Kita semua tahu jika China menjadi surganya barang-barang palsu.
Sebut saja tas, jam tangan, DVD, ponsel, sampai makanan.

Tak berhenti sampai disitu saja, ada beberapa hal besar lainnya yang sering dipalsukan di negara tirai bambu ini.
Mulai dari universitas sampai kematian.
Dilansir TribunTravel.com dari laman neatorama.com, 7 hal yang sering dipalsukan di China.

1. Tanda Terima Palsu
Siapa yang dapat menyangka jika tanda terima menjadi satu bisnis besar di China.
Misalnua karyawan mengirimkan uang jutaan dengan kwitansi palsu, mereka perlu tanda terima yang palsu pula.
Selama ada yang membutuhkan, maka bisnis ini akan terus berjalan.

2. Pengusaha palsu
Cukup mengenakan jas, berjabat tangan, dan kamu akan menghasilkan uang.
Kebanyakan penipu menggunakan pria bule untuk memuluskan kejahatannya.
Mereka akan diajarkan cara berbicara dengan bahasa Mandarin, cara bersikap, disiapkan hotel mewah, dan rencana penipuan.

3. Toko Apple Palsu
Berlokasi di Kunming, China.
Sekilas toko ini tampak seperti pusat penjualan produk Apple.
Namun nyatanya produk itu palsu.
Saking mulusnya rencana itu, bahkan karyawannya sendiri tak sadar jika toko itu palsu.

4. Toko IKEA Palsu
Tak cuma produk Apple saja yang dipalsukan, bahkan label raksasa asal Swedia IKEA juga.
Coba temui 11Furniture, yang telah menyalin tidak hanya produk IKEA tetapi juga skema warna biru dan kuningnya.

5. Bank palsu
Mungkin terdengar cukup gila namun ini benar-benar ada di China.
Nama Lin Chunping dikenal di China ketika media pemerintah melaporkan bahwa dia telah membeli Atlantic Bank.

Setelah cukup lama menipu penduduk China, penipuan yang dia lakukan akhirnya tercium publik, setelah wartawan China tak menemukan bank itu dimanapun.
Ternyata bank itu tak pernah ada, dan membuat ribuan orang tertipu karenanya.

6. Universitas Palsu
Seorang pria China bernama Zhao Lianshan mengirim surat penerimaan lulusan sekolah tinggi Shandong Institute of Light Industry ke beberapa calon mahasiswa.

Sekolah itu nyata, tapi suratnya palsu.
Zhao menyewa kelas dari universitas dan mempekerjakan guru untuk mengajar "kelas kuliah".

Penipuan terus dia lakukan selama 4 tahun sampai para siswa menemukan bahwa mereka tidak mendapatkan ijazah dari Institut Shandong karena mereka tidak pernah benar-benar terdaftar di dalamnya.

7. Kematian palsu
Seorang penjual minuman ringan di Provinsi Hubei datang dengan skema cemerlang untuk menipu pemerintah.

Pertama, dia memalsukan kematiannya sendiri.
Kemudian meminta teman-temannya untuk mengarak "mayat" -nya yang tertutup lembaran di sekitar kota, mengklaim bahwa pekerja manajemen perkotaan telah memukulinya sampai mati dan menuntut puluhan ribu yuan sebagai kompensasi.

Sayang, karena cuaca yang terlalu panas, membuat aksinya ketahuan.
Selama rapat umum, pria "tak bernyawa" itu melompat dan mengambil segelas air setelah dia tidak tahan lagi.

http://travel.tribunnews.com/amp/201...tunya-kematian