Menurut data, setahun setelah bercerai kualitas kehidupan seorang wanita akan menurun 73% sedangkan untuk pria akan menurun 42%. Maka dari itu psikolog menyarankan untuk tidak membuat keputusan ketika hati sedang meletus-letus seperti gunung Sinabung. Terutama ketika ingin mengambil keputusan yang penting, seperti mengakhiri hubungan cinta.

Cepat atau lambat semua orang pasti akan menghadapi sebuah kondisi dimana mereka harus membuat keputusan yang sulit.
Sebelum mengeluarkan keputusan, sebaiknya tanyakan dulu beberapa hal ini ke dalam hati agan, supaya gak nyesal di hari kemudian.

Nah berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang harus kalian tanyakan pada diri sendiri sebelum mengakhiri sebuah hubungan:



1. Apakah Hubungan ini membuat ane menjadi orang yang Lebih baik?

Dalam hubungan yang positif, pasangan akan mendukung, mendorong dan mengagumi ketika pasangannya mencapai hal yang baru . Dia juga mendorong kalian agar lebih berkembang dan mencari hobby yang positif dan bermanfaat.
Tapi ada juga pasangan yang tidak ingin melihat kalian berkembang. Dia tidak ingin kalian mencapai hal baru, mempelajari hal baru dan tidak mendukung keinginan kalian padahal keinginan tersebut adalah hal yang baik.

Nah, jika kalian di suasana hubungan yang begini sebaiknya mikir deh. Gimana coba kalo kalian gk bisa berkembang? Orang akan terus melangkah maju, jika kalian gak berkembang hanya karena pasangan maka kalian akan ketinggalan breh. Orang udah nyiapin pesawat ke Mars sedangkan kalian masih aja debat tentang bumi datar.


2. Apakah ane dan si Doi punya rencana dan tujuan yang sama di masa depan?

Nah ini juga pertanyaan yang penting. 
Jika kalian ingin hidup yang menyenangkan, banyak berpetualang, ingin berpesta dengan teman dan banyak hal menyenangkan tapi pasangan kalian adalah orang tipe introvert maka ini bisa jadi masalah.

Rencana mengenai pekerjaan, rumah tangga dan anak adalah hal yang sangat penting. Maka dari itu pasangan harus satu visi dan misi. Jika misi dan visi sudah sama, maka pertengkaran di antara kalian akan bisa di minimalisir.
Bayangkan jika kalian pulang kerja trus langsung berantem sama istri, mau tidur juga berantem, pas bangun juga berantem, pas nyuci piring juga berantem. Wah, ntar piring nya yang pecah-pecah bre.
Capres sama Cawapres aja di cari yang satu visi dan misi, apalagi yang intim begini kan ya ?


3. Apakah komunikasi ane sama si Doi lancar dan baik?

Okeh, orang yang sudah membangun hubungan biasanya adalah orang yang sudah dewasa. Punya pekerjaan dan urusan pribadi adalah hal yang wajar bagi setiap orang. Tapi kita juga harus ngerti bahwa keluarga dan cinta adalah prioritas nomor 1.

Terkadang hubungan menjadi bermasalah karena kurangnya komunikasi dan perhatian. Semua orang ingin di perhatikan ketika lagi down, terutama oleh pasangannya. Tapi jika ente punya pasangan yang selalu menomor 2-kan kalian, gimana jadinya ? Nah, urutan prioritasi juga perlu untuk di perhatikan.


4. Apakah ane menjadi lebih sedih atau menjadi lebih senang dalam hubungan ini ?

Nah mungkin pertanyaan ini bisa membantu agan untuk menyimpulkan kondisi  hubungan cinta saat ini.
Jika kalian berada dalam hubungan yang baik maka kalian akan merasa hangat, damai dan nyaman di samping si anu walaupun kadang-kadang kalian berantem tapi tetap aja nyaman dan senang.

Tapi ada juga hubungan yang gak pernah ada masalah, gak pernah berantem tapi mereka gak merasa  bahagia satu sama lain. Nah, jika di dalam hubungan ini maka perlu di pertimbangkan untuk mengakhiri.


5. Apakah si anu bisa di ajak kompromi?

Dalam suatu hubungan pasti ada 2 manusia. Namanya manusia tentu ada keinginan masing-masing, jadi gak mungkin selalu sejalan. 
Nah, jika ente terus yang mengalah dan si anu gak mau kalah maka hubungan ini gak ada harapan breh. Banyak do'a terus besoknya putuskan dia.


6. Kenapa ane ingin putus sama si Anu ?

Banyak orang tidak bahagia dalam suatu hubungan namun tidak bisa menemukan alasannya kenapa. Dalam situasi ini coba pikirkan apakah si anu serius? Apakah situasi bisa membaik jika kalian mencoba lebih keras?
Jika udah ketemu kesimpulannya, buatlah keputusan.


7. Kalo putus, apakah kehidupan ane lebih baik?

Pertanyaan yang satu ini mewajibkan ente untuk berimajinasi, coba bayangkan gimana kehidupan agan tanpa si dia dalam beberapa tahun ke depan. Jika kalian yakin bahwa akan lebih bahagia jika tidak bersama dia maka segera saja putuskan walau memang sulit.
Stabilitas ekonomi dan uang memang sangat penting, tapi hal itu gak bisa menjadi alasan agan bersama dia kan?

Tapi jika memang hidup kalian akan abu-abu dan menjadi membosankan tanpa si anu, maka coba bangun hubungan ini lebih baik lagi sebelum membuat keputusan final.