Halo agan dan sista Thread kali ini kita bakal mencoba membahas tentang perfilman di indonesia nih gan matabelo... Thread ini di buat untuk memperingati Hari film Nasional yang jatuh pada 30 maret nanti
Kalo gitu langsung cekidot aja lah yaaa
Quote:
Kita sudah menonton berbagai jenis film dalam hidup kita, namun adakah terbesit di hati kalian tentang apasih "FIlm" itu?
Secara sederhana film adalah Gambar bergerak yang direkamdan disimpan dalam media penyimpanan seperti kaset, CD, atau bentuk digital pada jaman sekarang yang bisa diputar untuk ditonton kembali. Kata film juga kerap digunakan sebagai selaput tipis yang ada dalam kamera untuk menyimpan gambar negatif dari objek yang difoto.matabelo
Setelah kita mengetahui pengertian film, kita akan mulai membahas tentang film di indonesia di mulai dari sejarahnya ya.
Jadi gan, Sejarah perfilman tanah air ini terbagi menjadi beberapa era yang menandai perkembangan film dari masa ke masa.
Spoiler for Film Masuk Ke Indonesia:
Quote:
Film masuk ke indonesia pertama kali pada tahun 1900-1920 an.
Ada sumber yang mengatakan bahwa harian Bintang Betawi pada Desember 1900 menaruh iklan bioskop di halamannya, yang mana ini dianggap menunjukkan bahwa saat itu sudah ada film masuk di Indonesia. Film pada masa itu ditayangkan di bioskop yang terbagi menjadi tiga golongan kelas, yaitu bioskop khusus untuk orang Eropa, bioskop untuk orang berstatus menengah ke atas, dan bioskop untuk orang-orang berstatus bawah Film dikenal dengan nama Gambar Hidoep di masa penjajahan Belanda, juga diperkirakan dibawa masuk oleh para pedagang China. Ada beberapa sumber yang menyatakan bahwa pada tahun 1924, masyarakat Indonesia disuguhkan film China untuk yang pertama kalinya. Sumber lain juga menyebutkan bahwa adanya pernyataan dari tokoh Belanda, De Locomotif, yang memberikan usulan untuk membuat film sendiri pada sebuah surat kabar di tahun 1925 .
Spoiler for Film Pertama Kali Dibuat:
Quote:
Film pertama yang dibuat di Indonesia adalah Loetoeng Kasarung yang diproduksi oleh dua orang Belanda, L. Heuveldorp dan G. Kruger, dan merupakan film yang diangkat dari legenda Sunda. Film ini dibuat setelah Heuveldorp dan Kruger membuat perusahaan film yang diberi nama Java Film Coy di Bandung, Jawa Barat. Produksi film di Indonesia kemudian berlanjut dengan dibuatnya film Eulis Atjih yang menceritakan kisah seorang istri yang disia-siakan suaminya dan tayang di tahun berikutnya yaitu 1927.
Film kemudian berkembang dengan munculnya berbagai bioskop yang dibangun oleh para pedagang China sekitar tahun 1930-an, dimana mereka juga membuat perusahaan seperti Halimun Film. Pada masa itu, produksi film Indonesia masih hanya menampilkan gambar yang bergerak tanpa didukung audio atau suara. Film produksi tanah air dengan dukungan audio baru bisa dibuat pada tahun 1931 oleh Tans Film Company dan Kruegers Film Bedrif yang membuat film berjudul Atna de Vischer
Spoiler for Pembentukan Festival Film Indonesia:
Quote:
Produksi film di Indonesia terus mengalami perkembangan pesat dari masa ke masa, ditandai dengan banyaknya jumlah film yang diproduksi dan juga jumlah bioskop yang didirikan. Pada tahun 1926 hingga 1931 saja, tercatat ada 21 judul film yang diproduksi dan munculnya total 227 bioskop di seluruh Indonesia. Karena perkembangan inilah, para tokoh di bidang perfilman yang dipelopori oleh Djamaludin Malik menggagas untuk membentuk Festifal Film Indonesia atau FFI.
FFI dibuat dengan tujuan lebih mempopulerkan film Indonesia dan memberikan penghargaan pada insan kreatif yang berkecimpung di dunia sinematografi. FFI pertama kali diadakan pada tanggal 30 Maret sampai 5 April 1955 sebagai hasil dari pembentukan Persatuan Perusahaan Film Indonesia (PPFI) pada 30 Agustus 1954. Film yang mendapatkan penghargaan terbaik di FFI pertama itu adalah film karya Usmar Ismail yang berjudul Jam Malam, dimana film ini berisi kritik sosial tentang mantan pejuang pasca kemerdekaan Indonesia.
Spoiler for Kelesuan dan Kebangkitan Kembali Perfilman Indonesia:
Quote:
Dunia perfilman Indonesia mulai mengalami kelesuan dan kemunduran di era 1960-an, dimana kondisi politik saat itu sangat memanas dan membuat terbatasnya ruang gerak seniman film. Pada saat itu bukan saja dunia perfilman yang mengalami kelesuan, namun hampir semua bidang seni dan budaya mengalami hambatan untuk menunjukkan kreativitas mereka. Kondisi politik dan ekonomi yang cukup menekan dan menahan para seniman untuk mengekspresikan seni pada masa itu, dimana salah-salah mereka malah dituduh membelot pemerintah
Keadaan yang suram di era 1960-an mendorong protes dari berbagai tokoh seni & budaya pada pemerintah dan membuat dikeluarkannya peraturan dari Menteri Penerangan pada masa itu, Budiharjo, mengenai kebebasan berekspresi dalam seni. Setelah dikeluarkannya kebijakan tersebut, produksi film di Indonesia kembali mengalami perkembangan, bahkan meningkat pesat dengan adanya dukungan modal yang didapat dari sumber film asing. Pada masa itu, film asing yang ingin tayang di Indonesia harus menyerahkan dana sebagai bentuk kewajiban dalam mendukung perkembangan film lokal.
Mungkin agan juga pernah mendengar kalo banyak adegan di film warkop yang mengkritik tentang pemerintahan pada jaman itu salah satu nya saat salah satu anggota warkop mengatakan "Tertawalah sebelum tertawa itu di larang".
Spoiler for Munculnya Persaingan Dengan Film Asing:
Quote:
Peningkatan film Indonesia ternyata selaras juga dengan masuknya banyak film asing ke dalam negeri, yang kemudian mulai mendominasi bioskop-bioskop di era 1980-an. Masyarakat pun mulai lebih berkecenderungan untuk menonton film buatan luar negeri karena dianggap lebih bagus dan menarik, terlebih lagi lama-kelamaan film lokal semakin monoton dan kualitasnya berkurang. Bahkan bioskop ternama pada era tersebut, Bioskop 21, hanya menayangkan film-film buatan luar negeri dan mengesampingkan film lokal untuk ditayangkan di bioskop pinggiran.
Keadaan ini semakin diperparah dengan mulai bermunculannya stasiun televisi swasta pada era 1990-an yang menayangkan drama televisi atau sinema elektronik, yang biasa disebut dengan sinetron. Masyarakat lebih menikmati menonton televisi dari rumah dan bisa dilihat setiap hari daripada harus ke bioskop. Meski begitu, ada juga beberapa film berkualitas pada masa itu yang cukup mengangkat nama Indonesia di kancah festival film sepeti Cinta dalam Sepotong Roti dan Daun diatas Bantal.
Spoiler for Kebangkitan Kembali Dunia Perfilman Indonesia:
Quote:
Setelah mengalami pasang surut pada sejarahnya, perfilman Indonesia akhirnya mengalami kebangkitan di era 2000-am. Anda tentu masih ingat dengan film fenomelan Ada Apa dengan Cinta, Nagabonar, atau Pertualangan Sherina yang mencuri hati banyak penonton di Indonesia. Kualitas film lokal semakin diasah dan ditingkatkan sehingga tercipta sebuah film yang bagus dan bukan saja mengejar keuntungan materi belaka
Film lokal pun semakin banyak menyuguhkan genre dan variasi yang beragam sehingga tidak monoton dan membosankan, dari kisah asmara hingga action. Sebut saja film The Raid, Marlina, Pengabdi Setan, dll yang sukses menyabet berbagai penghargaan hingga ke kancah internasional dan membuat nama Indonesia bersinar di dunia perfilman global. Bahkan kini sudah diproduksi beberapa film animasi yang berkualitas, misal nya Battle Of Surabayayang mana tentunya akan menambah keragaman dunia perfilman Indonesia.
Quote:
Itulah beberapa penjelasan sejarah dan perkembangan film Indonesia ini gan. semoga perfilman di Indonesia ini akan semakin maju dan berkembang terutama di bidang teknologi perfilman. kali aja ya kan bisa membuat film yang sekelas film Disney heheeagar Perfilman di indonesia lebih di akui Terutama oleh masyarakat indonesia sendiri dan juga masyarakat luar.
Sumber : Pemikiran sendiri
Referensi : Ini Gan
Gambar : Google
Diubah oleh riowahyup 16-03-2018 01:29
0
6.1K
Kutip
45
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Film Indonesia
3.3KThread•3.2KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru