skydaveeAvatar border
TS
skydavee
Katebelece, Warisan Dari Zaman Dahulu Yang Masih Berlaku


Sudah bukan menjadi rahasia umum bagi kaum termarjinalkan dan kasta proletariat selalu terbentur dengan tembok tebal jika berhadapan dengan birokrasi di negeri ini. Hampir segala aktifitas yang menyentuh dan bersinggungan dengan mereka, seakan tampak jauh lebih rumit dari sekedar merapal Uvuvwevwevwe Onyetenyevwe Ugwemubwem Osas. Ya, nama pemuda asal Kongo itu ternyata masih bertepi, dan bisa berhenti pada satu katupan mulut. Bandingkan dengan alur pada urusan birokrasi. Jika tidak memiliki stok sabar melimpah dihati, niscaya mulut dipenuhi segala bentuk caci maki. Dan kiamat seakan datang lebih cepat sebelum 2030.


Disisi lain, situasi yang berbeda dialami oleh mereka yang memiliki hubungan kekerabatan, atau minimal relasi khusus dengan pejabat tinggi. Ada semacam kekuatan terselubung yang melekat pada diri mereka, meski mereka bukan Sailor Moonataupun keturunan Power Ranger. Dan kekuatan itu sudah ada turun temurun sejak zaman baheula. Mereka menyebutnya dengan katebelece.


Kata katebelece merupakan turunan dari bahasa Belanda kattabelletje. Secara sederhana, kata ini adalah berupa sebuah catatan kecil dari pejabat tinggi yang sifatnya urgen, serta ditujukan kepada seseorang atau institusi agar ia diperhatikan. Unsur urgensi tentu dilihat dari perspektif yang subyektif pembuat katebelece.


Dalam prakteknya, katebelece ampuh untuk hal-hal berikut ini;

1. Mempercepat Urusan Apapun Di Birokrasi


Jika rakyat biasa tanpa adanya embel-embel gelar yang melekat sebagai predikat di dirinya, berurusan dengan birokrasi memang kerap menjengkelkan. Proses yang panjang dan berbelit, seolah sambung-menyambung seperti rangkaian bukit barisan di Sumatera yang membentang tanpa ujung.


Kejadian inilah yang membuat masyarakat papan bawah yang hidupnya seakan nyaris terdegradasi dari kompetisi kehidupan kian apatis, lantas memunculkan jargon tak sedap namun benar adanya. Kalau bisa dipersulit, kenapa dipermudah. Piye perasaanmu, Milea?


Berbeda hal jika sipemilik urusan di birokrasi ditingkat apapun, membawa jimat sakti katebelece yang jauh lebih sakti mandraguna ketimbang batu petirnya Ponari. Silakan katakan urusan anda tanpa basa-basi kepada jajaran birokrasi, lalu buktikan dalam sekejap. Rentang waktu pengurusan akte yang konon berminggu-minggu, sukses disunat tanpa laser menjadi hitungan jam. Ditambah lagi senyum manis dan keramahan artifisial sebagai bonus dari mereka. Nikmat mana lagi yang engkau dustakan?


2. ‎Mengintimidasi Pejabat


Kehidupan di birokrasi mengenal asas hirarki dalam aktualisasinya. Dan itu sudah merupakan hukum alam yang lazim berlaku. Cobalah bayangkan apa yang terjadi bagi pegawai kelas bawahan, bila pengantar urusan yang masuk kemeja mereka dilengkapi oleh katebelece atasannya. Apalagi bila surat katebelece berasal dari sekelas anggota dewan yang disenayan. Mungkin mereka yang menerimanya hampir tak sempat bernafas dan mengatur dengan segala cara supaya urusan lekas selesai dalam tempo sesingkat-singkatnya. Abaikan dulu permainan catur atau kongkow diwarung kopi. Alih-alih jalan ke mall cari barang diskonan.


3. ‎Bebas Tilang


Surat katebelece memberi dampak luarbiasa pada peristiwa tilang-menilang dijalanan. Jika perlengkapan surat seperti SIM dan STNK tidak ada, ditambah kendaraan tidak sesuai dengan aturan perundang-undangan, semua bisa diatasi dengan surat sakti katebelece. Bahkan saking saktinya surat ini, ia tidak terikat pada ruang dan waktu. Baik pra maupun paska kejadian tilang, surat ini berlaku sama sempurnanya. Silakan melaju kembali, nge-gas lagi, atau ambillah kendaraan tanpa syarat dan ketentuan yang berlaku. Penak toh?


4. Urusan Kredit di Bank Lancar Jaya


Hingga hari ini saya masih teringat kasus legenda koruptor Indonesia bernama Eddy Tansil. Berkat kedekatannya dengan para penguasa di era orde baru, pria bernama asli Tan Tjoe Hong ini, berhasil menggarong uang rakyat sebesar 1,3 triliun melalui surat katebelece yang diteken oleh "dia yang namanya tidak boleh disebut".


Ajaibnya, hingga detik ini keberadaannya seolah lenyap ditelan bumi. Mengutip lirik lagu dari Asep Irama, "kalau memang dia telah mati, tunjukkan padaku dimana kuburnya. Kalau memang dia bukan pelakunya, tunjukkan padaku, siapakah otaknya. Walau sedetik saja, izinkan lah aku melempar sendal ke mukanya".


Lalu, bagaimana dengan kondisi perbankan sekarang? Silakan jawab bagi yang pernah berurusan dengan pihak terkait. Atau tanyalah sama Mukidi suaminya Markonah.


5. ‎Discount Besar-besaran Pada Kasus Hukum Yang Menjerat


Keampuhan katebelece tidak melulu tertuang dalam wujud nyata seperti secarik kertas berisi pesan dibubuhi tandatangan atau minimal paraf manusia sakti. Tapi bisa pula melekat pada sosok individunya. Jadi, meski tanpa mengeluarkan katebelece sekalipun, aura kesaktian terpancar dengan jelas seperti saat Son Gokubertempur dengan Frieza diplanet Namek. Jika telah demikian, siapa gerangan yang merasa tidak enak hati bila pelaku pidana adalah pejabat tinggi, anaknya, kerabatnya, atau bisa jadi relasi bisnisnya? Ratu Themis pun terpaksa dinina-bobokan oleh secangkir kopi panas berisi campuran creamer dan sedikit sianida.


***

Sejarah awal lahirnya surat katebelece sebenarnya bertujuan baik. Ia sebagai pengingat kepada sebuah instansi yang dituju bahwa apa yang termaktub didalamnya, entah tersurat maupun tersirat, adalah sebuah pesan penting dan layak dijadikan sebagai bagian dari skala prioritas. Tidak jauh bedanya dengan fungsi sirene dan lampu rotator pada ambulanceatau mobil patroli.


Namun, pada kenyataan dilapangan, justru penyalahgunaan makna dan tujuan katebelece lebih dominan dibanding dampak positifnya. Memperlancar urusan tertentu, yang bisa jadi merupakan pesan terselubung. Bisa pula sebuah perintah dari pejabat agar orang yang disebut didalam katebelece mendapatkan fasilitas serta kemudahan tertentu yang seringkali menggunakan fasilitas milik negara. Emang negara ini punya mbahmu dewe?




So, jika memang tidak memiliki silsilah keturunan darah biru yang mampu mengeluarkan katebelece, jalani hidup ini apa adanya dan hindari melanggar aturan sekecil apapun itu.


Dan perlu diingat, tidak usah kebut-kebutan dijalan raya. Sebab selain membahayakan diri sendiri, ada pengguna jalan yang lain yang bisa terancam keselamatannya. Jika itu terjadi, bersiaplah dikenai pasal berlapis. Apalagi bila korban meninggal dunia. Jangan bermimpi anda bebas dari tuntutan hukum, atau divonis 5 bulan penjara bila tidak memiliki katebelece. Paham?!


***

Pagi ini, saya sedang berdiskusi bersama teman saya yang cantiknya seperti bidadari turun dari kayangan. Kami membahas tentang restorative justice. Setelah perbincangan hampir menyentuh pada substansi materi, tiba-tiba alam bawah sadar menggeliat lalu membuat kami terhenyak dari tempat duduk yang sebenarnya empuk berlapis busa. Lantas secara lamat-lamat dengan suaranya yang sendu, dia berkata: "kita lagi di Indonesia"...



©Skydavee

Sumber gambar: google
Diubah oleh skydavee 06-09-2019 07:10
0
21.3K
121
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.9KThread82.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.