Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

jiuguiAvatar border
TS
jiugui
Cara Mereka Menghina Tionghoa
- Sampai abad ke 20, istilah “Cina” masih digunakan untuk menyebut Tiongkok dan Tionghoa, digunakan oleh orang luar maupun orang Tionghoa sendiri. Kata “Cina” saat itu belum mengandung arti penghinaan.
Persoalan mulai timbul ketika pergerakan kaum nasionalis di Tiongkok bangkit untuk menggulingkan kekaisaran dari dinasti Manchu dan memperkenalkan istilah Tionghoa. Hal ini juga mempengaruhi orang-orang Tionghoa di Indonesia untuk mendirikan Tiong Hoa Hwee Koan pada tahun 1900. Organisasi yang bergerak di bidang pendidikan ini memprakarsai istilah “Tionghoa” menjadi dikenal secara meluas.
Istilah Tionghoa dan Tiongkok semakin ramai digunakan (walaupun pada mulanya ada sebagian yang tetap menggunakan kata “Cina”),setelah runtuhnya kekaisaran dinasti Qing pada tahun 1911 dan mulai berdirinya Republik Tiongkok.

Pada tahun 1920-an, ada kesepakatan antara pers Melayu dan pers Melayu-Tionghoa untuk saling mendukung dan menghormati dengan menulis kata “Indonesia” dan “Tionghoa” dalam halamannya untuk menggantikan kata “Inlander” dan “Cina”.Hindia Belanda menjadi Indonesia, negara Cina menjadi Tiongkok.
Sejak saat inilah istilah “Cina” mulai ditinggalkan, karena mengandung arti penghinaan dan makna negatif seperti tamak, terbelakang, kotor, lemah dan sebagainya. Istilah ini hanya digunakan ketika menyerang orang Tionghoa atau negara Tiongkok.
Dalam perang Tiongkok-Jepang, istilah “Cina” menjadi sesuatu yang menghina sehingga Peranakan Tionghoa semakin membenci istilah tersebut.

Sebutan Cina yang menggantikan istilah Tionghoa jelas telah dilakukan oleh Orde Baru (28 Juni 1967, ketua Presidium Kabinet Ampera Soeharto mengeluarkan Surat Edaran No.6) untuk menciptakan semangat anti Tionghoa dan Tiongkok. Dengan terpaksa, orang Tionghoa harus menerima dipanggil “Cina” (protes tapi sia-sia) dan untuk negara Tiongkok, juga melakukan protes dan pada akhirnya memutuskan hubungan diplomatik pada 31 Oktober 1967.
Akhirnya pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Surat Edaran Presidium Kabiner Ampera tahun 1967 dicabut, dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden No.12/2014.
Selama 47 tahun dilarang menggunakan istilah Tionghoa dan Tiongkok, membawa dampak buruk yang luar biasa, istilah Tionghoa dan Tiongkok mulai menjadi sesuatu yang asing bagi kita sebagai bangsa saat ini, baik bagi etnis Tionghoa sendiri, apalagi bagi etnis lainnya.
Tetapi kita pasti akan dapat melaluinya dengan baik, persaudaraan akan mengatasi hal tersebut.Amin


http://www.acehtrend.co/cara-mereka-...hina-tionghoa/


kalau di barat negara bule itu juga ada beberapa hinaan sebutan
org afrika kulit hitam dsebut nigger
org chinese disebut chink
org japanese disebut jap
dll
Diubah oleh jiugui 21-03-2018 09:23
0
11.6K
120
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.