Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

wenyindAvatar border
TS
wenyind
Lat, Urap Rumput Laut Khas Kepulauan Kei Yang Menggoyang Lidah


SPORTOURISM -Setiap daerah di Indonesia memiliki makanan khas dan unik yang patut di coba oleh para traveller saat traveling. Salah satu makanan yang direkomendasikan adalah Lat atau anggur laut yang merupakan kuliner khas Pulau Kei di Maluku Tenggara.

Bagi yang belum pernah ke daerah ini, mungkin kuliner yang terbayang hanya terbuat dari sagu seperti papeda. Namun, ternyata masakan orang-orang Kei sangat bervariasi dan sungguh menggoda.

Tak hanya kekayaan wisata baharinya saja, ternyata pulau yang 80 persennya dikelilingi perairan, membuat penduduk sepanjang pulau Maluku lebih banyak menyajikan hidangan laut.



Anggur laut ini adalah kelompok rumput laut, umumnya makanan ini banyak ditemukan di pesisir pantai. Di beberapa tempat anggur laut ini punya sebutan yang berbeda-beda. Orang Kei menyebutnya Lat, orang Sulawesi menyebutnya Lawi-Lawi dan di Lombok dikenal dengan Latoh.

Meski memiliki nama yang berbeda-beda, namun kebanyakan lat disajikan segar, entah dengan saus santan atau sambal kelapa seperti urapan khas pulau Jawa.

Di Kei, Lat menjadi hidangan yang tak terlewatkan, khususnya sarapan. Penganan itu bisa dimakan tanpa pendamping atau biasa juga disantap bersama ikan bakar.



Lat, yang berbahan dasar rumput laut dikudap, tanpa dimasak lebih dulu. Rumput laut hanya dicuci bersih, lalu dicampur dengan kelapa parut, jeruk, bawang merah, dan cabai merah.

Lat rumput laut bakal terasa unik di lidah wisatawan. Rasanya tawar, tapi segar seperti agar-agar. Tekstur rumput laut yang menggelembung-menggelembung akan pecah ketika dikunyah di mulut.

Karena berasal dari laut, Lat memiliki 70 persen kandungan air, sehingga rasanya asin. Itu sebabnya tidak seperti rumput laut biasa, Lat tidak cocok dibuat sajian es atau makanan manis lainnya.



Mengolahnya cukup mudah, seperti cara membuat salad yakni tidak dimasak. Helena, penduduk lokal kota Tual di Kepulauan Kei Kecil Maluku Tenggara memberikan resep membuat Urapan Lat dengan cita rasa khas Pulau Kei.

Tak hanya itu, Lat bisa dijumpai di warung makan atau restoran mana pun di seluruh Kei. Harganya dipatok berkisar Rp 15 ribu per piring.

Menyantap lat yang segar sebagai menu sarapan akan terasa percuma kalau wisatawan tak belajar budidaya bahan utamanya. Bila ingin mengetahui seluk-beluk lat dari awal penaman rumput laut, wisatawan bisa datang ke Desa Ohoi Evu.

Desa Ohoi Evu adalah pusat pertanian rumput laut. Sebagian besar penduduknya bermatapencaharian sebagai petani tanaman air asin itu.
Desa ini punya jatah satu hektare perairan untuk diolah menjadi lahan pertanian rumput laut. Masing-masing keluarga kebagian satu petak. Rumput laut akan ditanam pada waktu tertentu dan dipanen setelah 40 hari masa penanaman.

Sebagai pusat penghasil rumput laut, Desa Evu, saban pagi, ramai dikunjungi orang. Mereka datang dari berbagai desa di Pulau Kei Kecil untuk membeli rumput laut. Salah satunya buat diolah menjadi lat.



0
8.4K
47
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.2KThread83.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.