa ini adalah kalau anda terlalu menonjol, maka bersiaplah untuk menerima banyak kritik.

Menurut pemahaman penulis, para tetua sebelumnya beranggapan bahwa lebih baik mengikuti arus, daripada harus menjadi sosok yang menonjol daripada yang lain. Namun lambat laun, pemuda Jepang mengakui bahwa filosofi ini tidak baik untuk dijadikan sebagai pembenaran sikap diam. Melalui berbagai forum diskusi, pemuda Jepang acapkali mengutarakan pentingnya mengemukakan pendapat agar tidak terjadi salah paham antara masing-masing pihak yang terlibat. Pendapat inipun juga disikapi secara serius oleh pemerintah Jepang. Untuk memberikan solusi dari budaya "pemalu". Saat ini mulai banyak kegiatan yang dilakukan pemerintah Jepang dalam upaya memacu pemuda Jepang untuk bersikap kritis dan mengungkapkan pendapat mereka serta mengikis stereotipe pemalu nya orang Jepang.



Berikut ini cara-cara yang mereka lakukan:



Membuat variasi Jurusan baru
Berbeda dengan Indonesia yang sangat berfokus pada linearitas dan gelar seseorang dalam suatu jurusan, Jepang cenderung tidak peduli dengan gelar kejuruan seseorang. Mereka tidak terlalu kaku dengan penamaan gelar  “Sarjana teknik (S.T)” atau “sarjana sains (S.Si)”, dalam dunia pendidikan Jepang,  faktor paling penting adalah bidang penelitian apa yang dilakukan. Contohnya pada sertifikat yang penulis punya, di sertifikat bukti selesai kuliah dituliskan pernyataan “telah menyelesaikan kuliah master pada program paska sarjana sistem ilmu hayati” tanpa menyebutkan tambahan nama gelar jurusan yang ditempuh.   Mungkin hal ini terjadi dikarenakan sistem yang ditempuh di Jepang lebih cenderung kepada penelitian 
(based on research), daripada kelas (based on course). Sehingga mereka bebas untuk mengutak-atik suatu jurusan atau menciptakan jurusan baru. Sebut saja bidang mekatronika. Bidang ini dulunya hanya ada di Jepang namun sekarang bidang ini dapat ditemukan di berbagai belahan dunia. Bahkan baru- baru ini, salah satu kampus negeri di Jepang, yaitu Universitas Kyushu membuka jurusan baru yang bernama School of Interdisciplinary Science and Innovation.
[/quote]

Quote:


Quote:



Quote:




Itulah beberapa hal yang dilakukan oleh pemerintah Jepang dalam memacu cara berpikir kritis para pelajar
Quote:



[size=3][font=Arial]Referensi :

[1] Jasso. 2017. "International Students in Japan 2017". https://www.jasso.go.jp/en/about/sta.../data2017.html(diakses pada 31 Maret 2018)
[2] JAOS. 2017."Number of Japanese studying abroad, including working adults, appears to exceed 200,000 ". http://www.jaos.or.jp/wp-content/upl...road180124.pdf (diakses pada 31 Maret 2018)
[3] Mccrostie, James. 2017."More Japanese may be studying abroad, but not for long".https://www.japantimes.co.jp/community/2017/08/09/issues/japanese-may-studying-abroad-not-long/#.Wr-BoOhuZhE (diakses pada 31 Maret 2018)
[4] [/color]http://www.kyushu-u.ac.jp/en/faculty/undergraduate/kyosogakubu (diakses pada 2 April 2018)
[5] http://www.21cp.kyushu-u.ac.jp/english/english.html (diakses pada 2 April 2018)




oleh :
deeexplorers

Diubah oleh fadillaazeaza 02-04-2018 14:16
0
11.7K
87
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.