Ada kisah mengharukan saat Sihar Sitorus, calon wakil gubernur Sumatera Utara, berkeliling ke beberapa daerah. Mereka bertemu secara langsung dengan berbagai kalangan rakyat, terutama dari golongan masyarakat ekonomi lemah.

Harapan besar warga itu ternyata sangat besar kepada pasangan Djarot Syaiful Hidayat-Sihar Sitorus. Hal itu karena sosok keduanya dinilai sangat dekat dan merakyat.
 
Djarot-Sihar adalah sosok yang tidak sungkan untuk turun langsung di tengah masyarakat dan berdialog dengan mereka. Jarak dan kesan elit itu sungguh hilang di hadapan rakyat.

Misalnya, saat kunjungan Sihar Sitorus melakukan kunjungan ke Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan, Selasa (20/3) kemarin. Di sana, ia berjumpa dengan seorang penjual gorengan di Jalan Siliwangi bernama Oppung Samuel boru Sihombing dan Oppung Maria. 

Dengan ramah Sihar pun memperkenalkan diri, namun penjual goreng yang melihat sosok Sihar itu langsung mengusap wajahnya dan matanya langsung berkaca-kaca. Ia pun tak kuasa untuk menyampaikan kata-katanya lagi kepada Sihar.

Melihat reaksi Oppung Samuel, Sihar pun mengajaknya berbincang sejenak menyampaikan apa yang terganjal dalam benak Oppung Maria supaya disampaikan. Dengan terbata-bata Oppung Maria mengatakan bahwa dirinya senang dengan kehadiran Sihar. 

Baginya Djarot dan Sihar adalah sebuah harapan yang mereka tunggu-tunggu. Oppung Maria juga menjelaskan bahwa dia meneteskan air mata saat melihat Sihar Sitorus, karena teringat tentang perjuangan dari Cagub Djarot di Jakarta.

Sementara itu Oppung Samuel Sihombing pun ikut berbicara, dia menyakini pasangan Djarot-Sihar Sitorus akan membawa perubahan bagi kesejahteraan warga Sumut, seperti yang dilakukannya dahulu saat menjadi Wali Kota Blitar dan saat mendampingi Ahok di DKI Jakarta. 

Kisah di atas nyata terjadi dan bukanlah fiksi. Kejadian tersebut merupakan wujud kedekatan calon pemimpin daerah dengan rakyatnya. 

Selama ini, kita memang tahu sendiri bahwa Djarot dan Sihar adalah pasangan calon yang memiliki kepedulian tinggi terhadap masyarakat. Rakyat bisa menilainya sendiri, mana yang merakyat dan mana yang berpura-pura dekat dengan warga.