Jakarta: Kasus Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dieksekusi mati di Arab Saudi kembali terjadi. Muhammad Zaini Misrin asal Bangkalan, Jawa Timur, telah dieksekusi pada 18 Maret 2018, dengan tuduhan melakukan pembunuhan.


Zaini divonis hukuman mati pada 17 November 2008. Pria yang bekerja sebagai sopir di Arab Saudi ini dituduh membunuh majikannya yang bernama Abdullah bin Umar Munammad Al Sindy. Zaini ditangkap pada 13 Juli 2004.


Zaini diduga mendapatkan tekanan dari aparat Arab Saudi untuk membuat pengakuan melakukan pembunuhan, yang ternyata tidak pernah dilakukan. Dalam proses peradilan, Zaini hanya didampingi penerjemah asal Arab Saudi yang ternyata turut serta melakukan pemaksaan pengakuan tersebut.


“Pihak Arab Saudi sama sekali tidak memberitahu Indonesia, lewat KJRI Jeddah maupun ke Kementerian Luar Negeri RI,” bunyi pernyataan tertulis dari Migran Care yang diterima Medcom.id, Senin 19 Maret 2018.


KJRI Jeddah baru mendapatkan akses kekonsuleran pada 2009, yakni setelah Zaini divonis hukuman mati. Zaini mengaku mendapat paksaan untuk mengaku melakukan pembunuhan karena mendapat tekanan dari polisi Arab Saudi dan penerjemah.


Sepanjang tahun 2011 hingga 2014, atas desakan KJRI Jeddah dan bukti-bukti yang disampaikan dalam Mahkamah Banding, dilakukan investigasi ulang atas kasus ini. Namun, Zaini tetap harus menjalani hukuman penjara hingga menunggu saat eksekusi.


Ternyata upaya banding selama tiga tahun tersebut tak membuahkan hasil. Zaini tetap dieksekusi mati oleh pihak Arab Saudi. 


Presiden RI Joko Widodo pernah mengirimkan surat permohonan pembebasan Zaini dan kasus-kasus TKI lainnya, terutama yang divonis hukuman mati kepada Raja Arab Saudi, Raja Salman. Kendati demikian, tampaknya Arab Saudi tetap bersikeras untuk mengeksekusi Zaini dan masih ada belasan TKI lainnya yang menunggu saat dieksekusi mati.

Sumber : http://news.metrotvnews.com/peristiw...tki-asal-jatim

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Majikan Penyiksa TKI di Hong Kong Ditahan Otoritas Keamanan

- Satu TKI yang Ditahan di Malaka Tengah Hamil

- Keluarga Miskin Jadi Target Perekrutan TKI Ilegal