Bocah penderita tumor langka ini butuh bantuan dana
TS
ocuriau
Bocah penderita tumor langka ini butuh bantuan dana
Namanya Arazaqul. Di usia yang masih 12 tahun dia mengalami penyakit yang cukup langka, dan kasusnya baru ditemukan dua di dunia (maaf kalau salah), yakni tumor exsapagus.
Akibat penyakit ini dia tidak bisa makan nasi bahkan minum air. Dan yang memiriskan, dia bahkan tak bisa mengkonsumsi sesuatu lewat mulutnya.
Makanannya hanya berupa susu khusus yang cukup mahal, dan disuntikkan langsung ke lambung.
Spoiler for Arazaqul:
Berikut informasi lengkapnya
Quote:
Pasirpengaraian (RiauNews.com) - Di usianya yang masih begitu muda, Arazaqul (12) harus menanggung derita penyakit yang cukup "menyeramkan" bagi sebagian besar orang, yakni tumor hati atau tumor exsapagus.
Arazaqul yang masih duduk di kelas 5 SDN 023 Simpang Badak, Tambusai Utara, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau ini, ternyata sudah lima tahun menderita akibat penyakit tersebut.
Dijelaskan Mariatun (44), ibunda Arazaqul, pihaknya sangat membutuhkan bantuan dana dari para dermawan. Sebab untuk melakukan operasi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, setidaknya harus mengeluarkan biaya Rp1,5 miliar!
Penyakit yang dialami Arazaqul ini tergolong langka, dan baru satu kasus yang ditemukan di Indonesia. Sementara untuk dunia baru dua, termasuk Arazaqul. Satunya lagi adalah bocah berusia 13 tahun asal Jerman.
Mariatun saat ditemui di kediamannya menyebutkan, sejak dioperasi tahun 2013 lalu putranya kini tidak lagi mengkonsumsi nasi, air dan makanan lainnya. Bahkan, mulutnya juga tidak bisa digunakan untuk makan dan minum.
Kini setiap harinya Arazaqul hanya mengkonsumsi susu khusus merk Esnsure. Bahkan yang sangat memprihatinkan, susu bubuk yang dikonsumsi Arazaqul, harus menggunakan alat bantu suntik dan selang khusus, kemudian dimasukan melalui pek yang dipasang tim dokter di lambungnya.
“Setiap enam bulan sekali, alat pek dan disken serta alat bantu konsumsi makanan diganti tim dokter RSCM Jakarta. Setiap 800 gram susu per kalengnya, untuk kebutuhan dua hari. Susu tersebut harganya Rp290 ribu hingga Rp300 ribu per kalengnya, dan hanya dijual di apotik serta swalayan,” kata Mariatun, Sabtu (31/3/2018).
Anaknya juga tidak mengkonsumi makanan dan air selain susu khusus, yang dimasukan melalui pek khsusus yang sudah dipasang tim dokter. Bila dimakan atau minum melalui mulut, maka akan muntah-muntah, semua itu karena faktor penyakit yang diderita Arazaqul," jelas Mariatun dengan meneteskan air mata.
Mariatun juga mengatakan, kondisi anaknya sudah memburuk. Karena saat ini tumor sudah menggerogoti setengah dari hati anaknya. Hanya saja, itu tidak dirasakan anaknya dan setiap harinya bersekolah dan bermain seperti anak normal saja.
“Makannya harus diasup melalui suntik dan selang ke pek di dekat lambungnya. Namun, menurut pihak dokter anak saya bisa sembuh seperti anak lainnya, namun biayanya mencapai Rp1,5 miliar, dimana hati anak saya nantinya dicangkok sedangkan kerongkongan hingga usus dan ke lambung dioperasi secara total,” tambahnya.
Mariatun bertekad akan terus memperjuangkan kesehatan anaknya, agar bisa kembali normal seperti anak lainnya.
"Saat ini ada bantuan Dinas Kesehatan Rohul 30 kaleng susu sebulannya. Termasuk dari Pemkab Rohul, juga BAZNAS Rohul untuk biaya anak Rp600 ribu per bulannya," ujar Mariatun.
Arazaqul sendiri kata Mariatun, sudah dilakukan 5 kali operasi. Kemudian, setiap mengganti pek dan alat untuk memasukan susu lewat pek dananya mencapai Rp30-40 juta. Enam bulan sekali ke RSCM Jakarta dan itu didanai BPJS, serta bantuan Pemkab Rohul Rp10 juta.
“Hanya saja, bila anak saya normal kembali maka butuh dana untuk cangkok hati dan operasi tenggorokan hingga ke lambung sekitar Rp1, 5 miliar, darimana saya dapatkan. Sementara saya hanya penjual goreng dan suami bekerja serabutan. Semua saya serahkan ke Allah SWT,” ucap Mariatun.*** (mcr)