c4punk1950...Avatar border
TS
c4punk1950...
Busa Di Pintu Air Marunda, Berbahayakah ??




Bagi warga yang tinggal di kawasan Marunda pastinya sudah sering melihat busa-busa yang ada di pintu air BKT Marunda.

Nah sebenarnya busa-busa itu darimana sih datangnya, kok bisa mengumpul banyak begitu ?? Berbahayakah ??



Bagi kalian yang terbiasa dengan membuang sampah rumah tangga ke sungai pastinya paham ya timbulnya busa-busa ini darimana, ini adalah air sisa dari bekas mencuci pakaian, alias deterjen yang kalian gunakan dan pembuangannya ke sungai.

Dengan banyaknya limbah rumah tangga dari tahun ke tahun, rusaklah ekosistem sungai dengan sampah deterjen yang terdiri dari berbagai bahan kimia. Peelu di ingat para produsen deterjen mempromosikan produk buatan mereka dengan berbagai macam cara, antara lain dengan memberi hadiah berupa piring, gelas, ataupun produk deterjen mereka dalam kemasan kecil.



Bahkan banyaknya promosi lainnya biasanya berupa penambahan bahan pewangi, pelembut, zat aditif, pemutih, dan lain-lain. Produsen juga mempromosikan produknya yang memberikan busa yang melimpah dan banyak. Persepsi penduduk Indonesia saat ini adalah busa yang melimpah akan menghilangkan kotoran yang ada di pakaian dengan cepat. Namun persepsi ini sebenarnya salah, busa yang melimpah bukan jaminan akan kebersihan pakaian yang dicuci. Bahkan dari busa yang melimpah dari deterjen ini akan menjadi limbah yang sulit diuraikan oleh bakteri.



Kita harus paham limbah yang tidak terurai dengan baik akan menjadi suatu permasalahan bagi lingkungan. Butuh waktu yang lama agar senyawa-senyawa kimia yang terkandung dalam limbah deterjen dapat terurai secara alami oleh bakteri.



Bahkan seperti yang kita tahu, bahan-bahan senyawa kimia dari deterjen adalah surfaktan, builder, filler, dan aditif. Bahan-bahan untuk membuat deterjen tersebut memiliki dampak bagi pencemaran lingkungan. Salah satu dampak dari pencemaran lingkungan adalah terjadinya eutrofikasi. Eutrofikasi sendiri dapat mengakibatkan terganggunya rantai makanan yang dapat menyebabkan limbah deterjen masuk ke dalam tubuh manusia. Senyawa sisa limbah deterjen yang menumpuk di dalam tubuh dapat menyebabkan kanker. Iritasi juga dapat timbul akibat penggunaan deterjen.

Jadi masalah busa yang ada di pintu air marunda sebenarnya kesalahan dari masyarakat yang tak bisa hidup bersih, setidaknya pembuangan air limbah deterjen di masukkan ke dalam septi tank tapi jangan digabung dengan yang buat tinja, ada pengolahan khusus untuk air limbah rumah tangga itu solusi terbaik saat ini untuk mencegah pencemaran pada sungai. Dari masyarakat sekitarpun menyatakan busa tersebut berbau amis, dan bila terkena pakaian akan menimbulkan noda yang menguning. Walau pemprov berjanji untuk bersih-bersih, tapi kalau masyarakatnya tak perduli akan kebersihan sungai sama saja hasilnya nihil.



Bahkan bakteri pengurai deterjen seperti bakteri Kurthia zophii yang berkonsorsium dengan Pseudomonas aeruginosa, Pseudomonas stutzeri, dan Serratia liquifaciens, yang disiapkan untuk mengurai zat kimia pada deterjen. Menurut hasil pengamatan para ahli memang diketahui bahwa konsorsium baru tersebut mampu menurunkan Biological Oxygen Demand (BOD) dan Most Probable Number Coliform sampai persyaratan baku mutu air yang dibuang ke lingkungan menjadi aman terhadap organisme yang hidup di dalamnya seperti cacing dan ikan, tapi prosesnya tak instant memakan waktu yang lama, sedang limbah deterjen datang setiap harinya tak kenal waktu dan lelah.

Bagaimana menurutmu kawan ?? Monggo serupputt dolo..

emoticon-coffee



By c4punk@2018

Referensi

http://m.tribunnews.com/metropolitan...-hamparan-busa






Diubah oleh c4punk1950... 05-04-2018 06:37
anasabila
4iinch
4iinch dan anasabila memberi reputasi
2
10.6K
97
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.9KThread82.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.