Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (Prodem) kembali melakukan unjuk rasa di depan Istana Negara, Senin (19/3). Mereka menyebut Nawacita hanya omong kosong.

"Nawacita Jokowi terbukti tidak mampu melindungi tumpah darah Indonesia. Nawacita tidak mampu menegaskan bahwa Indonesia negara kuat, negara tidak lemah terhadap gempuran para ekonom liberal yang pikiran dan kerjanya menyulitkan hidup rakyat kecil," kata Sekjen Prodem Satyo Purwanto dalam orasinya di atas mobil komando.



Nawacita, kata dia, tidak mampu menghadang neolib. Malah orang-orang neolib makin ganas mempengaruhi arah kebijakan rezim penguasa saat ini.

"Dan sialnya orang-orang neoliberal ini sudah merasuk ke nadi-nadi dan sendi-sendi bangsa ini. Terbukti dari semua UU, peraturan yang dilahirkan di era ini semakin memperkuat aksi-aksi neolib," ucap Komeng, sapaan akrab Satyo Purwanto.



Dia pun menyebut rezim Jokowi-JK sebagai rezim neoliberal. karena memberikan jalan yang mudah dan lapang atau cuma-cuma seluruh kekayaan alam, seluruh kemudahan ekonomi kepada kaum liberal.

Mencabut subsidi untuk rakyat, memungut pajak di semua sektor, kekayaan sumber daya alam dihisap oleh asing, menumpuk hutang hingga Rp 4.000 triliun, diantara kebijakan yang menguatkan rezim Jokowi-JK sebagai rezim neolib.



"Hari ini kita harus lantang mengusir neoliberalisasi di Indonesia. Karena neolib paling jahat mengajak kita untuk tidak punya kepedulian sosial padahal kepedulian sosial atau keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia adalah Pancasila yang diamanatkan para pendiri republik ini," tukas Komeng.

Demonstrasi berjalan damai dengan mendapat pengawal dari sejumlah personil kepolisian. Para pengunjuk rasa membawa spanduk antara lain bertuliskan 'Usir Neolib dari NKRI', dan 'Nawacita Cuma Omong Kosong".[dem]



gorong2