Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

shahrah018Avatar border
TS
shahrah018
SBY: Tak Benar Saya Minta AHY Jadi Cawapres Jokowi!
SBY: Tak Benar Saya Minta AHY Jadi Cawapres Jokowi!
Sabtu 31 Maret 2018, 09:50 WIB

SBY: Tak Benar Saya Minta AHY Jadi Cawapres Jokowi!Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (Foto: Grandyos Zafna)

Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membantah meminta untuk bergabung ke dalam koalisi Joko Widodo di Pilpres 2019. SBY juga menampik menyodorkan putranya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres Jokowi.

"Minggu lalu saya melakukan lawatan ke Jawa Barat dan di beberapa tempat, sejumlah orang mengangkat isu itu bahkan di Jakarta seorang purnawirawan TNI bintang 4, junior saya menanyakan apakah benar pemberitaan itu SBY yang minta-minta gabung ke Pak Jokowi, termasuk minta agar AHY dijadikan cawapres beliau. Tidak benar, tidak benar," ujar SBY dalam akun Facebook resminya, Sabtu (31/3/2018).

Hal ini disampaikan SBY saat menanggapi isu AHY menjadi cawapres Jokowi. SBY menegaskan, tidak bisa memaksa Jokowi untuk menentukan cawapresnya.
SBY: Tak Benar Saya Minta AHY Jadi Cawapres Jokowi!
"Saya pernah jadi capres 2 kali. Kalau dulu saya pertimbangkan saya cawapres yang mengajak untuk mendampingi saya, saya juga tak happy. Sama kalau ada yang minta ke Pak Jokowi, tentu Pak Jokowi tidak suka," tutur SBY.

SBY menambahkan, Demokrat masih mengkalkulasikan kadernya untuk maju Pilpres. Apalagi, ambang batas pencapresan dalam UU Pemilu sebesar 20%.

"Itu menurut pandangan saya dan tak bisa seorang tokoh dengan gagah berani masang foto di billboard, baliho siap jadi carpes, siap jadi cawapres. Partai Demokrat menghitung secara seksama," ujarnya.
https://news.detik.com/berita/394577...awapres-jokowi

SBY: Tak Benar Saya Minta AHY Jadi Cawapres Jokowi!
AHY

Demokrat Berjuang Bentuk Poros Ketiga Hadapi Pilpres 2019 
14/03/2018, 11:32 WIB 

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III DPR sekaligus Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan menuturkan, wacana pembentukan poros ketiga di luar pendukung Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto masih mungkin terjadi. Menurut Hinca, komunikasi antarparpol saat ini masih sangat cair dan membuka segala kemungkinan jelang Pilpres 2019. 

"Komunikasi politik itu kan keniscayaan terus berjalan, terus berlangsung dan enggak ada hentinya. Semuanya masih cair, semuanya masih terbuka," ujar Hinca di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/3/2018). 

"Apakah poros ketiga, apakah poros lain. Kita tetap optimistis untuk terus melakukan komunikasi agar pilihannya banyak sehingga Pilpres kita lebih menarik dan pilihannya tersedia cukup," ucapnya. 

(Baca juga : Fadli Zon: Poros Ketiga Sulit Terbentuk, Jokowi dan Prabowo Bakal Rematch) Hinca menuturkan, saat ini Demokrat tengah membangun komunikasi dengan PAN dan PKB. Sementara, masih tersisa lima partai yang belum mendeklarasikan capres, yakni PAN, Partai Keadilan Sejahtera, PKB, Partai Gerindra dan Partai Demokrat. Jika Gerindra berkoalisi dengan PKS, maka Demorat bisa membentuk poros baru dengan PAN dan PKB. 

"Anda lihat sendiri Rapimnas kami kemarin kami lepas dengan baik, setelah itu kami lanjutkan dengan komunikasi politik. Kalau Anda tanya sejauh ini seperti apa, kami sedang merancang pertemuan berikutnya dengan PAN dan PKB," kata Hinca. 

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy menilai, wacana pembentukan poros ketiga pada Pilpres 2019 tak akan terbentuk. Menurut politisi yang akrab disapa Romi itu, munculnya wacana poros ketiga merupakan bagian dari basa-basi politik. 

"Poros ketiga itu tak akan ada, itu hanya bagian dari basa-basi politik yang hampir dipastikan tidak ada," ujar Romi saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/3/2018). 

Romi mengatakan, poros ketiga hanya bisa terbentuk jika Gerindra dan PKS sepakat untuk berkoalisi. Sementara tiga partai lainnya berkoalisi membentuk poros baru atau poros ketiga mengusung calon lain. Namun, lanjut Romi, jika dilihat dari sikap Partai Demokrat, ia meyakini poros ketiga tidak akan terbentuk. 

Rapimnas Partai Demokrat 2018 di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10/3/2018) lalu, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memberikan sinyal untuk mendukung Jokowi pada Pilpres 2019 mendatang. 

"Hanya akan mungkin kalau Gerindra-PKS bersatu. Terus tiga partai bersatu. Sementara sinyal dari Demokrat sudah 90 persen dukung Jokowi. Jadi hanya akan dua poros," tuturnya.


https://nasional.kompas.com/read/2018/03/14/11320041/demokrat-berjuang-bentuk-poros-ketiga-hadapi-pilpres-2019

Demokrat Masih Optimistis dengan Poros Ketiga 
29/03/2018, 13:08 WIB 

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan yakin masa depan poros ketiga di luar pengusung petahana Joko Widodo dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto masih cerah. 

Demokrat optimistis poros ketiga untuk memunculkan calon presiden selain Jokowi dan Prabowo bakal terbentuk. Hinca mengatakan, Demokrat terus menjalin komunikasi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Amanat Nasional (PAN). 

Dua partai ini dinilai berpeluang membentuk poros ketiga bersama Demokrat di Pemilu 2019. 

"Ya, masih (optimistis)," kata Hinca di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (29/3/2018). 

Saat ditanya sikap PAN yang cenderung akan bergabung ke salah satu poros yang sudah ada, Hinca mengatakan, partainya tetap optimistis. Bahkan, kata Hinca. berdasarkan pembicaraan terakhir, PAN justru tetap berupaya membentuk poros ketiga. 

Hinca mengaku, selama ini terus membahas pembentukan poros ketiga bersama Sekjen PKB dan Sekjen PAN. Akan tetapi, saat ini masih terkendala jadwal karena masing-masing sekjen beserta ketua umum tengah melakukan kunjungan ke daerah. 

"Ini soal waktu saja. Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) kebetulan di Jawa Barat, Pak Zulkifli (Hasan) ke Jatim. Sekarang Cak Imin (Muhaimin Iskandar) lagi umrah sehingga nunggu waktu untuk pertemuan lagi dan komunikasi terus," lanjut Hinca.


https://nasional.kompas.com/read/2018/03/29/13084221/demokrat-masih-optimistis-dengan-poros-ketiga

---------------------------

Anak mantan kapten aja kok yaa dipaksa-paksakan untuk maju memimpin 256 juta rakyat. NKRI itu negara besar, yang dibutuhkan itu seorang pemimpin yang matang dan kuat. 

emoticon-Hansip


0
5.3K
114
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.9KThread41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.