Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

gemarakyatAvatar border
TS
gemarakyat
Perbandingkan antara Agama dan Kebangsaan, Sukmawati Menuai Kecaman dari Publik


Puisi yang dibacakan oleh Sukmawati Sukarnoputri, anak dari mendiang Presiden pertama RI, Soekarno, menuai kecaman dari publik. Pasalnya, puisi yang diberi judul "Ibu Indonesia" itu dianggap melecehkan umat Islam.

Puisi itu dibacakan Sukmawati dalam acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di Indonesia Fashion Week 2018 yang bertempat di Jakarta Convention Center, pada Kamis (29/3/2018). 

Saat itu, Sukmawati diberi kesempatan untuk maju ke panggung dan membacakan puisi yang diakuinya sebagai karyanya sendiri. 

Puisi tersebut menjadi viral karena isinya dianggap menyinggung sejumlah pihak. Misalnya, menyebut bahwa “tak tahu syariat Islam”, “Sari konde ibu Indonesia lebih cantik dari cadar”, dan “suara kidung ibu Indonesia lebih merdu dari suara adzan”.

Puisi tersebut disesalkan oleh banyak kalangan karena seolah ingin mempertentangkan antara ajaran agama Islam yang dianut oleh mayoritas masyarakat dengan kebudayaan asli bangsa Indonesia. Akibatnya timbul kesan seolah keduanya tidak dapat berjalan harmonis dan beriringan.

Hal itu seperti tampak dari ungkapan bahwa “suara kidung ibu Indonesia lebih merdu dari suara azan”, atau, Sari konde ibu Indonesia lebih cantik dari cadar”.

Padahal keduanya tak perlu diperbandingkan karena tidak 'apple to apple'. Misalnya, soal adzan, hal itu merupakan panggilan untuk beribadah bagi umat Islam. Sedangkan kidung Pancasila merupakan ekspresi seni dari realita keberagaman Indonesia. 

Keduanya memiliki substansi yang berbeda, oleh karenanya tak perlu diperbandingkan dan dipertentangkan. 

Keduanya justru harus dihormati dan dijaga oleh kita semua agar bisa berjalan dengan harmonis. Sehingga tidak terjadi potensi konflik dan perpecahan di tengah masyarakat Indonesia.

Kita kini butuh negawaran yang bisa mengayomi semuanya, persis sebagaimana ayah Sukmawati dulu, Soekarno. 

Pendiri bangsa Indonesia itu dulu bukan mempertentangkan antara Islam dan Nasionalisme. Namun justru sebaliknya, dia menyatukan kekuatan diantara kedua. Kita perlu teladani semangat Soekarno tersebut.
0
4.8K
43
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.2KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.