Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Tribunnews.com
  • KPAI Endus Program Magang Palsu untuk Siswa Kejuruan, Tapi Sebenarnya Dieksploitasi

tribunnews.comAvatar border
TS
MOD
tribunnews.com
KPAI Endus Program Magang Palsu untuk Siswa Kejuruan, Tapi Sebenarnya Dieksploitasi
[img][/img]

 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menemukan adanya tren baru di tahun 2018 berupa Tindak Pidana Perdagangan orang (TPPO) dan eksplotasi anak.

Komisioner KPAI bidang Pendidikan, Retno Listyarti, mengatakan modus baru tersebut ditemukan melalui program magang palsu ke luar negeri.

"Siswa sekolah kejuruan merupakan kelompok baru yang rentan menjadi korban perdagangan orang," ujar Retno, dalam keterangannya, Selasa (3/4/2018).

Ia mengatakan mafia perdagangan orang menjadikan para siswa sasaran dengan iming-iming magang ke luar negeri.

Modus baru itu, lanjutnya, sekarang marak dilakukan di daerah-daerah yang menjadi kantong tenaga kerja migran Indonesia. Retno menduga sindikat perdagangan orang kerap beroperasi di berbagai sekolah kejuruan di NTT.

Baca: Puan Maharani Temui Prabowo Subianto, Agenda Politik Apa?

Baca: Ketua Fraksi PKS: Jangan Lukai Perasaan Umat Kalau Ingin Negara Tenteram

"Mereka merayu para siswa untuk diberangkatkan ke luar negeri secara mudah, tanpa sertifikasi kompetisi alias pelatihan, menggunakan paspor dengan visa kunjungan, serta tanpa kartu tenaga kerja luar negeri," ungkapnya.

Menurutnya NTT adalah provinsi yang paling rawan perdagangan orang. Pada 2017, terdapat 137 kasus dan sebagian adalah siswa sekolah menengah kejuruan.

Dalam sejumlah kasus, justru guru sekolah bersangkutan memberi restu siswanya untuk ikut program magang palsu ini. Meski hal ini terjadi akibat ketidaktahuan para guru.

Modus serupa, katanya, dilakukan kelompok mafia perdagangan orang di Kendal, Jawa Tengah. Sekitar 152 siswa kejuruan menjadi korban perdagangan orang setelah diberangkatkan magang ke Malaysia pada 2016 oleh PT Sofia Sukses Sejati.

"Modus perusahaan terungkap dalam surat dakwaan Direktur Utama PT Sofia Sukses, Windi Hiqma Ardani, yang diperoleh Tempo. Windi didakwa di Pengadilan Negeri Semarang dalam kasus perdagangan orang pada awal Februari," kata Retno.

Ia menyebut perusahaan yang berbasis di Semarang itu mendatangi sekolah-sekolah untuk mempresentasikan kesempatan magang di luar negeri bagi siswa tingkat akhir.

Bahkan, lanjut dia, mereka membuat perjanjian kerja sama program magang dengan sekolah. Diketahui, sejak berdiri pada 2009, perusahaan ini telah memberangkatkan setidaknya 600 siswa dari berbagai SMK di Jawa Tengah untuk dikirim ke Malaysia.

"Para siswa yang awalnya dijanjikan magang di perusahaan elektronik itu lantas dipekerjakan di kilang walet Maxim Birdnest milik Albert Tei di Selangor, Malaysia. Mereka bekerja lebih dari 18 jam sehari dengan gaji minim dan potong gaji bila mereka sakit," pungkasnya.


Sumber : http://www.tribunnews.com/nasional/2...-dieksploitasi

---

Baca Juga :

- Andika Kangen Band Lari dari Tanggung Jawab, Buah Hatinya Ditinggal Kayak Anak Ayam

- Tertarik Magang di Facebook? Siap-siap Ditampol Gaji Rp 106 Juta Per Bulan

- Selain Dituduh Menculik Anak, Tyas Mirasih juga Dituduh Mengincar Harta Warisan

0
130
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Tribunnews.com
Tribunnews.comKASKUS Official
192.3KThread2KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.