- Beranda
- The Lounge
Isu Risiko Kanker dalam Secangkir Kopi
...
TS
kangjati
Isu Risiko Kanker dalam Secangkir Kopi
Kurang ya rasanya kalau nongkrong ga ditemenin sama kopi.
Minuman bercitarasa pahit ini memang memiliki banyak penggemar.
Mulai dari anak muda hingga orang tua pasti gemar menyeruput kenikmatannya.
Meski demikian ternyata ada bahaya kesehatan yang mengintai dibalik secangkir kopi ini.
Benarkah seperti itu?
Baca terus artikel di bawah ini untuk tahu penjelasannya.
Quote:
Ilustrasi kopi. | Nattaporn Boonpan /Shutterstock
Bukan hanya aman dikonsumsi, kopi terbukti punya manfaat kesehatan. Namun kini, isu risiko kanker di dalam secangkir kopi kembali hangat.
Hubungannya tidak secara langsung, melainkan lewat sejumlah faktor seperti gaya hidup para pengonsumsi kopi, juga kandungan senyawa kimia akrilamida di dalamnya. Jadi ada baiknya membatasi konsumsi kopi.
Setidaknya begitu simpulan para ilmuwan dalam menanggapi putusan awal hakim di pengadilan tinggi Los Angeles, California, yang baru-baru ini mewajibkan seluruh perusahaan kopi di negara bagian Amerika Serikat tersebut mencantumkan label peringatan kankerpada kemasan.
Para ilmuwan menilai putusan baru sangat kontras terhadap bukti-bukti ilmiah yang telah ada, bahwa kopi tak pernah terbukti menyebabkan kanker pada manusia.
Akan tetapi, sebagaimana ditegaskan Forbes, permasalahannya bukanlah pada kopi, tetapi akrilamida yang dihasilkan saat biji kopi dipanggang untuk mengeluarkan aroma. Ini diyakini bisa memicu kanker.
Akrilamida adalah karsinogen yang diproduksi secara alami dalam pembuatan makanan tertentu. Pada 2002, para ilmuwan dari Stockholm University di Swedia menemukan tingginya suhu dan lamanya waktu pemanasan menentukan tingkat akrilamida.
Selain biji kopi, akrilamida tinggi bisa dijumpai terutama pada makanan bertepung yang dimasak sampai gosong atau tampak kehitaman seperti roti bakar, serta makanan terlalu matang seperti kentang goreng dan keripik kentang.
Akrilamida pun ditemui pada banyak makanan lainnya termasuk biskuit bayi hingga camilan organik.
Di dalam tubuh, akrilamida akan dikonversi menjadi senyawa glycidamide, yang berpotensi merusak DNA.
Sayangnya, seberapa besar paparan akrilamida bisa cukup aman atau berisiko bagi seseorang tak pernah betul-betul diketahui. Sebab, bukti ilmiah yang menghubungkan akrilamida dengan kanker pada manusia masih sedikit.
Menurut J. Leonard Lichtenfeld, wakil kepala petugas medis American Cancer Society, efek karsinogenik pada akrilamida didasarkan penelitian-penelitian terhadap hewan pengerat yang diberi tingkat akrilamida tinggi dalam air minum.
"Tikus percobaan itu diberi dosis 1.000 hingga 10.000 kali lebih tinggi dari apa yang dikonsumsi manusia dalam makanan. Belum ada penelitian pada manusia yang diselesaikan untuk menjawab pertanyaan secara definitif," ujar Lichtenfeld.
Apalagi, tambahnya, orang dan tikus menyerap zat kimia pada tingkat berbeda dan memetabolisme secara berbeda, sehingga relevansinya dengan kesehatan manusia tidak diketahui.
Kepada People.com, Dr. Geoffrey Kabat, ahli epidemiologi kanker di Albert Einstein College of Medicine mengatakan bahwa kopi memang mengandung akrilamida, tapi jumlahnya dianggap sangat rendah.
Ia merujuk survei yang dilakukan Administrasi Makanan dan Obat AS (FDA) pada 2004, bahwa jumlah akrilamida dalam kopi pada umumnya berkisar dari tidak terdeteksi hingga 609 bagian per miliar.
Dr.Kabat menjelaskan, akrilamida diukur pada makanan dalam satuan bagian per miliar. Analoginya, satu bagian per miliar berarti satu tetes tinta di truk tangki pengangkut bensin terbesar. "Itu adalah desimal dengan sembilan nol setelahnya," terangnya.
Kendati demikian, penelitian tentang konsumsi kopi memang sulit dan sering didasarkan pada bagaimana orang menjelaskan kebiasaannya. Hasil-hasil penelitian pun bisa dikacaukan makanan lain yang dikonsumsi atau perilaku seseorang.
Bahkan, kepada The Los Angeles Times, Robert A. Weinberg, seorang onkolog di Massachusetts Institute of Technology mengatakan, "Kopi terhubung dengan kanker berdasarkan fakta bahwa kopi kadang-kadang diminum oleh orang yang mengembangkan kanker."
Memang, sejauh ini kopi telah menjadi subjek dari sejumlah studi tak berujung yang menunjukkan kemungkinan- kemungkinan, bahwa efeknya bisa baik, buruk, atau tidak berpengaruh apa-apa bagi kesehatan kita.
Karenanya, temuan yang belum tuntas soal akrilamida perlu dijadikan peringatan bahwa kita harus lebih bijak mengonsumsi kopi.
Seperti dikatakan Dr. Bruce Y. Lee dari Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health pada Bostonherald.com, "Secangkir kopi sehari, paparannya mungkin tidak terlalu tinggi." Kemungkinannya, kata dia, tidak perlu sampai harus mengubah kebiasaan Anda minum kopi.
Namun sebaliknya, "Jika Anda minum banyak kopi sehari, akrilamida adalah salah satu alasan untuk mempertimbangkan mengurangi minum kopi," kata Dr.Lee.
"Sepertinya dalam keseimbangan, kopi itu bisa sangat baik untuk Anda," tambah Dr. Kabat.
Sebagai bukti minum kopi aman, mengutip situs NPR.org, Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) yang merupakan bagian dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2016 meninjau lebih dari 1.000 studi manusia dan hewan. Mereka menyatakan "tidak menemukan bukti konklusif untuk efek karsinogenik minum kopi"
Bahkan, sejumlah studi menunjukkan bahwa kopi sebenarnya menurunkan risiko kanker. Ulasan tahun 2017 menemukan bahwa secangkir kopi sehari dikaitkan dengan penurunan risiko kanker hati dan kanker endometrium.
Studi 2018 mengaitkan kopi dengan risiko kematian yang lebih rendah pada pasien yang didiagnosis kanker kolorektal.
Dan meta analisis 2018 menyatakan bahwa minum empat cangkir kopi per hari terkait dengan risiko kanker payudara pascamenopause yang lebih rendah.
Wah, wah sebenarnya meminum kopi ternyata baik untuk kesehatan.
Meski demikian kita tetap harus berhati- hati ya.
karena gaya hidup yang buruk merusak kebiasaan yang baik.
SEMOGA INFO INI BERMANFAAT YA BAGI AGAN SIS SEMUA!
Meski demikian kita tetap harus berhati- hati ya.
karena gaya hidup yang buruk merusak kebiasaan yang baik.
SEMOGA INFO INI BERMANFAAT YA BAGI AGAN SIS SEMUA!
Quote:
Buat liat informasi menarik lainnya seperti artikel di atas bisa liat di sini
Jangan lupa rate bintang 5, tinggalin komentar dan bersedekah sedikit cendol buat ane dan ane doain agan makin ganteng dan cantik deh
SUMUR:
Beritagar.id
Jangan lupa rate bintang 5, tinggalin komentar dan bersedekah sedikit cendol buat ane dan ane doain agan makin ganteng dan cantik deh
SUMUR:
Beritagar.id
Quote:
Jangan lupa kunjungi thread ane yang lain gan
Relumino, solusi Samsung bagi penderita gangguan pengelihatan
Agan- sis harus tau 9 Istilah kencan kekinian
Jika artis dan non artis berganti kelamin
Asia Pasifik terancam kehabisan ikan pada 2048 termasuk Indonesia gan!
VIRAL, Disebut mirip ember, tas Gucci tetap laku keras
[INFOGRAFIK] 32 Tahun orang Jakarta menyampah di Bekasi
Yuk! intip aksi Gorila Bersih yang takut lumpur
[ANTI- MAINSTREAM]Tinduk jari untuk ganti fungsi cincin kimpoi, berani coba?
Penting gan Jumlah Sperma bisa pengaruhi risiko penyakit
Waspada Skimming, Modus Pembobol Rekening Bank yang Merugikan [+TIPS mengatasinya]
Andy/rif jadi Dewa Tuak dalam Film Wiro Sableng
Relumino, solusi Samsung bagi penderita gangguan pengelihatan
Agan- sis harus tau 9 Istilah kencan kekinian
Jika artis dan non artis berganti kelamin
Asia Pasifik terancam kehabisan ikan pada 2048 termasuk Indonesia gan!
VIRAL, Disebut mirip ember, tas Gucci tetap laku keras
[INFOGRAFIK] 32 Tahun orang Jakarta menyampah di Bekasi
Yuk! intip aksi Gorila Bersih yang takut lumpur
[ANTI- MAINSTREAM]Tinduk jari untuk ganti fungsi cincin kimpoi, berani coba?
Penting gan Jumlah Sperma bisa pengaruhi risiko penyakit
Waspada Skimming, Modus Pembobol Rekening Bank yang Merugikan [+TIPS mengatasinya]
Andy/rif jadi Dewa Tuak dalam Film Wiro Sableng
0
2.1K
Kutip
11
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923KThread•83.2KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru