Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ferina.Avatar border
TS
ferina.
Anies Sebut RPTRA Beda Dengan Taman Pintar, Kadis Kehutanan Bilang Sama
WARTA KOTA, GAMBIR -- Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, merubah nama Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) menjadi Taman Pintar dengan berbagai pertimbangan, salah satunya menjadi ruang bagi masyarakat untuk berinteraksi dan belajar.

Namun berbanding terbalik dengan pernyataan sang gubernur, Kepala Dinas Kehutanan, Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Djafar Muchlisin justru menyebut Taman Pintar serupa dengan RPTRA yang gagasan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Merujuk pada fungsi taman.

"Kalau di 2018 kita baru siapkan lahannya ya sama kajian-kajian dulu untuk konsepnya seperti apa. Tapi yang jelas hampir mirip dengan RPTRA. Artinya, konsepnya semua aktivitas, pemberdayaan masyarakat dihimpun dalam satu taman," ungkapnya kepada wartawan di Balaikota, Gambir, Jakarta Pusat pada Selasa (3/4/2018).

"Artinya Taman Pintar ini bersama-sama, taman bersama. Konsepnya nanti bagaimana menggerakkan masyarakat, kemudian bagaimana menggarap potensi yang ada bersama dalam satu taman beraktivitas," tambahnya.

Namun ketika disinggung mengenai jawab Anies dalam Rapat Paripurna terkait Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) do Gedung DPRD DKI Jakarta sebelumnya, Selasa (3/4/2018), dirinya galau menjawab.

Dirinya hanya mengaku belum mengetahui perbedaan khusus antara RPTRA dengan Taman Pintar.

"Saya juga belum begitu jelas ya bedanya dengan RPTRA. Tapi bahwa taman bersama mirip2 dengan aktivitas seperti itu. Kegiatannya itu ada kegiatan masyarakat" jelasnya.

Walau begitu, pembangunan Taman Pintar dipastikannya akan dibangun sebanyak 12 buah di lokasi terpisah di wilayah Ibukota.
Taman Pintar katanya akan merevitalisasi taman yang sudah ada, berbeda dengan RPTRA besutan Ahok yang membuka lahan baru.

"Kurang lebih Sekitar tahun ini 12 lokasi, ulasannya sekitar 10 hektare. Masing2 sekitar 5000 meter persegi sampai satu hektare. Bukan lahan RTH. Taman yang ada akan kita padukan. Perpaduan taman yg ada dengan konsep taman maju bersama," jelasnya.
"Total anggaran Rp 27 miliar," tutupnya menambahkan.

Seperti diketahui sebelumnya, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI Jakarta tahun 2018-2022 terkait kebijakan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahudin Uno mendapat kritik tajam dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Koreksi disampaikan anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta William Yani tentang perbaikan pengelolaan tata ruang terkait Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dan Obligasi Daerah.

Hal tersebut berujung pada ketidakjelasan program pembangunan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), perpustakaan, pelestarian 13 sungai, pengolahan air Danau Pluit menjadi air minum serta kebersihan pantai laut Jakarta.

"Untuk itu kami mohon penjelasan termasuk lanjutan pembangunan RPTRA dan kami mendukung sekali atas misi yaitu menjadikan Jakarta Ibukota yang dinamis sebagai simpul kemajuan Indonesia yang bercirikan keadilan, kebangsaan dan kebhinekaan. Namun belum terbaca program prioritas yang menyangkut kebutuhan dasar warga Kota Jakarta," paparnya dalam Rapat Paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta pada Senin (2/4/2018).

" Pengembangan Kota Lestari melalui pengembangan RTH (Ruang Terbuka Hijau), apakah pembangunan Taman Maju Bersama dan Taman Pintar itu termasuk RPTRA? Kami mengusulkan agar pembangunan RPTRA atau apapun namanya saat ini dilanjutkan," tanyanya.

Terkait pertanyaan tersebut bukan ingin menghapus warisan Gubernur DKI Jakarta sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Rasyid Baswedan menjawab jika perubahan nama tersebut merujuk pada fungsi taman yang tidak hanya menambah Ruang Terbuka Hijau (RTH), tetapi menjadi ruang bagi masyarakat untuk berinteraksi belajar.

"Pemerintah Provinsi DKI Jakarta karena itulah, akan mengembangkan taman maju bersama dan taman pintar. Pembangunan hanya sebesar satu persen per tahun, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen untuk melakukan beragam strategi lain, seperti insentif dan disinsentif penegakkan pemanfaatan lahan," ungkapnya dalam Rapat Paripurna beragendakan jawaban di gedung DPRD DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat pada Selasa (3/4/2018). (dwi)

http://wartakota.tribunnews.com/2018/04/03/anies-sebut-rptra-beda-dengan-taman-pintar-kadis-kehutanan-bilang-sama

NGOAHAHAHAHAHAHA emoticon-Ngakak KLIPINGAN DATANGLAH emoticon-Ngakak
0
9.3K
106
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.